Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kisah Mengharukan Anak Yang Kehilangan Kedua Tangan Karena Orang Tua ( Wajib Baca )

Dejeey11Avatar border
TS
Dejeey11
Kisah Mengharukan Anak Yang Kehilangan Kedua Tangan Karena Orang Tua ( Wajib Baca )
SELAMAT DATANG KEMBALI DTHREAD ANE

"PAPA KEMBALIKAN TANGAN ITA" emoticon-Mewek

Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman sebagai pelajaran.

Sebagai orang tua kita patut juga menghalangi perbuatan pasangan untuk memukul sang buah hati. Khususnya pada anak-anak yang masih kecil dan tak tahu apa-apa. Mengajar dengan cara memukul bukanlah cara terbaik.

Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja.

Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan itu tidak kelihatan. Akhirnya dia mencoret pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi yang namanya anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Pada Hari itu bapak dan ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena jalan sering macet. Setelah sang anak mencoret penuh sisi mobil yang sebelah kanan akhirnya dia beralih ke sebelah kiri mobil. Ditulisnya gambar ibu dan ayahnya dengan gambarnya sendiri, gambar lukisan ayam, gambar kucing dangambar lain sebagainya mengikuti imaginasinya dan Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.

Akhirnya orang tuanya Pulang, terkejutlah ayah dan ibunya melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan angsuran penuh dengan coretan. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini?” Pembantu rumah yang kaget mendengar jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis majikannya.

Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘Tak tahu… !” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi. Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Ita yg membuat itu papa…. cantik kan!” katanya sambil memeluk papanya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya dan terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya. emoticon-Mewek

Si anak yang tak mengerti apa-apa minta tolong kesakitan sekaligus ketakutan. Akhirnya Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma diam saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang diberikan. Pembantu rumah akhirnya terbengong, tidak tahu harus berbuat apa? Si bapak terlalu keras memukul ke dua tangan anaknya.

Setelah si bapak dan ibu masuk ke rumah, pembantu rumah akhirnya menggendong anak kecil itu dan membawanya ke kamar. Akhirnya Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil dengan penuh luka-luka dan darah. Setelah itu, pembantu rumah memandikan anak kecil itu dan sambil menyiram air dengan ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit menahan kepedihan saat luka-lukanya itu terkena air. Kemudian Si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikan. “Oleskan obat saja!” jawab tuannya.
Bapak si anak dari pulang kerja, sama sekali tidak memperhatikan anak kecilnya itu menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak niat mau mengajarkan anaknya.
Tiga hari telah berlalu, si ayah sama sekali tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari selalu bertanya kepada pembantu rumah. “Ita demam…” jawap pembantunya ringkas.”Kasih minum obat penurun panas ,” jawab si ibu.


Sebelum si ibu masuk kamar tidur, dia pun menjenguk ke kamar pembantunya. Saat melihat anaknya dalam pelukan pembantu, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Memasuki hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik” kata majikannya. Sampai akhirnya si anak yang sudah lemah, dibawa ke klinik. Dokter pun mengarahkan gar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap, dokter memanggil si bapak dan ibu anak itu.

“Tidak ada pilihan..” katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu diamputasi karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah.

“Tangannya sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah” kata si dokter.

Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yang dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan tangisa air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan.

Keluar dari kamar bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Si anak juga heran melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Akhirnya ditatapnya muka ayah dan ibunya dan kemudian ke arah wajah si pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.

“Papa.. Mama… Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama.” katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.


“Ita juga sayang Kak Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis itu meraung histeris.

“Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa diambil.. Ita janji nggak akan mengulanginya lagi! Nanti gimana caranya Ita mau makan? Bagaimana Ita mau bermain lagi? Ita janji tdk akan mencoret-coret mobil lagi,” katanya berulang-ulang.

emoticon-Mewek emoticon-Mewek emoticon-Mewek emoticon-Mewek


Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.



Teman-teman, pelajaran berharga apa yang dapat kita petik dari kisah nyata ini,

silahkan tulis komentar Anda dan share kepada orang-orang disekitar Anda, agar hal yang sama tidak terjadi di keluarga lain.

BANTU SEBARKAN KEORANG TUA INDONESIA

emoticon-2 Jempol
0
3.5K
11
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.