Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pria Ini Kantongi Ribuan Nama Pemilik Rekening Gendut Di Bank Swiss

riezchal Avatar border
TS
riezchal
Pria Ini Kantongi Ribuan Nama Pemilik Rekening Gendut Di Bank Swiss
sebelumnya mohon maaf kalo emoticon-Blue Repost ato bagi yang sudah pernah tau,,emoticon-Sorryemoticon-Sorry tapi kayaknya seh gak gan emoticon-Ngakak
Spoiler for cek repost:


Hervé Falciani, yang dijuluki sebagai "Edward Snowden" dunia perbankan mengetahui semua celah kelemahan sistem keamanan perbankan hingga mengantongi ribuan nama pemilik rekening gendut di berbagai bank di Swiss. Bank-bank di Swiss memang kerap jadi langganan para koruptor atau mafia untuk mengamankan uang mereka karena sistem mereka yang rahasia dan menjamin privasi nasabahnya.
Spoiler for Hervé Falciani:


Falciani diburu oleh polisi Swiss, dipenjara oleh Spanyol, dan diklaim telah diculik oleh agen intelijen Israel, Mossad yang amat keras memburu data klien yang dicurinya saat bekerja untuk lembaga keuangan besar di Jenewa.



"Saya lemah dan sendirian," kata Falciani, yang kini hidup dalam pengawalan aparat keamanan Prancis karena dia merupakan satu-satunya orang yang bisa menguraikan data dienkripsi - lima CD-ROM yang berisi daftar hampir 130 ribu pemegang rekening yang jika diungkap mungkin akan menjadi kebocoran terbesar yang pernah ada di dunia perbankan Swiss.


Mantan teknisi komputer perbankan ini buron sejak 2008. Ia menjadi orang paling dicari saat ini sebagai penjahat bank. Namun, pendukungnya menyatakan dia adalah 'pejuang' yang berani melawan praktik perbankan Swiss yang kotor dan pro-pencucian uang.


Demi penyamaran, Falciani (41 tahun) kini berjenggot panjang. Ia mengatakan, "Di Swiss, bank sangat terorganisir. Mereka mampu menghindari aturan-aturan baru dan hukum untuk terus mengaktifkan penggelapan pajak."


HSBC memecat Falciani tahun 2008 dan menuduhnya sebagai manipulator yang lebih silau oleh uang daripada idealisme tinggi. Data yang ia bocorkan - beberapa mengatakan dijual - sejak tahun 2008 telah mendatangkan malapetaka dalam dunia perbankan, juga politisi berduit di Eropa.


Informasi Falciani, sekarang terkenal sebagai "Daftar Lagarde", telah mengguncang dunia politik di Yunani. Banyak pejabat negeri itu menghindari pajak dengan menyembunyikannya di bank Swiss.


Data darinya juga berhasil membantu Spanyol mengumpulkan 260 juta euro (US$ 345 juta) dalam bentuk pajak dan mengidentifikasi lebih dari 650 wajib pajak nakal, termasuk presiden Banco Santander.


Pada tahun 2012, Falciani menyampaikan informasi kepada pihak berwenang Amerika Serikat. Hasilnya, otoritas hukum negeri itu menggunakan data itu untuk mengejar penyelidikan mengenai kepatuhan bank pada HSBC, yang memaksa bank ini membayar ganti rugi US$ 1,92 miliar pada bulan Desember.


Meski begitu, Falciani menegaskan bahwa hanya sebagian kecil data yang telah didekripsi dan digunakan. Ia mengantongi ribuan lainnya.


Sejak dibebaskan dari penjara tahun ini setelah seorang hakim Spanyol menolak permintaan ekstradisi Swiss. Falciani, yang menikah dan memiliki seorang anak perempuan, memilih tinggal di Prancis. Pihak berwenang di sini telah menawarkan perlindungan dalam pertukaran informasi mengenai daftar wajib pajak yang nakal di Prancis.


Falciani pernah bekerja dalam ketidakjelasan di HSBC. Pada tahun 2005, ia dipromosikan dan dipindahkan ke Jenewa. Tahun berikutnya, ia mengatakan ia menyuarakan keprihatinan kepada bosnya mengenai kelemahan keamanan dalam sistem komputer Swiss yang bisa melanggar privasi deposan.

Diabaikan oleh atasannya, Falciani mengatakan ia mulai mengumpulkan informasi metodis, dalam upaya untuk membuktikan sistem itu rentan. Bank menyangkal bahwa ia pernah memperingatkan mereka dan percaya bahwa ia mengumpulkan informasi selama periode dua tahun.


Falciani mengatakan awalnya informasinya diabaikan banyak negara Eropa. Namun kemudian ekonomi Eropa merosot dan pemerintah mulai memperhatikannya.


Dalam sebuah laporan dari Majelis Nasional Prancis pada bulan Juli, anggota parlemen Christian Eckert mencaci pemerintah karena lambat menggunakan daftar Falciani. Menurut Eckert, daftar itu (seluruhnya 127.311 klien) memuat daftar 6.313 nasabah asal Prancis yang diduga merupakan para penggelap pajak.


HSBC menolak informasi Falciani, dan menyebutnya sebagai cacat, bersikeras menyatakan data itu penuh dengan kesalahan. Bank ini menyatakan bahwa data yang dicuri hanya mempengaruhi 15.000 kliennya.

(Spiegel, Business Week)
0
4K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.