- Beranda
- The Lounge
Kita Semua Memang berbeda, Terus Kenapa?
...
TS
yofa
Kita Semua Memang berbeda, Terus Kenapa?
Kita Semua Memang berbeda, Terus Kenapa?
Quote:
Kita semua tahu arti kata "Bhineka Tunggal Ika"
Benar, walau berbeda, namun tetap satu jua. Sebuah slogan yang dibuat untuk mempersatukan rakyat Indonesia dengan tingkat kemajemukan yang sangat tinggi. indonesia memiliki begitu banyak suku, etnik dan ras yang hidup berdampingan di dalamnya. Diharap dengan semboyan tadi, kita dapat hidup harmonis, tentram dan damai.
Benar, walau berbeda, namun tetap satu jua. Sebuah slogan yang dibuat untuk mempersatukan rakyat Indonesia dengan tingkat kemajemukan yang sangat tinggi. indonesia memiliki begitu banyak suku, etnik dan ras yang hidup berdampingan di dalamnya. Diharap dengan semboyan tadi, kita dapat hidup harmonis, tentram dan damai.
Quote:
Namun apa yang sebenarnya terjadi di dunia nyata, sangat jauh berbeda. Jangan terkejut, negara kita yang katanya terkenal dengan keramahannya ini ternyata masuk dalam salah satu negara yang sangat rasis. Hal ini terungkap dalam sebuah studi yang dilakukan World Value Survey yang mengukur perilaku sosial penduduk dunia.
Studi itu mengklaim bahwa bangsa yang kurang toleran terhadap ras lain berasal dari negara-negara berkembang, termasuk Bangladesh, Yordania, dan India. Seperti dikutip dari Daily Mail, negara dengan jumlah orang intoleran tertinggi adalah Hong Kong dengan 71,8 persen. Setelah itu, Bangladesh dengan 71,7 persen, Yordania 51,4 persen, dan India dengan 43,5 persen. Adapun Indonesia bersama dengan Mesir, Arab Saudi, Iran, Vietnam, dan Korea Selatan memiliki populasi dengan jumlah warga intoleran hingga 39,9 persen. Enam negara ini, dalam peta yang terlihat di gambar, berada di level tertinggi kedua, dengan angka intoleransi 30 hingga 39,9 persen.
Apa yang salah dengan hidup tanpa saling cela antar sesama bangsa Indonesia?
Sangat banyak bentuk diskriminasi yang dilakukan terhadap penduduk minoritas. Tak bisa kita sangkal sebagai salah satunya adalah Cina. Masyarakat satu ini kerap menjadi tumbal dari banyak rangkaian perbuatan tak menyenangkan, mulai dari kasus pemerasan, perampokan, penjarahan, pemerkosaan, penganiayaan dan banyak lagi.
Para pelaku kasus tersebut berkedok sebagai pribumi yang tak mau negerinya dijajah atau dihuni oleh ras lain selain ras indonesia, benarkah demikian?
Apakah kita semua sudah sepenuhnya sadar, siapakah yang sebenarnya pantas untuk menyandang predikat pribumi di tanah nusantara ini?
Bukan berarti kita harus saling tunjuk saya pribumi kamu pendatang, saya Padang kamu Jawa mereka Ambon dia Papua dan sebagainya. Apakah saya, kamu, dia, kita, mereka, kalian semua sudah cukup merasa benar dengan berperilaku seperti itu?
Seperti yang kita tahu, bertahun bahkan berabad lalu nusantara kita pernah menjadi sebuah kota perdagangan yang sangat maju. Tidak kurang-kurang, banyak budaya luar yang datang ke Indonesia dengan motif Beragam, baik itu Penyebaran agama, Perdagangan, Kolonialisme Barat dan pendudukan oleh Jepang datang dan meninggalkan bekas, untuk kemudian perpaduannya dengan budaya lokal diakui sebagai bagian dari budaya Indonesia. Kendati masing-masing budaya luar tersebut berbeda dalam tingkat pengaruhnya, masyarakat kepulauan Indonesia berhasil meracik dan dianggap sebagai bagian budaya Indonesia sendiri.
Studi itu mengklaim bahwa bangsa yang kurang toleran terhadap ras lain berasal dari negara-negara berkembang, termasuk Bangladesh, Yordania, dan India. Seperti dikutip dari Daily Mail, negara dengan jumlah orang intoleran tertinggi adalah Hong Kong dengan 71,8 persen. Setelah itu, Bangladesh dengan 71,7 persen, Yordania 51,4 persen, dan India dengan 43,5 persen. Adapun Indonesia bersama dengan Mesir, Arab Saudi, Iran, Vietnam, dan Korea Selatan memiliki populasi dengan jumlah warga intoleran hingga 39,9 persen. Enam negara ini, dalam peta yang terlihat di gambar, berada di level tertinggi kedua, dengan angka intoleransi 30 hingga 39,9 persen.
Apa yang salah dengan hidup tanpa saling cela antar sesama bangsa Indonesia?
Sangat banyak bentuk diskriminasi yang dilakukan terhadap penduduk minoritas. Tak bisa kita sangkal sebagai salah satunya adalah Cina. Masyarakat satu ini kerap menjadi tumbal dari banyak rangkaian perbuatan tak menyenangkan, mulai dari kasus pemerasan, perampokan, penjarahan, pemerkosaan, penganiayaan dan banyak lagi.
Para pelaku kasus tersebut berkedok sebagai pribumi yang tak mau negerinya dijajah atau dihuni oleh ras lain selain ras indonesia, benarkah demikian?
Apakah kita semua sudah sepenuhnya sadar, siapakah yang sebenarnya pantas untuk menyandang predikat pribumi di tanah nusantara ini?
Bukan berarti kita harus saling tunjuk saya pribumi kamu pendatang, saya Padang kamu Jawa mereka Ambon dia Papua dan sebagainya. Apakah saya, kamu, dia, kita, mereka, kalian semua sudah cukup merasa benar dengan berperilaku seperti itu?
Seperti yang kita tahu, bertahun bahkan berabad lalu nusantara kita pernah menjadi sebuah kota perdagangan yang sangat maju. Tidak kurang-kurang, banyak budaya luar yang datang ke Indonesia dengan motif Beragam, baik itu Penyebaran agama, Perdagangan, Kolonialisme Barat dan pendudukan oleh Jepang datang dan meninggalkan bekas, untuk kemudian perpaduannya dengan budaya lokal diakui sebagai bagian dari budaya Indonesia. Kendati masing-masing budaya luar tersebut berbeda dalam tingkat pengaruhnya, masyarakat kepulauan Indonesia berhasil meracik dan dianggap sebagai bagian budaya Indonesia sendiri.
Quote:
Untuk melihat ini semua dari perspektif yang lebih dewasa. Mari kita teliti lebih jauh, sebenernya siapa sih yang pantas mendapat predikat penduduk indonesia asli?
Apakah yang merasa pribumi sekarang benar-benar merupakan keturunan orang indonesia asli dan bukan pendatang?
Sebelum kita melakukan pembedahan, siapkan dulu beberapa pisau bedah. Mari tambahkan dulu beberapa kosakata yang dapat membantu dalam pembahasan ini.
Apakah yang merasa pribumi sekarang benar-benar merupakan keturunan orang indonesia asli dan bukan pendatang?
Sebelum kita melakukan pembedahan, siapkan dulu beberapa pisau bedah. Mari tambahkan dulu beberapa kosakata yang dapat membantu dalam pembahasan ini.
Spoiler for RAS:
Definisi ras (race) adalah sistem simbol dan kepercayaan yang menekankan pada relevansi karakteristik-karakteristik sosial dan budaya berdasarkan aspek biologis. Definisi lain dari ras adalah kategori yang dikonstruksi secara sosial mengenai orang-orang yang punya sifat-sifat yang diturunkan secara biologis Orang biasa membedakan ras berdasarkan karakteristik biologis seperti warna kulit, bentuk wajah, bentuk rambut, dan atau bentuk tubuh.
Ras, sebagai alat analisis, sesungguhnya bisa mengecoh, akibat hanya didasarkan atas karakteristik-karakteristik fisik seorang individu. Delusi akibat konsep ras muncul misalnya tatkala seorang lelaki Eropa berkulit putih melakukan perkimpoian dengan perempuan Afrika kulit hitam dan mempunyai anak. Anak mereka lalu melakukan perkimpoian dengan seorang Kulit berwarna Asia. Lalu, anak dari anak mereka ini (cucu) melakukan perkimpoian dengan seorang parda (kulit coklat) di Amerika Selatan. Bagaimana menentukan ras anak dari cucu mereka tersebut?
Ras, sebagai alat analisis, sesungguhnya bisa mengecoh, akibat hanya didasarkan atas karakteristik-karakteristik fisik seorang individu. Delusi akibat konsep ras muncul misalnya tatkala seorang lelaki Eropa berkulit putih melakukan perkimpoian dengan perempuan Afrika kulit hitam dan mempunyai anak. Anak mereka lalu melakukan perkimpoian dengan seorang Kulit berwarna Asia. Lalu, anak dari anak mereka ini (cucu) melakukan perkimpoian dengan seorang parda (kulit coklat) di Amerika Selatan. Bagaimana menentukan ras anak dari cucu mereka tersebut?
Spoiler for ETNIS:
Jika ras dikonstruksi secara biologi, maka etnis dikonstruksi secara sosial. Etnis adalah kategorisasi sosial berdasarkan bahasa dasar, agama, kebangsaan, dan gagasan kepemilikan budaya bersama. Dengan demikian, etnis lebih merujuk pada karakteristik suatu kelompok sosial yang didasarkan pada identitas bersama. Identitas bersama tersebut dapat berakar pada budaya, sejarah, agama, maupun tradisi bersama.
Spoiler for NASIONALISME:
Nasionalisme adalah konsep yang mengkombinasikan perasaan identifikasi dengan orang, ideologi (yang menjelaskan kesamaan sejarah dan nasib), serta gerakan sosial (yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan ideologi). Nasionalisme kerap bertumpang-tindih dengan konsep ras dan etnis.
- Hitler, misalnya, membangun nasionalisme Jerman berdasarkan ras, yaitu ras Arya.
- Etnis Tamil di Srilangka berupaya mendirikan kebangsaan sendiri berdasarkan etnis Tamil karena merasa diopresi oleh Sinhala, etnis mayoritasnya.
- Aceh, di Indonesia, oleh kelompok Gerakan Aceh Merdeka-nya (dahulu) berupaya memerdekakan diri dari Republik Indonesia berdasarkan etnis Aceh akibat ketimpangan ekonomi
- Belgia membangun negaranya berdasarkan dua bangsa: Belanda dan Perancis, atau etnis Catalan dan Basque
- Spanyol terus terlibat dalam hubungan yang rumit dalam menyepakati nasionalisme Spanyol.
- Hitler, misalnya, membangun nasionalisme Jerman berdasarkan ras, yaitu ras Arya.
- Etnis Tamil di Srilangka berupaya mendirikan kebangsaan sendiri berdasarkan etnis Tamil karena merasa diopresi oleh Sinhala, etnis mayoritasnya.
- Aceh, di Indonesia, oleh kelompok Gerakan Aceh Merdeka-nya (dahulu) berupaya memerdekakan diri dari Republik Indonesia berdasarkan etnis Aceh akibat ketimpangan ekonomi
- Belgia membangun negaranya berdasarkan dua bangsa: Belanda dan Perancis, atau etnis Catalan dan Basque
- Spanyol terus terlibat dalam hubungan yang rumit dalam menyepakati nasionalisme Spanyol.
Spoiler for SUMPAH INDONESIA:
Berbeda dengan konsep ras dan etnis, konsep nasionalisme memiliki prasyarat ideologi, gerakan sosial, dan gerakan politik. Mari kita ambil contoh pada negara kita tercinta.
Indonesia memiliki etnis dan ras, yang mengalami penjajahan Belanda di sekujur kepulauan Hindia, secara politik dinyatakan memiliki nasib yang sama dan sebab itu, secara ideologis merupakan satu bangsa seperti yang tertuang di Soempah Pemoeda 1928 yaitu:
(1) Berbangsa Satoe, Bangsa Indonesia;
(2) Bertanah Air Satoe, Tanah Air Indonesia; dan
(3) Berbahasa Satoe, Bahasa Indonesia.
Ketiga sumpah ini adalah sumpah nasionalisme, wujud dari gerakan politik dalam menentang kekuasaan kerajaan Belanda atas wilayah-wilayah disekujur kepulauan Hindia. Sumpah politik tersebut sekaligus mengatasi perbedaan garis etnis, agama, dan ras yang tersebar di antara elemen-elemen bangsa Indonesia.
Indonesia memiliki etnis dan ras, yang mengalami penjajahan Belanda di sekujur kepulauan Hindia, secara politik dinyatakan memiliki nasib yang sama dan sebab itu, secara ideologis merupakan satu bangsa seperti yang tertuang di Soempah Pemoeda 1928 yaitu:
(1) Berbangsa Satoe, Bangsa Indonesia;
(2) Bertanah Air Satoe, Tanah Air Indonesia; dan
(3) Berbahasa Satoe, Bahasa Indonesia.
Ketiga sumpah ini adalah sumpah nasionalisme, wujud dari gerakan politik dalam menentang kekuasaan kerajaan Belanda atas wilayah-wilayah disekujur kepulauan Hindia. Sumpah politik tersebut sekaligus mengatasi perbedaan garis etnis, agama, dan ras yang tersebar di antara elemen-elemen bangsa Indonesia.
Quote:
Nah, setelah kita mengetahui perbedaan kosakata tersebut, marilah kita melihat siapa sebenarnya masyarakat indonesia yang benar-benar asli. Untuk mengetahuinya mari kita mundur ke masa lalu. Tarik tuas mesin waktu, kita menuju jauh di masa sebelum masehi, ketika daratan masih menyatu, pada periode Glasial, Wuuut…!
Spoiler for Siapa?:
Dari peta distribusi geografis, ada jenis makhluk yang bernama Homo Erectus. Homo Erectus diperkirakan lahir di Afrika 1,7 juta tahun yang lalu, dan menyebar karena melakukan migrasi sampai ke Nusantara. Sekurangnya 1 juta-an tahun lampau, sudah ada jenis makhluk ini yang mendiami nusantara, mereka bernama Pithecanthropus Erectus yang hidup di lembah sungai Bengawan Solo. Makhluk sejenis dengan Pithecanthropus Erectus ini juga ditemukan di gua-gua dekat Peking (Cina) dan wilayah Asia Timur.
Apakah nenek moyang manusia Indonesia adalah makhluk homo erectus ini? Bukan!
Makhluk yang berwujud mendekati kera tersebut sudah punah. Tidak punya keturunan lagi. Nenek moyang manusia konon, dari makhluk yang bernama Homo Sapiens, yang lahir ratusan ribu tahun silam. Perlu dicatat, makhluk Homo Erectus dan Homo Sapiens tidak punya hubungan “darah”. Homo sapiens bukan keturunan homo erectus. Lebih tegas lagi – dari kajian ilmu kepurbakalaan – dapat diketahui bahwa manusia bukan keturunan kera!
Lalu siapa Nenek Moyang Bangsa Indonesia?
Moyang atau nenek moyang dalam pengertian awam yang merujuk pada konsep genealogi adalah manusia yang terlebih dahulu dilanjutkan dengan yang muncul di masa kemudian.
Teori dari Sarasin bersaudara (Paul dan Fritz Sarasin) menyebutkan bahwa populasi asli Indonesia adalah ras berkulit gelap serta bertubuh kecil dan keturunan dari ras asli ini disebut orang Vedda. orang Vedda memiliki persamaan dengan penduduk asli Australia (Aborigin) sehingga menyebutnya sebagai Austro-Melanosoid.
Penamaan Vedda diambil dari salah satu suku yang terkenal di Srilanka. Beberapa suku yang termasuk ke dalam ras ini adalah suku Hieng di Kamboja, Miao-tse dan Yao-jen di Cina, Senoi di Semenanjung Malaya, Kubu, Lubu, dan Mamak di Sumatera, serta Toala di Sulawesi.
Ras ini awalnya mendiami wilayah Asia bagian tenggara yang saat itu masih bersatu sebagai satu daratan di dalam periode Glasial (zaman es). Orang Vedda atau Austro-Melanosoid ini kemudian menyebar ke Timur dan mendiami Flores Barat, Timor Barat, Sulawesi Selatan, Kai, Seram, Papua, dan terus ke timur mendiami Kepulauan Melanesia. Keturunan Vedda yang jejaknya masih tertinggal sampai saat ini salah satunya adalah orang Sakai di Siak, orang Kubu di Jambi dan orang Semang di Malaka.
Apakah nenek moyang manusia Indonesia adalah makhluk homo erectus ini? Bukan!
Makhluk yang berwujud mendekati kera tersebut sudah punah. Tidak punya keturunan lagi. Nenek moyang manusia konon, dari makhluk yang bernama Homo Sapiens, yang lahir ratusan ribu tahun silam. Perlu dicatat, makhluk Homo Erectus dan Homo Sapiens tidak punya hubungan “darah”. Homo sapiens bukan keturunan homo erectus. Lebih tegas lagi – dari kajian ilmu kepurbakalaan – dapat diketahui bahwa manusia bukan keturunan kera!
Lalu siapa Nenek Moyang Bangsa Indonesia?
Moyang atau nenek moyang dalam pengertian awam yang merujuk pada konsep genealogi adalah manusia yang terlebih dahulu dilanjutkan dengan yang muncul di masa kemudian.
Teori dari Sarasin bersaudara (Paul dan Fritz Sarasin) menyebutkan bahwa populasi asli Indonesia adalah ras berkulit gelap serta bertubuh kecil dan keturunan dari ras asli ini disebut orang Vedda. orang Vedda memiliki persamaan dengan penduduk asli Australia (Aborigin) sehingga menyebutnya sebagai Austro-Melanosoid.
Penamaan Vedda diambil dari salah satu suku yang terkenal di Srilanka. Beberapa suku yang termasuk ke dalam ras ini adalah suku Hieng di Kamboja, Miao-tse dan Yao-jen di Cina, Senoi di Semenanjung Malaya, Kubu, Lubu, dan Mamak di Sumatera, serta Toala di Sulawesi.
Ras ini awalnya mendiami wilayah Asia bagian tenggara yang saat itu masih bersatu sebagai satu daratan di dalam periode Glasial (zaman es). Orang Vedda atau Austro-Melanosoid ini kemudian menyebar ke Timur dan mendiami Flores Barat, Timor Barat, Sulawesi Selatan, Kai, Seram, Papua, dan terus ke timur mendiami Kepulauan Melanesia. Keturunan Vedda yang jejaknya masih tertinggal sampai saat ini salah satunya adalah orang Sakai di Siak, orang Kubu di Jambi dan orang Semang di Malaka.
Quote:
Kaum pendatang lalu datang dalam dua gelombang. Gelombang pertama disebut Proto-Melayu dan gelombang kedua disebut Deutero-Melayu.
Spoiler for PROTO MELAYU:
Proto-Melayu dipercaya sebagai moyang dari penduduk yang menghuni kawasan kepulauan dari Madagaskar hingga pulau-pulau paling timur di Pasifik. Penyebarannya dibagi menjadi dua jalur, yaitu jalur Barat dan Jalur Timur.
Jalur Baratadalah mereka yang datang dari Cina bagian selatan, tepatnya wilayah Yunnan. Mereka bermigrasi lewat jalur darat dalam jumlah besar, pertama menuju Indochina, Siam, masuk ke Semenanjung Melayu, Masuk ke pulau Sumatera dan menyebar ke seluruh Nusantara. Taksiran waktunya adalah 11.000 - 2000 SM. Perkakas mereka berasal dari periode neolitik.
Jalur Timur adalah Mereka yang datang dari Kepulauan Ryukyu Jepang, mengarungi laut terus ke Taiwan, Filipina, Sangir, dan masuk ke Sulawesi Selatan yang dibuktikan dengan adanya Suku Toala Proto-Melayu. Mereka ini sudah mengembangkan budaya berburu dengan busur dan panah.
Perkakas yang mereka bawa walaupun masih berupa batu namun sudah dibuat dengan sangat halus. Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh Proto Melayu melalui jalur barat, sedangkan kebudayaan kapak lonjong dibawa oleh Proto Melayu yang melewati jalur timur.
Proto melayu bertahan dari periode neolitik sampai periode megalitik. Namun pada akhirnya terdesak oleh kedatangan Deutro Melayu yang telah mengenal kebudayaan perunggu. Keturunan Proto Melayu yang sampai saat ini masih berdiam di indonesia terlihat pada suku Dayak, Toraja, Mentawai, Nias dan Papua. Ras Vedda yang telah lebih dahulu mendiami nusantara semakin terdesak ke arah pedalaman dan tak jarang berpindah ke pulau-pulau terpencil untuk menghindari kaum pendatang yang mereka anggap sebagai 'pengganggu'.
Jalur Baratadalah mereka yang datang dari Cina bagian selatan, tepatnya wilayah Yunnan. Mereka bermigrasi lewat jalur darat dalam jumlah besar, pertama menuju Indochina, Siam, masuk ke Semenanjung Melayu, Masuk ke pulau Sumatera dan menyebar ke seluruh Nusantara. Taksiran waktunya adalah 11.000 - 2000 SM. Perkakas mereka berasal dari periode neolitik.
Jalur Timur adalah Mereka yang datang dari Kepulauan Ryukyu Jepang, mengarungi laut terus ke Taiwan, Filipina, Sangir, dan masuk ke Sulawesi Selatan yang dibuktikan dengan adanya Suku Toala Proto-Melayu. Mereka ini sudah mengembangkan budaya berburu dengan busur dan panah.
Perkakas yang mereka bawa walaupun masih berupa batu namun sudah dibuat dengan sangat halus. Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh Proto Melayu melalui jalur barat, sedangkan kebudayaan kapak lonjong dibawa oleh Proto Melayu yang melewati jalur timur.
Proto melayu bertahan dari periode neolitik sampai periode megalitik. Namun pada akhirnya terdesak oleh kedatangan Deutro Melayu yang telah mengenal kebudayaan perunggu. Keturunan Proto Melayu yang sampai saat ini masih berdiam di indonesia terlihat pada suku Dayak, Toraja, Mentawai, Nias dan Papua. Ras Vedda yang telah lebih dahulu mendiami nusantara semakin terdesak ke arah pedalaman dan tak jarang berpindah ke pulau-pulau terpencil untuk menghindari kaum pendatang yang mereka anggap sebagai 'pengganggu'.
Spoiler for DEUTRO MELAYU:
Proto-Melayu ini kemudian didesak oleh gelombang migrasi kedua, yaitu Deutero-Melayu sekitar 300 s/d 200 SM.
Manusia yang migrasi ini berasal dari Indochina bagian utara dan sekitarnya. Oleh karena itu kebudayaan Deutro Melayu ini sering disebut juga sebagai kebudayaan DongSon. Sebuah nama daerah di lembah Song Hong sekitar teluk Tonkin, Vietnam. Perkakas mereka ini sudah terbuat dari logam, termasuk senjata yang terbuat dari besi dan pada umumnya sudah terbuat dari hasil cetakan.
Mereka juga sudah melakukan kegiatan bercocok tanam di ladang dan menggunakan perahu bercadik. Padi dibawa oleh Deutero-Melayu dari wilayah Assam Utara atau Birma Utara, melalui lembah sungai Yang-tze (Cina Selatan), terus ke selatan dan akhirnya sampai di Jawa, tempat di mana padi dapat tumbuh lebih subur.
Bangsa Deutero-Melayu inilah yang berhasil mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang lebih maju. Sehingga berkembang menjadi suku suku tersendiri, misalnya Melayu, Jawa, Sunda, Bugis, Minang dan lain-lain. Bangsa ini jugalah yang nantinya akan bersinggungan langsung dengan peradaban dan budaya luar yang masuk ke Indonesia belakangan
Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa moyang dari penduduk di wilayah kepulauan Indonesia adalah serumpun yaitu turunan dari penduduk asli (orang Vedda) dan dua gelombang migrasi dari utara.Manusia yang migrasi ini berasal dari Indochina bagian utara dan sekitarnya. Oleh karena itu kebudayaan Deutro Melayu ini sering disebut juga sebagai kebudayaan DongSon. Sebuah nama daerah di lembah Song Hong sekitar teluk Tonkin, Vietnam. Perkakas mereka ini sudah terbuat dari logam, termasuk senjata yang terbuat dari besi dan pada umumnya sudah terbuat dari hasil cetakan.
Mereka juga sudah melakukan kegiatan bercocok tanam di ladang dan menggunakan perahu bercadik. Padi dibawa oleh Deutero-Melayu dari wilayah Assam Utara atau Birma Utara, melalui lembah sungai Yang-tze (Cina Selatan), terus ke selatan dan akhirnya sampai di Jawa, tempat di mana padi dapat tumbuh lebih subur.
Bangsa Deutero-Melayu inilah yang berhasil mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang lebih maju. Sehingga berkembang menjadi suku suku tersendiri, misalnya Melayu, Jawa, Sunda, Bugis, Minang dan lain-lain. Bangsa ini jugalah yang nantinya akan bersinggungan langsung dengan peradaban dan budaya luar yang masuk ke Indonesia belakangan
Quote:
Begitulah sedikit perjalanan singkat migrasi dari para penduduk yang menghiasi wajah nusantara kita dulu. Kita yang merasa pribumi pun dulunya adalah sebagian dari pendatang di Nusantara. Bahkan kebanyakan dari kita yang berasal dari gelombang Deutro Melayu-pun harusnya bisa lebih bijak mengakui bahwa masyarakat dari Cina Daratan dan kepulauan jepang lebih dahulu sampai.
Setelah migrasi besar-besaran Proto-Deutro Melayu, kita juga harus bisa menerima beberapa budaya lain yang masuk ke Nusantara, diantaranya pengaruh Hindu-Budha, Islam, dan beberapa tahap Kolonialisasi. Akan saya jelaskan di UPDATE selanjutnya.
Masihkah kita harus saling debat siapa yang tuan rumah dan siapa yang tamu?
Indonesia itu memiliki sejuta budaya, jangan jadikan itu sebagai alasan untuk bersengketa.
Bukankah tuhan memang menciptakan kita dengan adanya perbedaan, agar bisa saling mencukupkan?
Apapun ideologinya, apapun filosofinya, apapun agamanya. Mankind is one!
Setelah migrasi besar-besaran Proto-Deutro Melayu, kita juga harus bisa menerima beberapa budaya lain yang masuk ke Nusantara, diantaranya pengaruh Hindu-Budha, Islam, dan beberapa tahap Kolonialisasi. Akan saya jelaskan di UPDATE selanjutnya.
Masihkah kita harus saling debat siapa yang tuan rumah dan siapa yang tamu?
Indonesia itu memiliki sejuta budaya, jangan jadikan itu sebagai alasan untuk bersengketa.
Bukankah tuhan memang menciptakan kita dengan adanya perbedaan, agar bisa saling mencukupkan?
Apapun ideologinya, apapun filosofinya, apapun agamanya. Mankind is one!
Kaskuser Sejati Selalu Meninggalkan Jejak
Budayakan Komen Bermutu Dan Rate 5
Mari Berbagi, Semoga Bermanfaat Buat Agan Sekalian
TS Ngarep Ada Yang Lempar Cendol Nih
Say No To
Say No To
0
4.4K
Kutip
24
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.3KThread•87.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya