Permisi Agan & Aganwati, di sore hari nan Indah ini ane cumn mau bikin ente smua
Janim anak saudagar coklat, tiap hari maen cewek dan ke cafe, uang'y kagak ada mati'y. Uang hasil kebun'y berlimpah. Suatu hari Jaim mati di gebukin anak preman. Begitu cinta'y Janim ama keluarga'y, sebelum mati Jaim sempat berdoa... "ya Tuhan dengan apa aku membayar semua ini, karena di Neraka, Coklat tidak akan tumbuh karena suhu'y kurang cocok..."
Pada suatu hari, sepasang turis lokal pergi berlibur ke Bali. disana mereka mengunjungi tempat-tempat wisata seperti, Ubud, Danau Batur dan Tanah Lot. Setibanya di Tanah Lot, pasangan itu memperdebatkan sesuatu hal yang sepele. Si suami berkata "Menurut papan penunjuk arah di depan sana, tempat ini namanya Tanah Rot" Namun si istri membantah, "Nggak, tempat ini namanya Tanah Lot" "Tanah Rot" kata si suami. "Nggak, Tanah Lot!" bantah si istri lagi.
"Tanah Rot!"
"Tanah Lot!"
"Ta-rot!"
"Ta-lot!"
"TR!"
"TL!"
"Rot!"
"Lot!"
"Rot! Rot! Rot!" balas si suami.
"Lot! Lot! Lot!" balas istrinya.
"Ya, udah, daripada kita ribut, nah... tuh ada orang berpakaian adat Bali, kita tanya aja orang itu. Aku yakin dia tahu banyak akan tempat-tempat wisata di sini," kata si suami.
lantas si suami bertanya kepada bapak tua yang berpakaian adat Bali tersebut. Katanya, "Pak numpang tanya, yach... tempat ini namanya tanah Rot, sedangkan di peta katanya tempat ini bernama Tanah Lot, karena menurut saya bapak ini orang Bali, jadi saya yakin kalo bapak tahu banyak akan tempat ini. jadi yang bernar namanya apa, pak?"
"Namanya Tanah Rot," jawab si bapak tua.
"Tanah Rot, pak?" kata si suami seolah tidak percaya.
"Ya, benar," jawabnya lagi.
Lantas si suami berkata kepada istrinya, "Tuh kan... aku bilang juga apa. Tanah Rot, ya, Tanah Rot!"
"Jadi bukan Tanah Lot, kan, pak?", katanya kepada bapak tua tersebut.
"Bukan!"
"Wah, kalo begitu terima kasih banyak ya, pak," kata si suami. "Kalo bukan karena bapak, mungkin kami di sini bisa berdebat seharian penuh mengenai hal ini. Sekali lagi terima kasih, Pak!"
"KEMBARI...," jawab si Bapak Tua sambil berlalu dari tempat itu
Suatu hari di sebuat cafe Drakula di tengah kota kedatangan 3 orang Drakula, yaitu Drakula Amerika, Inggris, dan Indonesia, mereka duduk di bartender dan tiba-tiba Drakula Amerika memesan minuman
Drakula Amerika: "Pelayan saya memesan 1 gelas Darah Perawan Segar"
Pelayan: "Baik tuan, hanya 1jt Rp saja tuan"
Drakula Amerika: "Wah segar sekali, Verry Good"
Drakula Inggris : "Pelayan saya memesan 1 gelas Darah Ratu Inggris"
Pelayan: "Baik tuan, hanya 10jt Rp saja tuan"
Drakula Inggris: "Wah nikmat sekali darah bangsawan ini"
Kemudian Drakula Indonesia yg merasa tidak mau kalah itu ikut memsan minuman
Drakula Indo: "Pelayan saya memesan 1 gelas air panas"
Pelayan: "Baik tuan, ini Gratis untuk anda"
Drakula Amerika dan Inggris pun kebingungan dengan pesanan Drakula Indonesia tersebut
Tiba-tiba Drakula Indo mengeluarkan sesuatu dari kantongnya
Drakula Indo: "Untung saja saya membawa ini, MIE GELAS, Praktis, Enak, dan Bergizi lagi"