soiponAvatar border
TS
soipon
{Pembela Yayasan Adam Malik} Warga Waduk Ria Rio Turunkan 1.000 Anggota Ormas FBR
Warga Waduk Ria Rio Turunkan 1.000 Anggota Ormas
Kamis, 17 Oktober 2013 01:36 WIB


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, mempersiapkan diri menghadapi rencana penertiban. Salah satunya adalah dengan menurunkan hingga 1.000 anggota salah satu ormas kesukuan.

Seperti yang dikatakan oleh Ketua RW 15, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur Abdul Ghofur. Bahwa pihaknya belum menerima surat resmi dari kecamatan terkait upaya penggusuran warga di lahan klaim Adam Malik. Karena itu, simpang siurnya informasi yang beredar membuat warga resah.

"Akibat tidak pastinya penggusuran, warga menjadi resah. Jadi sampai sekarang, tidak ada informasi yang jelas kapan penertiban dilakukan," kata Ghofur ditemui di kediamannya, Rabu (16/10) sore.

Bahkan, untuk antisipasi penertiban, lanjut Ghofur, warganya akan dibantu ormas untuk menjaga lahan tersebut. Pasalnya, warga khawatir, penertiban tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

"Ada 1.000 anggota (ormas kesukuan -red) yang akan ikut menjaga lahan Adam Malik ini. Kami mulai berjaga sejak sore ini," kata Ghofur.

Penjagaan lahan tersebut, terkait, beredarnya kabar bahwa penertiban akan dilakukan dengan menurunkan ribuan petugas.

Source


Rabu, 16/10/2013 19:27 WIB
Akan Segera Digusur, Warga Waduk Ria Rio Siap Pertahankan Tanahnya
Edward Febriyatri Kusuma - detikNews


Jakarta - Pengurus RW 15 Kampung Pendongkelan, Jakarta Timur mengaku belum terima surat resmi sosialiasi penertiban lahan Waduk Ria Rio. Sementara warga telah menerima edaran gelap akan rencana ekskusi lahan tersebut Kamis (17/10).

"Kita juga belum dapat sosialisai dari kecamatan. Sekarang banyak warga resah karena dapat kabar dari selebaran kalau penertiban dilakukan besok pagi," ujar Ketua Rw 15, Kampung Pendongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur, Abdul Gofur, Kamis (16/10/2013).

Gofur mengatakan keresahan yang dialami warga akan kabar penertiban oleh pemprov. Membuat warga bersiap diri melakukan perlawanan.

"Warga jelas resah dengan ketidakpastian ini," katanya

Sebagai pengurus Rw, Gofur merasa memiliki kewajiban untuk memberikan bantuan pengaman. Bahkan ia meminta bantuan ribuan anggota ormas betawi untuk bertahan.

"Informasi yang kita dapat mereka akan turunkan ribuan petugas. Kita juga sudah siap 1.000 anggota ormas untuk berjaga. Mungkin dari malam nanti atau malah sore sudah siap," ungkapnya.

Sementara Camat Pulogadung, Teguh Hendrawan membenarkan ada rencana penertiban tersebut. Namun hingga kini kordinasi dari pemkot maupun pemprov belum ada tindak lanjut.

"Karena belum ada kordinasi besok kita akan berikan SP2. Setelah itu minggu depan SP3 baru Surat Perintah Bongkar," imbuhnya.

Teguh mengatakan rencana tersebut sewaktu-waktu dapat berubah begitu saja. Jika telah mendapat hasil rapat kordinasi dengan pemprov.

"Kalau ada hasil rapat koridnasi bisa kita tertibkan. Tapi sementara ini kita berikan SP2 terlebih dahulu karena belum ada kordinasi. Kalau sudah nanti saya kabarkan," ungkapnya.

Warga Mengaku Belum Dapat Tawaran Rusun

Sejumlah warga mengaku belum dapat tawaran Rumah susun. Pasalnya sosialiasi penertiban pemukiman Waduk Ria Rio, Jumat (16/10) belum didapatkan warga.

"Waduh sekarang mau pindah kemana, sekarang aja belum ada tawaran lagi rusun mana untuk relokasi kami," ujar warga Rt 04/15, Kampung Pendongkelan, Raini (43) saat ditemui dirumahnya.

Selama menempati di atas lahan milik Adam Malik. Raini mengaku tidak ada pemungutan biaya. Sedangkan tawaran rusun merupakan alternatif kedua.

"Dikasih rusun mau, aja. Masalah kalau dirusun usaha saya gimana, di sini saya ada warung indomie," tuturnya.

Senada dengan Raini, Sumiyati juga mengeluhkan hal yang sama. Meski tinggal di rumah petak kecil, tapi rumah tersebut biasa digunakannya sebagai gudang.

"Kalau kita pindah rusun, nasib usaha kita gimana, kebanyakan disini pedagang semua," tuturnya.

Jika melihat warga yang telah menempati Rusun di Pinus Elok. Sumiyati mengaku iri. Namun sebagus-bagusnya tempat tinggal, lebih baik milik sendiri.

"Kalau liat di tv, bagus banget, pingin rasanya pindah sana. Tapi kalau disana kita mesti nyewa sedangkan penghasilan nggak kayak pekerja," ungkapnya.

[url=http://news.detik..com/read/2013/10/16/192756/2387501/10/akan-segera-digusur-warga-waduk-ria-rio-siap-pertahankan-tanahnya]Source[/url]


Rusun untuk Warga Waduk Ria Rio Masih Tersedia
Kamis, 17 Oktober 2013 01:32 WIB


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Camat Pulogadung Teguh Hendarwan, akan memberikan Surat Peringatan (SP) kedua kepada warga Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, pada pekan ini.

Sehingga, penertiban bangunan yang berada di bantaran Waduk Ria Rio, bisa dilakukan pada pekan depan.

"Memang rencananya penertiban dilakukan pada pekan ini, tapi ada sesuatu hal akhirnya ditunda. Pekan ini baru SP kedua yang kami keluarkan," kata Teguh ketika dihubungi, Rabu (16/10/2013).

Untuk itu, lanjut Teguh, pihaknya tetap berharap agar warga segera pindah ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Pasalnya, jika nanti warga tetap bertahan, dan penertiban dilakukan, justru yang dirugikan adalah pihak warga itu sendiri.

"Saya imbau kepada warga, untuk segera pindah, pintu kami terbuka untuk warga yang memang ingin pindah ke rusun. Silahkan datang ke Kantor Kecamatan Pulogadung, kami akan proses untuk segera pindah ke rusun Pinus Elok," katanya.

Namun, untuk warga yang bersedia ke rusun saat ini, pihaknya tidak akan memberikan fasilitas rusun dan uang kerohiman sebesar Rp 4 juta. Karena, batas pendaftaran untuk relokasi dengan fasilitas dan uang kerohiman telah ditutup.

"Kami sebelumnya telah memberikan kesempatan, tapi hanya beberapa warga saja yang bersedia direlokasi. Tapi bagi yang ingin pindah, rusun tetap tersedia," katanya.

Menurut Teguh, di rusun Pinus Elok masih tersedia 300 unit. Sementara di lahan klaim keluarga Adam Malik terdapat 284 KK. "Sebanyak 234 warga di lahan PT Pulomas Jaya telah pindah ke rusun Pinus Elok. Untuk itu, warga lain yang memang ingin pindah ke rusun, silahkan hubungi pihak kecamatan. Kami akan bantu sepenuhnya, bahkan sampai proses pemindahan barang dari rumah ke rusun," jelasnya.

Sedangkan, Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Timur, Luasman Manihuruk, mengakui, bahwa sebelumnya memang direncanakan penertiban dilakukan pada Kamis (17/10). Namun karena sebagian personel masih konsentrasi penertiban warga RT 08/12 Kelurahan Klender, Duren Sawit, maka penertiban di lahan yang diklaim ahli waris Adam Malik ditunda.
"Personel kami masih berjaga di Buaran, jadi kami batalkan penertiban di Waduk Ria Rio," katanya.

Untuk itu, tambah Luasman, pihaknya akan kembali melakukan kordinasi kepada beberapa pihak untuk penertiban tersebut. Hingga nantinya seluruh personil siap diturunkan untuk melakukan penertiban.

Source

Sebaiknya para warga yang tinggal di lahan yang diklaim oleh Yayasan Adam Malik segera sadar diri bahwa mereka menempati lahan yang bukan hak miliknya.
emoticon-Matabelo

Sebelumnya, mereka juga mengerahkan ormas FBR. emoticon-Matabelo
{Warga yg Pro Yayasan Adam Malik} Warga Waduk Ria Rio Kerahkan Ormas FBR untuk Siaga
0
4K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.