Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kloningitubaikAvatar border
TS
kloningitubaik
sejarah orang ngapak bung!
assalamualaikum wr wb
ini thread pertama enyong karena enyong newbie jadi jangan ditimpuk ya emoticon-Ngakak

berhubung tadi make enyong ijinkan ane mengenalkan diri bahwa ane adalah orang ngapak asli NGAPAK ! sung nyong ora goroh emoticon-2 Jempol

Tahukah? Bahasa Jawa ngapak atau kadang disebut juga dialek Banyumasan yang terkenal NGAPAK itu tersebar di wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Tegal, Brebes, Pemalang, bagian barat Kebumen, serta bagian timur dan pesisir Cirebon (Indramayu). Secara tidak langsung, bahasa ngapak merupakan suatu identitas diri daerah asal. Tapi, kadang terutama para pemuda, seperti malu atau terkesan tidak percaya diri untuk menggunakan dialek ngapak dalam berkomunikasi.

Mungkin karena bahasa ngapak dianggap sebagai bahasa yang ”lucu”, pinggiran, bahkan dianggap ”rendahan” atau “tidak gaul” jadi ada yang menertawakan. emoticon-Mewek Dalam beberapa media juga, seperti televisi ada yang terlihat memposisikan bahasa ngapak itu sebagai bahasa humor yang mengiringi peran-peran pemain walau tak sengaja, tetapi turut membuat kesan tentang bahasa ngapak (hanya pendapat saja). Tapi, syukurlah kalau bahasa ngapak bisa membuat orang tertawa. YEN ORA NGAPAK ORA KEPENAK

sejarah orang ngapak bung!
Asal usul dialek Ngapak tidak terlepas dari sejarah asal usul orang Banyumas. Setelah ditelusuri lewat Wikipedia, nenek moyang orang Banyumas berasal dari Kutai, Kalimantan Timur pada masa pra-Hindu. Berdasarkan catatan Van Der Muelen, pada abad ke-3 sebelum Masehi pendatang tersebut mendaratdi Cirebon kemudian masuk ke pedalaman. Sebagian menetap di Gunung Cermai dan sebagian lagi menetap di sekitar lereng Gunung Slamet serta lembah sungai Serayu. Pendatang yang menetap di gunung Cermai selanjutnya mengembangkan peradaban Sunda. Sedangkan pendatang yang menetap di sekitar gunung Slamet kemudian mendirikan kerajaan Galuh Purba. Kerajaan Galuh Purba diyakini sebagai kerajaan pertaman di Pulau Jawa dan keturunannya menjadi penguasa-penguasa di kerajaan Jawa selanjutnya.
Kerajaan Galuh Purba berdiri pada abad ke-1 Masehi di Gunung Slamet dan berkembang pada abad ke-6 Masehi dengan kerajaan-kerajaan kecil diantaranya:
Kerajaan Galuh Rahyang lokasi di Brebes, ibukota di Medang Pangramesan.
Kerajaan Galuh Kalangon lokasi di Roban, ibukota di Medang Pangramesan.
Kerajaan Galuh Lalean lokasi di Cilacap, ibukota di Medang Kamulan.
Kerajaan Galuh Tanduran lokasi di Pananjung, ibukota di Bagolo.
Kerajaan Galuh Kumara lokasi di Tegal, ibukota di bagolo.
Kerajaan Pataka, lokasi di Nanggalacah, ibukota di Pataka.
Kerajaan Galuh Imbanagara lokasi di Barunay (Pabuaran), ibukota di Imbanagara.
Kerajaan Galuh Kalingga lokasi di Bojong, ibukota di Karangkamulyan.

lanjut gan emoticon-Malu
Bahasa ngapak memiliki hubungan langsung dengan bahasa jawa kuno/bahasa kawi. Contohnya dari beberapa kosa kata, seperti kata “inyong” untuk sebutan “saya” dalam bahasa Banyumas, ini tidak jauh beda dengan bahasa jawa kuno yang menyebut “Ingwang” pada sekitar tahun 900 M sampai 1300 M, atau kata “Ingong” pada tahun 1300 M sampai 1600 M yang memiliki arti sama yaitu “saya”. Selain itu juga ada kata “Gandul” yang memiliki arti papaya atau “Rika” yang memiliki arti “kamu” yang juga biasa digunakan pada zaman Jawa kuno dulu.

Bahasa Jawa dengan vokal ”o” (Yogya-Solo) menurut sejarah adalah bahasa pengembangan oleh Kerajaan Mataram pada akhir abad ke-16. Ditandai digunakannya taling tarung (tanda baca untuk vokal ’o’ untuk huruf Jawa), kebetulan saya dulu sangat suka mempelajari huruf hanacaraka. Pengembangan bahasa baru ini adalah bagian dari politik penguasaan Mataram terhadap wilayah Banyumas pada waktu itu. Terjadilah pergeseran bahasa dan menciptakan kelas sosial yang menempatkan bahasa Jawa baru (vokal ”o”) sebagai bahasa berkelas tinggi.

lanjut gan
Sikap dan politik bahasa dari keraton masa itu tentu saja dilandasai semangat dominatif. Mereka yang pada masa itu menguasai wilayah Banyumas dan sekitarnya seperti mencoba mengidentikkan bahasa Banyumas sebagai bahasa kelas dua alias bahasa kawula alit.

Jadi, jangan malu menggunakan bahasa ngapak, jangan pikirkan orang yang mengatakan kalau ngapak itu kuno. Karena mereka yang mau menghargai kesenian daerahnya itulah orang modern, berpikir cerdas dan punya rasa seni yang tinggi. Marilah kita uri-uri seni Banyumasan.

Bahasa ngapak juga sangat mahal harganya, lho. Bahasa khas daerah itu memiliki keunikan dan sangat berharga dikalangan ahli bahasa. Semoga suatu saat nanti bahasa Banyumasan atau tegalan akan jadi bahasa yang dikagumi dunia Internasional (percaya diri,hehe).

sejarah orang ngapak bung!

Karakter orang Banyumas dan sekitarnya seperti Tegal yang egaliter merupakan sisi positif sehingga jarang kita temui orang Banyumas yang merendahkan/mengolok-olok bahasa atau dialek orang lain. Mungkin justru sebaliknya karena sikap feodalisme sebagian orang Jawa menganggap dialek bahasa Jawa Ngapak sebagai bahasa yang lucu dan rendahan. Ada pandangan stereotip yang menganggap sebagian besar generasi muda Banyumas merasa inferior (rendah diri) ketika menggunakan bahasa Ngapak. Hal ini bisa dilihat bagaimana bahasa yang digunakan oleh orang Banyumas saat berinteraksi dengan orang Jawa Wetan. Kalau tidak menyesuaikan diri dengan membandhekan ke-ngapakannya dipastikan menggunakan bahasa Indonesia dalam berinteraksi dengan orang yang berbahasa Jawa Wetan. Menurut saya, ini bukanlah suatu hal yang negatif tetapi sebagai bentuk adaptasi orang Banyumas dengan orang dialek bahasa lain. Oleh sebab itu, sering saya temui orang Banyumas di Jakarta menggunakan dialek Betawi, orang Banyumas di Yogyakarta menggunakan dialek Mbandhek, dan ketika bertemu dengan orang sesama Banyumas kembali menggunakan bahasa dialek Ngapaknya. Justru suatu hal yang buruk jika sesama orang Banyumas berdialog dengan tidak menggunakan dialek Ngapaknya. Oleh sebab itu, saya menyarankan kepada generasi muda Banyumas untuk melestarikan dialek Ngapak dengan menggunakan dialek Ngapaknya saat ngobrol dengan sesama orang Banyumas. Selain itu, kepada sebagian orang yang menganggap dialek Ngapak sebagai bahasa Lucu atau Rendahan mari kita saling menghargai kebudayaan orang lain. emoticon-No Sara Please
YEN NGAPAK ORA KEPENAK

demikian agan agan thread ane eh enyong yang singkat, jangan dikasih emoticon-Bata (S)
jika ada yang berkenan memberi ane emoticon-Blue Guy Cendol (L) ane akan menerimanya dengan emoticon-Peluk dan jangan lupa emoticon-Rate 5 Star dan emoticon-Sundul

Sumber
sumber
sumber ke 2
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 7 suara
orang ngapak itu menurut anda gan? no sara yee
apakah anda tertawa ketika dia berbicara?
57%
apakah anda menganggap mereka itu mengada ngada
43%
0
9K
65
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.