Seperti bela diri, ada teknik menangkis, menghindar, serangan balasan, dll termasuk serangan langsung. Sesuai namanya, bela diri itu sebenarnya untuk membela diri sendiri, tetapi juga bisa digunakan untuk menyerang orang. Apakah kemudian bela diri itu buruk? Ada praktisi yang menggunakan ilmunya hanya untuk melindungi yang tak berdaya, tapi ada juga yang untuk menindas. Apakah dengan adanya penindas itu berarti kita bisa menyalahkan ajaran bela diri?

Perdebatan tentang agama mana yang paling benar tidak pernah benar benar berakhir dari dulu sekali sampai sekarang. Mereka yang berdebat selalu membandingkan ajaran ajaran di dalam agamanya masing masing. Siapakah kita memiliki kemampuan untuk menilai suatu agama? Kita hanya manusia. Apakah kita punya kapasitas untuk mendikte ajaran YME? Mengatakan bahwa ajaran ini sebenarnya salah, itu benar, dan seterusnya? Apakah kebijaksanaan kita melebihi YME sehingga kita bisa seenaknya menilai?

Apakah berdebat itu perlu? Yang namanya perdebatan itu selalu ada pihak yang menang dan kalah. Bukankah hasilnya hanya akan condong menjadi destruktif terhadap pihak yang kalah? Mungkinkah akan kemudian berakhir baik? Kemudian, apakah kemenangan itu bentuk egoisme satu pihak atau untuk kebaikan? (Jangan bilang tidak ada bedanya, apalagi hubungannya.) Terakhir, bagaimana jika sebenarnya kedua pihak itu salah? Siapa tau..

Mengapa tidak berdiskusi saja? Daripada mencari cari perbedaan lebih baik membangun persamaan untuk kebaikan bersama. Bukankah dengan begitu kemungkinan egoisme satu pihak bisa lebih dihindari? Hasil akhirnya juga tentu lebih bermanfaat daripada debat, betul?