Hull adalah tim yang baru mendapatkan promosi ke Premier League musim ini. Yang membuat banyak orang terkejut adalah betapa cepatnya mereka beradaptasi dengan ketatnya persaingan di level tertinggi sepakbola Inggris tersebut.

Pelatih mereka, Steve Bruce, tampaknya telah bisa meramu tim yang bisa menemukan kesimbangan antara bermain dengan mengandalkan ball possession maupun saat melancarkan serangan balik yang maut. Hal tersebut ditunjang dengan kualitas skuad yang merata dan cukup banyak opsi sehingga ia bisa mengutak-atik taktik skuadnya sesuai kebutuhan.

Bruce benar-benar sudah melakukan pekerjaan yang bagus di bursa transfer musim panas lalu.

Musim lalu, ketika didatangkan dari Prancis, Giroud tak bisa menunjukkan bahwa ia adalah sosok penyerang haus gol. Ia pun tampaknya bakal bernasib sama seperti Marouane Chamakh, lebih banyak duduk di bangku cadangan. Namun, ternyata musim ini ia tampil moncer bagi Arsenal.

Giroud tampaknya sudah bekerja keras memperbaiki kekurangannya sepanjang liburan sebelum dimulainya musim 2013-2014 ini. Ia kini bisa dengan lihai menempatkan diri di antara para bek sehingga bisa menyambar umpan-umpan dari sisi kanan maupun kiri yang dilepas rekan-rekannya. Ia juga tak lagi terpaksa harus menembak dari area luar kotak penalti.

Dengan barisan gelandang kreatif, terutama dengan hadirnya Mesut Ozil, Giroud tampaknya bakal muncul sebagai kandidat pencetak gol terbanyak musim ini.

Martin Jol bukanlah pelatih kacangan. Ia juga sudah berpengalaman di Liga Inggris. Namun, yang terjadi saat ini jelas mengejutkan. Ia pun terancam dipecat sewaktu-waktu.

Seharusnya, dengan pelatih sekaliber Jol, plus pemain macam Scott Parker, Adel Taarabt, Darent Bent, Dimitar Berbatov maupun Bryan Ruiz, Fulham tidak jeblok seperti sekarang ini. Mereka hanya mendapat 7 poin dari 7 laga dan sekarang menempati posisi ke 17 di klasemen sementara EPL.

Jol tak punya pilihan lain selain membenahi skuadnya usai jeda internasional ini, atau jika tidak, sang owner anyar, Shahid Khan, mungkin bakal mencari pelatih baru tak lama lagi.

Sebelumnya, Soton diperkirakan bakal tampil cukup solid dan diprediksi bakal finis di posisi tengah klasemen di akhir musim nanti. Mereka pun juga disebut bakal bisa meraih kesempatan untuk tampil di Eropa, walau hanya sekedar ajang Europa League.

Namun, fakta berbicara lain. Dalam tujuh laga, mereka sukses menduduki posisi keempat di klasemen sementara EPL. Lima laga mereka lalui dengan catatan clean sheet alias tak kebobolan sama sekali. Sejauh ini, mereka pun hanya kebobolan dua kali saja.

Semua ini diraih berkat polesan tangan dingin pelatih Mauricio Pochettino. Tampaknya ia sukses memperbaiki performa skuad yang sudah ditanganinya musim lalu ini. Musim ini, Soton bisa menjadi kuda hitam bagi klub-klub besar Premier League.

Suporter Arsenal sempat merasa kaget dan kecewa setelah Arsene Wenger memutuskan untuk mengontrak kembali Flamini yang selesai mencicipi ketatnya aroma kompetisi Serie A. Alih-alih mendatangkan nama besar, Wenger justru malah mendatangkan pemain yang dulu meninggalkan mereka demi AC Milan. Padahal, di Italia, ia jarang tampil karena sering dibekap cedera.

Namun, Wenger tetap pada keputusannya untuk menarik kembali Flamini. Ia bahkan sempat mengatakan alasannya menarik kembali sang gelandang bertahan itu karena kondisinya sangat prima dan masih bisa membantu skuadnya. Sekarang, terbukti bahwa ucapan sang Profesor benar adanya.

Flamini menjadi salah satu pemain kunci The Gunners. Perannya sangat vital di lini tengah dalam membendung serangan lawan. Begitu kokohnya ia dalam bertahan sehingga membuat rekan-rekannya leluasa dalam mengkreasi serangan.

Di tengah kian ketatnya persaingan klub-klub di Premier League, tanpa diduga, banyak tim yang saat ini tak takut untuk memberikan para pemain mudanya untuk berkompetisi di skuad utama mereka.

Contohnya Southampton. Mereka memulai laga perdananya musim ini dengan memainkan tiga pemain muda sekaligus, dan semuanya masih berusia 18 tahun. Mereka adalah Luke Shaw, Callum Chambers dan James Word-Prowse. Hingga saat ini, ketiganya masih menjadi pilihan utama Mauricio Pocchetino.

Lalu ada nama sensasional milik Manchester United, Adnan Januzaj. Ia memulai debutnya kontra Sunderland dan langsung tampil luar biasa dengan menyumbangkan dua gol. Selain itu, masih ada nama-nama lain seperti Ravel Morrison, Saido Berahino, Charalampos Mavrias maupun Jose Campagna. Tak lupa pula Ross Barkley yang kini kian sering menghuni starting line-up Everton.

Jika hal ini terus berlangsung dan menular ke klub-klub lainnya, skuad Inggris senior bakal tersenyum lebar.

Sejak lama, Arsenal, dan Arsene Wenger tentunya, dikenal sebagai tim yang sangat pelit dalam urusan belanja pemain. Wenger adalah tipe pelatih yang lebih sering membeli pemain muda dan mengembangkan bakatnya, lalu menjualnya dengan harga tinggi. Jika memang membeli pemain bintang, harganya pun juga tak terlalu mahal.

Kebiasaan itu tampaknya tak bakal berubah, walau pihak klub dan Wenger sempat mendapat protes keras dari para fans. Terlebih, setelah para pemain incaran mereka, seperti Gonzalo Higuain dan Luis Suarez gagal didatangkan. Namun, di akhir bursa transfer, mereka lansung membuat gebrakan dengan mendatangkan Mesut Ozil dari Real Madrid. Harganya pun tergolong fantastis, 42,5 juta pounds.

Pembelian Ozil itu pun ternyata berdampak positif bagi skuad Arsenal. Tim yang di laga perdana terpuruk setelah dikalahkan dengan telak oleh Aston Villa di Emirates Stadium, tiba-tiba langsung menjelma menjadi tim yang solid dan haus gol. Mereka pun langsung tak terkalahkan hingga saat ini. Imbasnya, nama The Gunners pun masuk dalam daftar kandidat juara musim ini.