Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meminta agar penyelesaian kasus video asusila yang melibatkan murid SMPN 4 dilakukan secara tertutup. Sebab, hal ini berkaitan dengan masa depan murid yang bersangkutan. Pihak sekolah juga diminta lebih memperhatikan muridnya.
"Saya tadi sudah menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan agar diselesaikan tertutup karena menyangkut masa depan anak. Karena ini semuanya masih di level SMP," ujar Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (28/10).
Dikatakan Jokowi, nantinya dalam memberikan pendidikan terhadap murid yang bersangkutan juga turut diundang psikolog dan komisi perlindungan anak. "Saya perintahkan tidak hanya di SMPN 4 saja. Tapi diseluruh SMP mulai disampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan seksual, dengan mengundang psikolog dan komisi perlindungan anak. Untuk menyampaikan hal-hal yang berkitan dengan kenakalan anak-anak," katanya.
Ditambahkan Jokowi, pihaknya juga menilai tidak perlu dilakukan penggantian kepala sekolah terkait peristiwa memalukan ini. Sebab, kata Jokowi, kepala sekolah dan para guru berada di sekolah untuk memperbaiki hal-hal buruk yang ada di sekolah. "Masa yang tidak baik langsung pindah. Tugas sekolah itu untuk memperbaiki yang tidak baik," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto menambahkan, atas kesepakatan bersama, kedua murid yang berada dalam video asusila tersebut telah mengundurkan diri dari sekolah untuk mencari sekolah lainnya. Sedangkan untuk siswa yang merekam, hanya diberikan pembinaan saja. "Bukan dikeluarkan dari sekolah, yang ada dipindahkan ke sekolah lain atau melanjutkan. Itu atas kemauan sendiri dan kemauan bersama karena memikirkan aspek psikologis dalam pengembangannya," tandas Taufik.