Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

.pengamatAvatar border
TS
.pengamat
Polwan: Sulit Tolak Atasan
Polwan: Sulit Tolak Atasan


Keluhan Polwan: Sulit Tolak Atasan
TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak kisah polwan yang belum terungkap di media massa. Meski polwan Indonesia baru saja merayakan hari jadinya yang ke-65 pada 1 September 2013 dengan meriah, ada kisah-kisah sedih polwan yang merasa hanya diperhatikan karena penampilannya yang aduhai, bukan karena kompetensinya sebagai polisi.

Sumber Tempo di tubuh Polwan--yang sayangnya menolak disebut namanya--menuturkan bahwa masih banyak pejabat Polri--terutama yang menjadi pimpinan--yang memanfaatkan posisi mereka untuk menekan polwan bawahannya.

"Kalau komandan sudah punya keinginan atau kemauan, hampir tidak mungkin bisa ditolak, meski kalau dipertimbangkan secara akal dan logika sangat tidak masuk akal," ujar sumber ini, akhir Agustus 2013 lalu.

Misalnya saja, ada pejabat kepolisian yang minta polwan bawahannya siaga 24 jam di sampingnya, di mana pun dia berada."Komandannya cuma bilang: 'Kamu bawahan saya mesti nurut apa kata saya!'" kata si sumber.

"Ada juga komandan yang genit, sering menelepon di malam hari hanya buat ngobrol atau mengajak pergi keluar," sumber ini menambahkan.

Rata-rata para polwan tidak bisa menolak karena takut kariernya terancam. Hanya sedikit yang berani mengadu dan membuat perubahan. Padahal, jika diadukan, ada komandan yang sudah kena sanksi karena meminta polwan anak buahnya melakukan hal di luar urusan kedinasan. "Sayangnya, polwan itu banyak yang anak bawang, jadi takut," katanya.

Selain itu, polwan yang menuruti permintaan atasannya tanpa banyak cingcong biasanya akan dihujani dengan berbagai fasilitas dan kemudahan dari komandannya. "Mereka jadi terjerumus," kata sumber ini.

Ketika dikonfirmasi, Brigjen Basaria Panjaitan, salah satu polwan dengan pangkat tertinggi saat ini, membantah sinyalemen itu. Menurut dia, hal semacam itu lazim terjadi di institusi dan profesi mana pun, tidak hanya polisi. "Di mana-mana juga pasti ada yang seperti itu, sekarang tergantung individunya," kata Basaria.
Dor Dor Dor

Keluhan Polwan: Kerap Menemani Acara Tak Jelas
TEMPO.CO, Jakarta - Polwan Indonesia baru saja merayakan hari jadinya yang ke-65 pada 1 September 2013. Di balik meriahnya perayaan dan optimisme menyambut peran yang lebih substansial pada masa depan, terselip kisah-kisah sedih nasib polwan yang merasa diperlakukan tak semestinya.

Sumber Tempo di tubuh polwan--yang sayangnya menolak disebut namanya--menuturkan bahwa masih banyak pejabat Polri yang belum bisa menempatkan diri di hadapan polwan. Mereka cenderung menganggap polwan hanya sebagai pelengkap penderita.

"Biasanya yang begini adalah polisi yang sudah jadi komandan, atau pejabat," kata sumber Tempo ini, akhir Agustus 2013 lalu.

Para polwan ini sering diajak petinggi Polri untuk mengikuti acara dalam rangka dinas maupun di luar kedinasan. "Ini sebenarnya oknum saja, tapi memang ada yang seperti itu," katanya.

"Ada yang diminta menemani acara jamuan makan, karaoke, atau menemani komandannya bertemu dengan sumber. Dari acara pertemuan begini ada yang sekadar ngobrol, makan bersama, menyanyi bersama," kata sumber Tempo ini.

Sang sumber ini mengaku sering menerima cerita macam-macam dari polwan yunior. "Ada yang disuruh ikut menemani makan dan terima tamu di sebuah acara jamuan makan malam di hotel. Memang enggak disuruh macam-macam, mereka cuma mesti berdandan rapi, tidak kenakan seragam, dan temani makan dan mengobrol dengan tamu," ujarnya.

Cerita macam ini bukan sekali-dua kali. Polwan lain pun pernah kaget ketika mendapatkan hadiah gaun mahal, sepatu, dan tas cantik dari atasannya.

"Dia langsung tanya: 'Ini buat apa, Dan (Komandan)? Dijawab komandannya, 'Kamu enggak usah banyak tanya. Pokoknya nanti malam dijemput sopir saya'," cerita sumber Tempo.

Karena merasa janggal dengan tugas tersebut, polwan itu langsung menelepon seniornya yang merupakan polwan dengan posisi lebih tinggi.

"Hasilnya, si komandan ditegur dan baru ketahuan kalau pertemuan tersebut bukan urusan dinas," kata sumber Tempo ini.

Ihwal adanya diskriminasi gender dalam penempatan dan penugasan polwan sebelumnya sudah dibantah oleh Brigjen Basaria Panjaitan, Widyaiswara Madya Sekolah Staf dan Pimpinan Polri. "Itu individu, bukan institusi," kata Basaria. Bantahan serupa juga datang dari Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Agus Rianto.
Rod Rod Rod


Peran Polwan Dianggap Hanya Sebagai Pelengkap
TEMPO.CO, Jakarta -Anggota Komisi Kepolisian Nasional Adrianus Meliala mengatakan peran polisi wanita di Indonesia sepertinya belum signifikan, tapi keberadaannya masih dianggap sebagai pelengkap. Tak hanya itu, dia menilai 3,4 persen jumlah polwan di Indonesia penempatannya pun masih tidak strategis. »Banyak polwan yang ditempatkan di posisi tidak strategis. Seperti di bagian staff, ajudan, tukang antar fax, hal ini menyebabkan terjadinya degradasi pada kemampuan polwan itu sendiri,” kata dia pada Tempo, Jumat 30 Agustus 2013.

Kondisi ini, kata dia, terjadi tidak hanya karena cara penempatan polwan oleh institusinya.Tapi, kata dia, dari pihak polwannya sendiri terlihat cenderung ingin dikasihani. »Mereka lebih suka job yang di kantor, job yang bersih. Sudah mendapatkan job yang enak kemudian tidak mau pindah. Kalau terbiasa di desk seperti ajudan, kan rapi, harum, merekanya jadi nggak mau pindah,” katanya.

Adrianus membandingkan nasib polwan dengan Wara (Wanita Angkatan Udara) di TNI. Menurutnya Wara pun tidak pernah menjadi orang nomor 1 di TNI. Keberadaan perempuan di lingkungan kerja maskulin seperti di kepolisan maupun TNI memang masih jadi pelengkap. »Mereka harus siap berada di posisi pelengkap, polisi itu macho, budayanya sangat laki-laki.”

Masih menurut Adrianus, di lingkungan berbudaya laki-laki tu pada akhirnya menjadi wajar jika pada akhirnya posisi polwan berada sesuai dengan keinginan laki-laki. Kecenderungan hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di kepolisian dunia.
polwan


Polwan pun Menyamar Jadi Pekerja Seks Komersial
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk urusan menjalankan tugas, penyidik dan reserse polwan tak kalah militan dibandingkan rekannya yang pria. Mereka siap terjun ke medan apa saja, termasuk menyamar menjadi pekerja seks komersial.

"Kalau sedang menyamar, ya, polwan berdandan seperti cewek gaul, rambutnya diwarnai, pakai anting besar," kata Brigjen Basaria Panjaitan, mantan Direktur Reserse Kriminal Polda Riau yang kini menjadi Widyaiswara Madya di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri, pada Jumat, 30 Agustus 2012.

Salah satu penyamaran polwan yang sukses mengungkap pramuriaan skala besar terjadi pada September 2012 lalu di Polda Jawa Timur. Ketika itu, kata Basaria, sejumlah polwan cantik di Polda Jawa Timur menyusup ke jaringan pekerja seks komersial kelas tinggi dan menangkap germo terkenal asal Surabaya, Yunita alias Keyko.

"Ada tujuh polwan yang turun menyamar menjadi pramuria, anak buah Keyko," kata Basaria. "Polwan yang ditugaskan bukan polwan sembarangan, mereka polwan yang paling cantik se-Polda Jatim."

Namun tak semua berhasil menjalankan tugas. "Dari tujuh yang ditugaskan, hanya satu polwan yang berhasil lolos dan masuk jaringan Keyko. Sebab, germo ini superselektif menerima para anak buahnya," kata Basaria.

Pengalaman itu, kata Basaria, membuktikan bahwa wajah cantik semata tak cukup untuk jadi polwan yang mumpuni. "Mereka harus berotak encer untuk mengungkap kasusnya," katanya.

Basaria sendiri pernah juga menyamar ketika menyidik sindikat narkoba di Polda Riau. "Rambut saya panjang dimerahin atau dicat warna perak, pake jins," katanya sambil mengenang pengalamannya di lapangan.
Wanita

Yang nga punya bawahan POLWAN jangan mewek emoticon-Mad (S)
Kelian tau kan arti 24 jam harus mendampingi emoticon-Kiss (S)
Miss missan jg cuma sampe bini kedua ketigrak keemprat emoticon-Big Grin
Diubah oleh .pengamat 04-09-2013 10:55
0
48.4K
69
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.