Kemarin tepatnya tanggal 29 Oktober 2013, Noah konser di Kabupaten Karawang. Acara tersebut disponsori oleh satu brand Rokok terkenal dan akan dimulai pukul 19.00 WIB.

Kebetulan saya dari PERS sebagai photographer ingin meliput kegiatan acara itu, karena bagi kami acara yang berlangsung itu adalah ranah bagi masyarakat banyak untuk mengetahui informasi, baik itu informasi berupa gambar ataupun tulisan yang berkaitan dengan kegiatan itu.

Karena dengan menyedot ribuan massa tentunya itu adalah hal yang tidak biasa, akan banyak kejadian yang terjadi nantinya.

Oke langsung ke cerita utamanya,


Disinilah letak permasalahnnya, 1 jam sebelum acara akan dimulai, para penonton sudah dipersilahkan masuk, dan posisi saya ada di ring 1 (tepatnya dibawah panggung depan (jadi saya bisa foto ariel dari bawah secara dekat). Ketika penonton sudah banyak yang berdatangan, tiba-tiba ada 1 orang official dari EO tersebut dikawal 1 orang keamanan mengahampiri saya.
Ini percakapan saya dengan dia,


Saya sih tidak ingin ada keributan dengan pihak EO ataupun pengaman, makanya saya mengalah untuk meninggalkan area tersebut.
Tapi naluri jurnalis saya tidak bisa terima saja, lalu saya mencari beberapa orang official untuk menanyakan dimana keberadaan ketua EO ini, ada beberapa orang yang bungkam, namun akhirnya ada jg yang mau bicara, dan menyebutkan nama si ketua ini, lalu saya cari nama orang yang di informasikan sebagai ketua EO ini, namun hasilnya nihil!
Saya tanya kepada pihak sponsor (rokok) tentang keberadaan ketua EO ini pun, mereka dengan enteng menjawab “saya tidak tahu dan tidak kenal”.
Ahh,, disini saya sudah tidak ada mood untuk mengambil gambar ataupun liputan lainnya. Karena bagi saya, untuk apa saya mengambil angle photo bersama penonton? Tidak ekslusif dan akan menyulitkan saya tentunya, karena saya menggendong 2 tas, 1 tas berisi lensa tele dan perlengkapan kamera lainnya, dan 1 tas berisi catatan dan alat tulis serta perlengkapan tempur lainnya, tentu akan menyulitkan pergerakan saya, sukur-sukur kalau aman, kalau semisal ada gesekan dari penonton, bisa repot saya dengan bawaan sebanyak itu. Belum lagi kalau petugas damkar menyiramkan air ke penontn, bisa basah kuyup saya, yang jadi pikiran tentu si kamera yang kena air.

Jujur saja ada event yang lebih besar dari konser noah ini, dulu saya pernah datang ke SOUNDRENALINE saat acara tersebut dilaksanakan di Jogjakarta. Mungkin agan ada yang sudah tau, acara itu seperti apa, menampilkan banyak band nasional papan atas. Disana jangankan dibawah panggung, ke backstage serta ke tempat artis briefing saja, saya bisa masuk.

Ada apa ini dengan EO penyelenggara konser noah?
Apakah itu keinginan dari management noah agar steril?
Atau memang dari pihak EO yang ingin begitu?

Jujur saja, saya bisa mempublikasikan ke media cetak dimana saya bernaung kalau acara tersebut menyalahi aturan. Kenapa menyalahi aturan? Penonton yang membeli tiket, saat masuk ke arena menukarkan potongan tiket dengan 1 bungkus rokok! Ok mungkin itu tidak masalah keliatannya, namun bila ditelisik lagi secara dalam, agan tahukah bahwa yang menonton itu tidak hanya orang yang berumur 18 tahun ke atas? Banyak ABG yang masih sekolah gan datang untuk menonton, dan itu tetap dikasih rokok!!!

Itu saja sudah menjadi serangan balik dari saya atas rasa kekecewaan saya terhadap event tersebut, mungkin bila ada pihak yang tau akan UU rokok pasti mengkritik pedas terhadap apa yang sponsor lakukan.

Sekian artikel berantakan yang saya sajikan untuk agan, saya hanya ingin mencari jawaban dari permasalah itu, kenapa kami dari pihak PERS tidak boleh meliput acara tersebut di ring 1(dibawah panggung depan) dan ring 2 (disamping panggung). Karena bukan hanya saya yang dilarang, setau saya ada beberapa kawan dari jurnalis media lain pun sama.

Tolong buat yang mau post komen, saya berharap ber-atitude. Berilah komen yang bermanfaat bagi pembaca, sukur-sukur sekiranya bisa menjawab permasalah saya diatas.