Quote:
Tongkat diayunkan, suara jeritan pun terdengar

, sang pria gak tau kesambet apa menghajarkan tongkatnya pada perempuan. Namun ada yang aneh, bukannya nangis atau meminta ampunan mereka malah ingin ingin dan ingin lagi

Quote:
Inilah tradisi suku Hamar di Etiopia. Hidup di tempat yang tandus dan panas. Mengutip hukum alam, yang kuat yang bertahan hidup. Budaya mereka benar benar akrab dengan seleksi alam.
Quote:
Berdasar pada laporan fotografer Perancis Eric Lafforgue yang foto-fotonya terpampang di sini, kaum pria boleh memiliki istri lebih dari satu. Bagi perempuan Hamar, pemukulan tidak hanya bagian dari ritual inisiasi - tetapi juga lazim dalam kehidupan sehari-hari sampai setidaknya dua anak telah lahir.
Quote:
"Para wanita Hamar yang bukan istri pertama mengalami kehidupan yang benar-benar keras, dan mereka lebih seperti budak daripada istri," ungkap Lafforgue. Istri ke-2 dan seterusnya bertanggungjawab pada kebutuhan air bagi keluarga dan tanaman di ladang.
Quote:
Quote:
Walau tampak begitu kejam, perempuan-perempuan Hamar seolah tak terganggu dengan pola hidup mereka yang keras. Lewat foto-foto Lafforgue, tergambar keceriaan tetap mengembang dari mereka. manik-manik penuh warna berbaur dengan bekas luka di kulit menjadi tontonan eksotis di bawah teriknya matahari Afrika.
Quote:
Ternak adalah segalanya bagi suku Hamar - terutama kaum pria. Ternak dibutuhkan untuk kelangsungan hidup, meneruskan keturunan ke generasi berikut. Kaum pria membutuhkan ternak sebagai mas kimpoi untuk menikah. Tak hanya itu, ada sebuah ritual yang menjadi pertanda apakah seorang lelaki bisa menjadi pria dewasa dan siap menikah, atau harus menanggung malu.
Quote:
Quote:
Dalam ritual proses pendewasaan lelaki, suku Hamar melakukan upacara lompat sapi. Kira-kira 15 sapi berjejer, diolesi dengan kotoran untuk membuat mereka licin. Sang pemuda harus bisa melompati semuanya. Jika dia gagal , dia tidak bisa menikah dan akan dipukul oleh wanita yang menonton.
Quote:
"Sementara anak laki-laki berjalan di atas sapi , perempuan Hamar menemaninya. Mereka melompat dan bernyanyi", kisah Lafforgue. Semakin banyak terdapat luka penuh darah, semakin besar rasa cinta itu tumbuh antara perempuan dan pemuda tersebut.