Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ozombieAvatar border
TS
ozombie
[Anarkis] Ormas LUIS & Warga Kembali Geruduk Pasujudan Santri Luwung yang Dibela FPI
Ormas dan Warga Kembali Geruduk Pasujudan Santri Luwung
Agung Widodo - Timlo.net
Jumat, 18 Oktober 2013 | 19:06 WIB


Sragen — Ratusan masa dari salah satu organisasi massa dan warga kembali menggeruduk Pasujudan Santri Luwung, Padepokan Bumi Arum, Jum’at (18/10).

Kedatangan mereka bermaksud untuk melakukan penggempuran pasujudan milih Anto Miharjo atau Gus Anto yang diduga menyimpang dari syariah Islam.

Namun, sekitar ratusan petugas Polres Sragen dan Brimob Surakarta yang sejak pagi berjaga-jaga di sekitar pasujudan membuat warga hanya berkerumun di sekitar lokasi pasujuan yang ada di Dukuh Bedowo RT 2, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.

Pihak polisi mencegah mereka untuk melakukan penggempuran pasujudan karena belum ada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan ajaran dari Pasujudan Santri Luwung, Padepokan Bumi Arum adalah sesat.

Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando mengatakan, pihaknya akan mengamankan pasujudan dari ormas dan warga yang menginginkan agar bangunan pasujudan tersebut dihancurkan. Untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan pihaknya menerjunkan tidak kurang dari 400 personel polisi, termasuk 3 pleton pasukan Brimob dari Polresta Surakarta.

http://www.timlo.net/baca/6871951543...santri-luwung/


19 Oktober 2013
Tuntut Pondok AL Luwung Digempur
Warga Lempari Polisi Dengan Batu, 4 Luka-luka



SRAGEN - Ratusan warga Dukuh Bedowo, Jetak, Sidoharjo yang emosi, kemarin bersitegang dengan polisi. Mereka ingin meratakan Pondok Pasujudan Bumi Arum Santri Al Luwung milik Gus Antok di Dukuh Bedowo, Jetak, Pukul 14.30, kemarin, namun merasa dihalangi. Ratusan massa yang berniat memasuki pondok, tertahan blokade polisi di depan pondok. Mereka berdialog dengan Kapol­res AKBP Dhani Hernando. ‘’Saya tidak mau dibenturkan dengan rakyat,’’ tutur Dhani Her­nando, kemarin. Dhani mengimbau rakyat sabar, sambil me­nung­gu hasil dialog dengan Ustad Bilal dari MUI.

Warga terus merangsek dan ingin menghancurkan pondok itu, karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Pondok pasujudan itu menggelar ritual tobat dengan cara mandi malam hari di kolam dengan bertelanjang. ‘’Setiap malam warga Dukuh Bedowo tidak bisa tidur, karena takut diweruhi hal-hal gaib,’’ tutur Taru TP, juru bicara warga Bedo­wo RT 02 RW 07, kemarin. Ka­rena dialog buntu, situasi makin mencekam. Dua peleton Brimob asal Solo dan Boyolali, disiagakan. Tiba-tiba ratusan massa dari sebalik tembok melempar polisi dengan batu kali. Sebagian polisi yang tidak siap tameng dan helm, berlarian mencari perlindungan.

Polisi Terluka

Empat polisi luka-luka di ba­gian kepala, terkena lemparan batu. Mereka Kasat Shabara AKP Hartono SH, Danton Sha­bhara Aipda Tukina, Briptu M Nur dan Briptu Azis. Tembakan peri­ngat­an pun menyalak. Ratusan massa bubar dan berkumpul di pendapa sebuah masjid. ‘’Seorang pelaku kami tang­kap, karena melempari polisi de­ngan batu,’’ tutur Kapolres.

Situasi mulai mereda. Kapol­res AKBP Dhani Hernando did­dam­pingi dandim 0725 Letkol Inf R Wahyu Sugiarto, mengajak dialog warga. Hasil dialog disepakati sepuluh perwakilan warga didampingi ormas Islam diizinkan masuk ke lokasi pasujudan. Para warga kemudian menggempur lokasi pasujudan itu. ‘’Kemauan warga memang ingin pondok itu diratakan,’’ tutur Abu Amar Abdila dari or­mas Isl­am.

Kapolres Dhani Hernando mengatakan, tindakan meng­gem­pur pasujudan itu bukan aksi perusakan yang dilakukan war­ga, karena kegiatan mereka atas izin Anto Miharjo alias Gus Antok. Aksi penggempuran pernah dilakukan Gus Antok, karena menyatakan bertobat dan me­minta maaf ke warga. Ratusan war­ga Bedowo, MUI, Laskar Umat Islam Surakarta dan Ja­maah Ansharut Tauhid (JAT) So­lo, Jumat (4/10), secara simbolis pernah menggempur lokasi pasujudan itu. Warga berniat akan melanjutkan Sabtu (hari ini). Kapolres mengatakan, lokasi pondok Pa­sujudan Al Luwung itu tetap dijaga polisi, untuk menghindari aksi sepihak warga.(nin-50,88)

http://www.suaramerdeka.com/v1/index...u-4-Luka-luka-


ALIRAN SESAT SRAGEN
Ratusan Warga Rusak Padepokan, 4 Anggota Polres Luka

Jumat, 18 Oktober 2013 18:41 WIB | Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos |


Solopos.com, SRAGEN – Ratusan orang menggeruduk Pasujudan Santri Luwung, Padepokan Bumi Arum di Dukuh Bedowo, Jetak, Sidoharjo, Jumat (18/10/2013).

Mereka juga diduga terlibat bentrok dengan anggota Polres Sragen yang melakukan pengamanan di lokasi.

Akibat kejadian, empat anggota Polres Sragen mengalami luka dibagian kepala karena terkena lemparan batu. Mereka dua anggota Satuan Sabhara Polres Sragen Briptu M Nur dan Briptu Azis bocor dibagian kepala, Komandan Pleton (Danton) Dalmas Polres Sragen Aipda Tukina dan Kasat Sabhara Polres Sragen AKP Hartono mengalami luka ringan di bagian kepala.

Bentrok terjadi setelah beberapa kali audiensi sejak pagi sekitar pukul 09.00 WIB antara beberapa orang mengaku warga dengan Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, di sekitar Pasujudan Santri Luwung tidak membuahkan kesepakatan. Puncaknya, beberapa orang mengaku warga merangsek dan menyerang anggota Polres Sragen sekitar pukul 14.30 WIB.

Sebanyak 400 anggota Polres Sragen dan 120 anggota Brimob Solo kewalahan karena berhadapan dengan orang-orang mengenakan pakaian sipil. Mereka melemparkan bongkah batu, seng, kayu dan benda-benda di sekitar lokasi ke arah ratusan anggota Polres yang berjaga di halaman Pasujudan Santri Luwung.

Dari pantauan Solopos.com di lokasi kejadian, sebelum terjadi bentrok, beberapa orang mengaku Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) datang ke Bedowo sekitar pukul 09.00 WIB.

Mereka ditemui Kapolres Sragen AKBP Dhani Hernando, Wakapolres Sragen Kompol Edy Suranta, Dandim 0725/Sragen Letkol Inf R Wahyu Sugiarto, perwakilan dari MUI Sragen M Bilal dan lain-lain.

Humas LUIS, Endro Sudarsono, menuturkan tujuan ke Pasujudan Santri Luwung ingin melaksanakan isi perjanjian yang diklaim ditandatangani pemilik Pasujudan, Anto Miharjo, di Mapolsek Sidoharjo, Jumat (4/10/2013).

Endro menjelaskan isi perjanjian pemilik akan menghancurkan simbol-simbol berbau syirik, pasujudan, kolam untuk kungkum atau berendam dan tempat lain berbau mistis maksimal 14 hari setelah surat ditandatangani yakni Jumat (18/10/2013).


Perwakilan MUI, M Bilal, pun meminta semua pihak menunggu hasil rapat MUI Kabupaten Sragen maupun pusat. Namun dia enggak berkomentar lebih lanjut ihwal persoalan.

http://www.solopos.com/2013/10/18/al...es-luka-457368
Quote:


Begitu warga dan ormas yg lain bergerak, FPI menghilang entah ke mana. Padahal sebelumnya masih berusaha membela supaya Pasujudan tidak dirobohkan. emoticon-Big Grin

Ternyata ormas radikal JAT terlibat juga di penggerudukan sebelumnya. emoticon-Big Grin
Diubah oleh ozombie 19-10-2013 02:57
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
8K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.