[img] images.detik..com/customthumb/2013/10/16/1520/074101_tamankuburan1.jpg?w=300 [/img]
Tiap traveler pasti
terpesona melihat taman ala
Jepang super cantik di Kota
Cowra, New South Wales,
Australia. Tapi siapa sangka,
taman ini rupanya adalah
pemakaman para tentara Jepang
pada Perang Dunia II.
Japanese War Cemetery lebih
tampak seperti taman ala Jepang
yang indah. Bunga warna-warni
mekar di banyak tempat, kolam-
kolam pun mempercantik lanskap.
Ini bukanlah taman biasa,
melainkan sebuah pemakaman
yang punya sejarah kelam.
Taman ini berada di Kota Cowra,
New South Wales, Australia. Dari
situs Cowra Region, Rabu
(16/10/2013), Japanese War
Cemetery merupakan pemakaman
tentara Jepang yang terlibat
dalam Perang Dunia II.
Dulu, di tempat ini berdiri kamp
penjara militer yang memuat
tahanan perang yaitu para
tentara Jepang. Pada 1944,
tercetuslah ide di kalangan
pengelola untuk memindahkan
penjara tersebut. Namun pada
suatu malam, tepatnya tanggal 5
Agustus 1944, ratusan tahanan
Jepang membobol penjara tersebut.
Lebih dari 500 tentara Jepang
mati tewas dalam kerusuhan itu.
Lebih dari 100 tentara Jepang
lainnya terluka parah. Empat
orang tentara Australia juga
terbunuh dalam insiden tersebut.
Pada 1979, dibukalah Japanese
War Cemetery yang mencakup
520 makam tentara Jepang. Ada
pula area Australian War
Cemeteries yang mencakup
beberapa makam tentara
Australia, termasuk mereka yang
meninggal di kamp militer pada
waktu itu.
Orang yang menyulap pemakaman
ini menjadi sebuah taman cantik
adalah Ken Nakajima, seorang
desainer Jepang. Japanese dan
Australian War Cemetery punya
luas sekitar 4,8 hektar. Keduanya
berada di bawah Australian War
Graves yang berbasis di Kota
Canberra.
Di dalam Japanese War Cemetery
terdapat sebuah batu granit
raksasa berwarna hitam. Turis
dan warga yang datang seringkali
membakar dupa dan menaruh
sesajen di bawahnya. Traveler bisa
menyambangi Japanese War
Cemetery yang berlokasi di
Doncaster Drive.
Taman ini mencakup 520 makam
tentara Jepang yang terlibat
dalam Perang Dunia II (Atlas,
Obscura)
sumber: [url=http://www.detik..com/travel/read/2013/10/16/074002/2386545/1520/1/3/taman-cantik-di-australia-ini-ternyata-kuburan]www.detik..com/travel/read/2013/10/16/074002/2386545/1520/1/3/taman-cantik-di-australia-ini-ternyata-kuburan[/url]