Tak hanya di film horor saja, ternyata di dunia nyata ada anak-anak yang begitu sadis. Mereka telah melakukan pembunuhan terhadap temannya sendiri.
Cukup mengagetkan mendengar berita seperti ini. Di seumuran mereka telah melakukan pembunuhan atau perbuatan keji lainnya. Entah apa yang merasuki mereka dan membuat mereka melakukan perbuatan sekeji ini,Berikut 6 Bocah yang menjadi Pembunuh Terkejam di Dunia,
Spoiler for 1. Mary Bell:
Wajahnya yang polos mungkin membuat orang tak menyangka jika dia tega melakukan sebuah pembunuhan. Pada Mei 1968, Mary Bell yang akan menginjak usia 11 tahun ini mencekik seorang anak laki-laki berusia 4 bernama Martin Brown di sebuah rumah terlantar.
Pada waktu yang dekat dia melakukan ulah dengan mendobrak sebuah panti asuhan dan meninggalkan catatan bahwa dia bertanggung jawab atas pembunuhan Martin. Namun polisi tidak mempercayainya dan menganggap bahwa itu hanya guyonan.
Mary Bell membuat ulah kembali dengan menculik dan membunuh bocah berusia 3 tahun,. Mayatnya ia tinggalkan di sebuah tempat pembuangan . Sadisnya Mary memutilasi bocah tersebut dan mengukir inisial M di perutnya.
Perbuatan Mary pun tercium dan dia dituduh melakukan 2 pembunuhan. Dari hasil pemeriksaan Mary menunjukkan tanda bahwa dia seorang psikopat. Dia dipenjara hingga sampai berusia 23 tahun dan kemudian bebas.
Spoiler for 2. Barry Dale Loukaitis:
Entah apa motif dari pemuda berusia 15 tahun ini yang tega menghabisi nyawa teman sekolah beserta gurunya. Barry Dale memasuki ruang kelasnya dengan berdandan seperti koboi dan menyeringai sambil memberondongkan senapannya.
Dia membunuh 2 temannya serta seorang guru. Saat membunuh dia mengatakan This sure beats the hell out of algebra, doesn’t it?
Usai menembaki, Barry pun berencana menyandera salah satu temannya agar bisa keluar dari sekolahan. Namun usahanya dihentikan oleh guru olahraga sekolah tersebut yang berhasil menahlukannya hingga polisi datang. Barry Dale dihukum seumur hidup.
Spoiler for 3. Jesse Pomeroy:
Di usia mudanya, bocah ini telah menyiksa dan menghabisi nyawa 4 pemuda. Saat tertangkap, Jesse Pomeroy pun dikirim ke sekolah agama hingga dia sampai berusia 21 tahun. Namun belum sampai berumur 21 tahun dia dibolehkan keluar lantaran perbuatan dan kelakuannya yang baik.
Namun keputusan sekolah tersebut menjadi sebuah awal dari malapetaka. Di usia 14 tahun dia menculik dan membunuh seorang gadis kecil yang kemudian disusul dengan membunuh bocah berusia 4 tahun dengan cara sadis.
Saat polisi berhasil menemukan Jesse dan mencurigainya. Polisi bertanya apakah diamembunuh bocah ini dan direspon secara dingin oleh Jesee dengan jawaban, "Saya kira aku pelakunya."
Semua orang meminta Jesse dihukum mati. namun gubernur menolak menandatangani petisi hukuman mati dan menghukumnya seumur hidup karena usianya yang masih muda.
Spoiler for 4. Robert Thompson dan Jon Venables:
Tak menyangka jika dua bocah dengan wajah lucu ini adalah pembunuh. Kedua bocah ini tega menghabisi nyawa bocah berusia 3 tahun bernama James Bulgar yang saat itu berjalan bersama ibunya di mall.
Robert dan Jon melakukan tindakan keji terhadap James. Dia melempar kepalanya dengan batu bata, serta melakukan kekerasan seksual. Dan saat tubuhnya tak bernyawa , mereka meninggalkan di rel kereta api agar terlindas.
Sulit membayangkan di usianya yang belia, kedua bocah ini memiliki pemikiran yang begitu keji seperti ini. Saat di pengadilan mereka mengakui kejahatannya dan dihukum selama 8 tahun, namun berubah menjadi hukuman seumur hidup.
Spoiler for 5. Eric Smith:
Tampangnya yang lugu ternyata memiliki hati yang sangat jahat sekali. Dia tega menghabisi Derrick Robie yang berusia 4 tahun. Bocah tersebut berjalan di rumahnya dan kemudian ditarik Smith dan dibuat tidak sadar yang kemudian dibawa ke sebuah hutan.
Eric melakukan tindakan yang sangat keji hingga sampai meninggal. Aksi sadis Eric hanya sekali saja, hingga akhirnya polisi mengendusnya. Yang mengejutkan saat pengadilan Eric menjawab dengan normal dan polos seolah-olah dia bukan pembunuhnya. Eric diganjar hukuman seumur hidup.
Spoiler for 6. Lionel Tate:
Lionel Tate adalah satu-satunya tahanan muda yang dihukum seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Dia melakukan pembunuhan untuk gadis berusia 6 tahun. Namun tak jelas apa yang menjadi penyebab pembunuhan tersebut.
Dalam persidangan Lionel mengatakan jika dia tengah bermain gulat seperti yang di televisi bersama gadis tersebut. Namun tiba-tiba gadis tersebut tak bernafas dan Lionel mengatakan kepada Ibunya bahwa gadis tersebut tak bernafas.
Namun dari hasil penyidikan tidak seusai dengan pengakuan Lionel. Dia dia dituduh telah melakukan pembunuhan tingkat pertama. Meski diumur seumur hidup, Lionel akhirnya dibebaskan secara besyarat, namun dia kembali di penjara lantaran perampokan bersenjata terhadap pengantar pizza
Spoiler for 7.Joshua Philips:
Joshua Philips harus mendekam di penjara seumur hidup. Cerita itu dimulai saat dia berusia 14 tahun, Ibunya sedang berencana untuk membersihkan kamarnya, saat melihat tempat basah di bawah dipan anaknya, mulanya nyonya ini berpikir itu akibat kebocoran dari kasur air. Saat menyelidiki tempat tidur dia menemukan pita listrik, dan terkejut menemukan benda yang sangat yang dingin. Sinar senternya kemudian mengarah pada mayat Maddie Clifton, tetangga 8 tahun yang telah hilang selama tujuh hari. Sampai saat ini Philips tidak mengatakan motifnya, tapi mengakui bahwa dia melakukan pembunuhan itu dengan sengaja.
Spoiler for 8. George Stinney:
Amerika Serikat mencatat rekor ketika mengekseskusi George Stinney (14 tahun), sebagai orang termuda yang telah dieksekusi di abad kedua puluh. George dihukum karena pembunuhan terhadap Betty June Binnicker (11) dan Mary Emma Thames (8), keduanya ditemukan dalam sebuah lubang berlumpur, menderita patah tulang parah. George mengakui kejahatan, dan mengatakan mulanya ia ingin berhubungan seks dengan Betty, tapi ditolak dan akhirnya membunuh para gadis malang itu. George dieksekusi di kursi litrik, keluarga tidak mengajukan banding karena tidak memiliki cukup biaya.
Spoiler for 9. Craig Price:
Craig Price lahir Agustus 1974 adalah seorang bocah berumur 15 tahun, pembunuh berantai dari Warwick, Rhode Island, Amerika Serikat. Ia ditangkap pada tahun 1989, untuk empat pembunuhan yang dilakukan di sekitar lingkungannya. Seorang wanita dan dua anak perempuannya pada tahun 1989, dan pembunuhan wanita lain dua tahun sebelumnya. Dia juga didakwa melakukan beberapa pencurian.
Spoiler for 10. Graham Young:
Graham Young, bocah berumur 14 tahun yang terpesona dengan kimia, khususnya jenis racun dan efeknya pada manusia. Minatnya yang lain adalah mengidolakan pembunuh seperti Dr Hawley Crippen, William Palmer, Adolf Hitler dan lain-lain. Pada tahun 1962, ia ditangkap setelah mengakibatkan keracunan pada beberapa anggota keluarganya dan membunuh ibu tirinya. Setelah dibebaskan pada tahun 1970 dia melakukan lagi pembunuhan berantai, kali ini korbannya mencapai 70 orang, dan akhirnya dipenjara seumur hidup. Pada usia muda dia telah memiliki keterampilan setaraf mahasiswa pasca sarjana untuk bidang kimia.
Spoiler for 11. Tim Kretschmer:
Seorang remaja 17 tahun pergi ke bekas sekolah tingginya di Winnenden, Jerman pada tanggal 11 Maret 2009 dan insiden fatal pun terjadi. Dia menembak dan membunuh 9 siswa, 3 guru dan 3 para pengamat sebelum menembakkan pistol itu ke kepalanya sendiri. Sehari sebelum penembakan terjadi, Kretschmer mengumumkan rencananya pada chatroom internet. Nilainya yang gagal membuatnya harus mengejar ketertinggalannya, dan ini kemungkinan merupakan pemicu untuk tindakan yang ia lakukan.
Spoiler for 12. Jeffrey Weise:
Pada tanggal 21 Maret 2005, Jeffrey Weise (16) membunuh kakek dan pacar kakeknya. Dia melanjutkan untuk masuk sekolah dengan mobil polisi kakeknya dimana ia mulai menembak dan membunuh 5 siswa, 1 guru dan 1 penjaga keamanan sebelum menembakkan pistol pada dirinya sendiri. Penyebab dari tindakannya ini terutama karena dia sering dihina dan dilecehkan.
Spoiler for 13. Dylan Klebold dan Eric Harris:
Dylan Klebold bersama dengan Eric Harris pergi ke Columbine High School pada tanggal 20 April 1999 dan melukai 12 teman sekelas dan 1 guru pelatih. 21 orang lainnya terluka dalam penembakan, banyak dari mereka yang terluka dan cacat oleh peristiwa ini. Harris dan Klebold adalah individu yang merasa depresi.
Mereka ditindas di sekolah dimana mereka belajar. Video tentang insiden oleh kedua siswa ini menggambarkan bahwa peristiwa yang terjadi di Columbine High School pada tanggal 20 April 1999 sengaja direncanakan selama berbulan-bulan. Buku harian di kamar mereka juga menggambarkan ketidakpuasan dengan hidup dan sekolah mereka.
Spoiler for 14. Kelly Ellard :
Virk Reena 14 th sering dikucilkan dan diintimidasi oleh orang lain di sekolahnya. Dia sering berusaha untuk dapat diterima oleh orang lain. Dia menghisap ganja, minum alkohol dan tidak mematuhi keluarganya, dan itu semua ia lakukan hanya agar terlihat keren. Pada tanggal 14 November 1997, Virk diundang ke sebuah pesta dekat Jembatan Craigflower dimana ia mengkonsumsi alkohol terlalu banyak.
Disana, dia dicecar oleh sekelompok 8 orang remaja yang melecehkan dan mengejeknya. Kelly Ellard dan Warren Glowatski, dua anggota dari kelompok remaja, mulai mengikuti Virk saat dia berjalan menjauh. Sahabat anehdidunia.blogspot, Ellard dan Glowatski mengalahkan Virk dan memaksanya untuk melepaskan sepatunya. Ellard, yang berusia 15 tahun pada saat itu, membenamkan Virk sampai dia mati. Selama di pengadilan, Ellard terkenal karena sarkasme dan sering mengamuk. Dia gagal untuk menyadari beban tindakannya. Setelah 3 percobaan, Ellard dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2005 dengan kemungkinan pembebasan bersyarat dalam waktu 7 tahun.
Spoiler for 15. Michael Slobodian:
Michael Slobodian, 16 tahun, masuk Brampton Highschool pada 28 Mei 1975 dengan 2 senapan dalam tas gitarnya. Setelah gagal dalam pelajaran fisika, Slobodian ingin balas dendam. Ia masuk kamar mandi anak laki-laki di mana dia membunuh John Slinger. Dia melanjutkan kesenangannya membunuh di ruang seni di mana dia membunuh seorang guru bahasa Inggris. Dia bunuh diri di lorong dekat ruang seni. Cathy dan Nancy Davis, putri mantan Perdana Menteri William Davis, menyaksikan peristiwa itu.