[URL="http://metropolitan.inilah..com/read/detail/2042504/buruh-kalau-jokowi-takut-mundur-saja#.Um-CClP9V_t"]Emberrr[/URL]
inilah..com, Jakarta - Ratusan buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Balaikota DKI Jakarta. Selain menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI sebesar 50 persen, buruh juga mendesak Jokowi bertemu langsung dengan mereka.

Presidium Forum Buruh DKI Jakarta Winarso, mengatakan aksi ini dilakukan setelah pengajuan angka KHL ditolak dewan pengupahan. Mereka mengklaim kenaikan yang diusulkan sudah sesuai penghitungan dan kebutuhan buruh.

"Kami tidak main-main, setelah kami datang hari ini tidak dipenuhi tuntutannya, tanggal 31 Oktober dan 1 November nanti, kami akan mogok nasional. Ini bukan ancaman, tapi apa yang terjadi sekarang merupakan ketidakberpihakan pemerintah pada buruh," katanya.

Ia pun menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bertemu langsung dengan para buruh. Mereka menolak bila harus ditemui Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Mereka menilai hanya Gubernur yang memiliki kewenangan untuk menetapkan upah minimum provinsi (UMP).

"Jokowi diminta bertanggung jawab. Satu tahun belakangan ini Anda tidak pernah menemui buruh. Takut? Kalau Anda takut mending mundur," tegasnya.

Selain itu, ia mengancam jika tuntutan buruh tidak dikabulkan, mereka akan melakukan mogok nasional pada 31 Oktober dan 1 November mendatang. "Kami merencanakan mogok nasional selama dua hari," ujarnya.

Sementara anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) 92, Tomas mengatakan, pihaknya ingin ditemui oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Sebab, selama ini buruh hanya diterima oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

"Kalau tidak bisa ditemui Jokowi, kami akan menginap di Balaikota. Soalnya selama ini kami hanya ditemui oleh Pak Basuki," katanya.

Saat ini, buruh yang melakukan demo hanya berasal dari Jakarta saja. Namun, jika tuntutan bertemu dengan Jokowi tidak dikabulkan, mereka akan menghubungi buruh di Bodetabek untuk ikut bergabung.

"Kami akan kontak kawan-kawan dari Bodetabek untuk menginap juga," ujarnya.

Selain meminta bertemu dengan Jokowi, mereka juga menolak nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sebesar Rp 2.299.860. KHL tersebut dinilai tidak sesuai dengan tuntutan buruh sebesar Rp 2.767.320. "KLH yang ditetapkan tidak sesuai dengan tuntutan kita," tandasnya.

Akibat aksi demo itu, Jalan Medan Merdeka Selatan tidak bisa dilintasi kendaraan. Sejumlah pengendara dari arah Tugu Tani terpaksa harus melintasi Gambir untuk bisa menghindari demonstrasi tersebut.[bay]
-------------
ga ngerti ane gan sama kaum buruh...
semakin dibiarin semakin semaunya sendiri....
semoga ada jalan keluar.
Pemikiran ane :
Kenapa kenaikkan upah buruh tidak disepakati di depan dan naik secara berjenjang setiap tahun.
Misal, kontrak dan sepakat akan naik 100% selama 5 tahun ke depan.
Artinya, akan ada kenaikkan upah per tahun 20%, jadi ga capek dan ga nyusahin orang banyak..... sdh fix gitu,