Masih Adakah Peminat BlackBerry di Tanah Air?
Ayunda W Savitri - Okezone
JAKARTA - Persoalan yang mendera BlackBerry seakan tak ada habisnya. Perusahaan yang semula bernama Research In Motion (RIM) ini, mencoba bangkit dengan berbagai cara dan upaya.
Salah satunya adalah dengan menghadirkan aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) di Android dan iOS. Namun, sayangnya belum sampai satu hari aplikasi itu hadir, BlackBerry kembali menuai persoalan, BBM tidak bisa beroperasi di layanan Android dan iPhone itu.
Niat perusahaan untuk ‘menjual diri’ dan menyambung nyawanya di perusahaan lain juga sudah dilakukan. Tapi hasilnya tetap minim investor untuk membelinya, bahkan hingga harus berurusan dengan hukum lantaran di gugat, dugaan penipuan. Padahal itu diharapkan bisa menjadi ‘juru penyelamatnya’.
Belum lagi, ratusan karyawan yang harus menerima pesangon alias PHK lantaran perusahaan tidak sanggup lagi menggaji, akibat perangkat yang tidak laku di pasaran. Menurut data saja, penjualan handset di tahun 2013 menurun mencapai angka yang turun drastis.
Seperti berita yang dilansir dari Bloomberg, bahwa Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia) menyatakan, penjualan BlackBerry benar-benar menurun tajam dengan persentase yang sangat menyedihkan yaitu 70 persen.
Bukankah ini tampak menyedihkan nasib smartphone pabrikan Kanada itu setelah bertahun-tahun lamanya sempat meneguk masa emas kejayaan di dunia, termasuk di Indonesia. Ya, selama ini negeri kita dikenal sebagai salah satu pangsa pasar terbesar BlackBerry.
Akan tetapi, beberapa bulan terakhir banyak yang mengatakan jika merek ponsel itu mulai ditinggalkan oleh konsumen yang sebelumnya terbuai dan tertancap panah asmara.
Respon Positif
Namun begitu, rentetan persoalan yang dihadapi BlackBerry justru ditanggapi positif oleh Fendy, Retail Manager PT. Bintang Mahameru Utama (Galerigadget.com). Ia berpendapat, saat ini BlackBerry memang tengah terpuruk, tetapi ada keyakinan nasib perusahaan yang dulunya bernama Research In Motion (RIM) tersebut di Indonesia akan bangkit lagi.
Bahkan menurut Fendy, BlackBerry sampai dengan saat ini masih memiliki peminat dan pangsa pasar sendiri yang masih dominan dalam hal mengandalkan kecepatan penerimaan email dalam ponselnya dan layanan BBM di Tanah Air.
“Memang layanan BBM sudah bisa lintas platform beberapa waktu lalu. Tetapi dikarenakan masih dalam perbaikan sistem dan server BlackBerry untuk mewujudkan impiannya tampil lintas platform, perusahaan harus memaksa konsumen yang sudah lama menantikan BBM di perangkat Android dan iOS untuk menunggu sementara waktu,” kata Fendy kepada Okezone, beberapa waktu lalu.
Ya, BlackBerry masih cukup banyak dipergunakan oleh masyarakat Indonesia dan diminati. Walaupun diakuinya saat ini mengalami penurunan dalam penjualan device dalam negeri. “Tetapi, saya lihat penurunan tersebut tidak dramatis,” tutupnya.