- Beranda
- The Lounge
Budak-Budak Modern. Apakah Agan Termasuk?
...
TS
gotkering
Budak-Budak Modern. Apakah Agan Termasuk?
Spoiler for Dibuka Dulu Gan:
Buat agan yang merasa thread ane bermanfaat gak ada salahnya kalo agan ngasih atau kasih
Spoiler for No Repost:
Cek aja gan kalo repost!
hasil otak sendiri.
hasil otak sendiri.
Spoiler for buka:
Mari sejenak kita mengingat pelajaran sekolah kita dulu. Ingatkah anda pada masa penjajahan jepang? Ada yang namanya kerja rodi yang banyak merenggut nyawa para pekerja. Betapa tidak, mereka dipaksa bekerja 12 jam sehari tanpa makan dan minum. Kalaupun diberi hanya sesuap nasi alakadarnya dan setetes air yang jauh dari kata higienis.
Tak jauh berbeda dengan para “budak” masa kini. Ya, budak. Anda keberatan?
Mengapa saya bilang tak jauh berbeda?
Saya terinspirasi dari lingkungan kerja saya yang agak menyilaukan mata bagi saya pribadi. Saya tidak menampik kalo saya juga sebenarnya pekerja atau buruh, setidaknya sampai saat ini.
Saya mau berbagi sedikit cerita. Di tempat kerja saya, banyak rekan kerja saya lebih memikirkan kerja, kerja, dan kerja ketimbang dirinya sendiri. Mereka bisa lupa makan atau sengaja menunda-nunda makan demi pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjaan tanpa menyita waktu istirahat. Padahal disetiap perusahaan manapun biasanya kita pasti mendapat hak 1 jam untuk istirahat, biasanya istirahat makan siang. Lantas, jika kita memiliki waktu 1 jam dan 8 jam kerja, mengapa bekerja 8 jam masih merasa kurang?
Saya tidak tau apa yang memotivasi mereka sehingga mereka bisa bersikap seperti itu. Padahal itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan mereka sendiri.
Mereka pikir dengan berbuat seperti itu mereka akan dipuji-puji oleh atasannya? Mereka akan dianggap “workaholic” atau memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan dan berharap dapat dijadikan contoh bagi rekan kerja lainnya oleh atasannya? Saya tidak berpikir demikian. Pernah suatu waktu bertanya kepada seorang pejabat salah satu bank swasta ternama dan menanyakan bagaimana pendapat beliau akan hal ini? Dan jawaban yang saya dapatkan sesuai dengan isi kepala saya. Beliau mengatakan, ia selalu mengingatkan bawahannya untuk istirahat makan siang, bahkan beliau tak ragu untuk memarahi bawahannya jika mereka lebih mementingkan pekerjaan dibanding dirinya sendiri. Lalu???
Jika ditelaah lebih dalam, jauh lebih bijak jika kita tidak terlalu sibuk untuk bekerja sehingga melupakan rezeki tubuh sehat yg diberikan oleh tuhan untuk kita.
Bisa anda bayangkan jika anda terus menerus melakukan hal seperti itu, anda bisa terkena penyakit karena terlalu lelah dan berefek pada bekerja yang tidak optimal?
Bisa anda bayangkan bagaimana jadinya jika anda selalu berobat kerumah sakit karena tubuh anda rentan dan membuat orang yang anda sayangi menjadi cemas kepada anda?
Bisa anda bayangkan anda menabung pada saat muda, dan menghabiskannya pada saat tua hanya untuk berobat?
Itu dari sisi kita sebagai pekerja. Lalu bagaimana dari sisi perusahaan. Berapa banyak pengeluaran perusahaan untuk mengobati anda jika berobat ke dokter bahkan rawat inap di rumah sakit? Yang notabene harga pengobatan tidak semurah anda menghargai kesehatan anda?
Bisa anda bayangkan jika 70% karyawan mereka memiliki perilaku seperti itu? berapa banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi karena terlalu lelah? Jika anda pintar anda pasti mengerti yang saya maksud.
Jadi yang membedakan para budak masa lalu dan masa kini adalah jika budak masa lalu, mereka terus bekerja tanpa istirahat karena dipaksa oleh penjajah, sedangkan budak masa kini terus bekerja tanpa istirahat karena bangga dianggap “workaholic” dan tidak mensyukuri rezeki tuhan.
Lantas, apakah agan termasuk BUDAK MASA KINI?
Semoga bermanfaat.
sumber
Diubah oleh gotkering 30-10-2013 15:10
0
1.6K
Kutip
12
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya