- Beranda
- Berita dan Politik
[GLORY INDONESIA] Indonesia Berhasil Menaklukkan Korea Selatan 3-2 !!
...
TS
bukansuper
[GLORY INDONESIA] Indonesia Berhasil Menaklukkan Korea Selatan 3-2 !!
Dirate dulu ya gan
Quote:
Spoiler for My first HT:
Alhamdulillah,Thanks to Momod & Kaskuser yg udah mampir
Quote:
Quote:
Spoiler for Open this !!:
Quote:
JAKARTA, Kompas.com - Indonesia meraih kemenangan 3-2 atas Korea Selatan dalam laga terakhir penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/10/2013). Evan Dimas jadi pahlawan Garuda Jaya lewat hat-trick yang dibikinnya dalam laga krusial tersebut.
Dengan kemenangan ini, Indonesia meraih tiket putaran final Piala Asia U-19 yang akan berlangsung tahun depan di Myanmar, karena menjadi juara grup. Sedangkan Korea, sang juara bertahan dan juga peraih 12 gelar event ini, hanya bisa berharap menjadi runner-up terbaik untuk menjadi pendamping tim Merah-Putih.
Seperti janji pelatih Indra Sjafri, Indonesia bermain agresif sejak peluit kick-off berbunyi. Pertarungan di sektor tengah berlangsung sangat ketat. Di 10 menit pertama, Indonesia memiliki dua peluang melalui Ilham Udin. Pada menit kelima, Ilham berhasil menusuk dari sayap kiri untuk menerima umpan Evan Dimas. Tetapi kontrol yang kurang sempurna membuat bola melaju kencang sehingga penjaga gawang Lee Taehui bisa menyapu si kulit bundar keluar.
Pada menit ke-10, Ilham kembali mendapat umpan terobosan dan dia berhasil menusuk ke pertahanan Korea. Sayang, umpan kaki kirinya lebih dekat kepada penjaga gawang yang dengan sempurna menangkapnya.
Meski demikian, Korea tak panik. Tim juara bertahan ini pun memberikan tekanan kepada Indonesia melalui sayap kanan. Tetapi barisan pertahanan Indonesia cukup sigap mengantisipasinya, sehingga Korea tak memiliki peluang terbaik untuk membahayakan gawang Ravi Murdianto.
Pada menit ke-15, Korea mendapat peluang emas melalui Hwang Hee Chan yang berhasil memperdaya Ravi ketika menembus kotak penalti. Beruntung Muhammad Fatchu sangat sigap mengantisipasinya sehingga bisa membuang bola keluar untuk melahirkan tendangan pojok. Selamatlah gawang Indonesia yang tak terkawal lagi.
Setelah itu, Korea mulai memegang kendali permainan. Serangan melalui kedua sayap, yang menjadi kekuatan Korea, membuat barisan pertahanan Indonesia harus bekerja ekstra keras. Di menit ke-19, Korea membangun serangan dari sayap kanan yang kembali mengancam pertahanan Garuda Jaya. Kim Shin melepas umpan ke mulut gawang dan terjadi duel. Muhammad Sahrul sangat sigap menyundul si kulit bundar, mendahului Sim Jehyeok yang juga sudah siap membobol gawang Ravi.
Menit ke-21, Kim Jeongmin melepaskan umpan silang ke mulut gawang Indonesia. Ravi berhasil mengantisipasinya dengan baik, dan dia meninju bola yang melaju sangat kencang. Ravi tak mau mengambil risiko menangkap bola yang tampaknya licin karena laga diwarnai hujan deras.
Indonesia mendapat peluang terbaik pada menit ke-25 lewat Zulfiandi. Di kotak penalti Korea, dia berhasil mencuri bola dari kaki bek lawan yang tak sempurna mengontrol bola karena memang kondisi lapangan sangat buruk akibat genangan air. Sayang, umpannya ke mulut gawang tak berbuah gol karena tak ada teman di sana. Dua menit berselang, Zulfiandi kembali mengancam gawang Korea lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Sayang, bola melebar tipis di sisi kanan gawang Lee Taehui.
Indonesia benar-benar memanfaatkan momentum untuk menekan pertahanan Korea. Di menit ke-29, lagi-lagi gawang Korea mendapat ancaman sangat serius ketika Maldini berhasil menahan bola yang ingin dibuang bek Korea. Bola memantul ke dalam kotak penalti dan gagal ditangkap kiper Korea. Tetapi Maldini kehilangan posisi yang bagus untuk melakukan tembakan ke gawang yang tidak terkawal lagi.
Gol yang dinantikan publik Indonesia terjadi pada menit ke-30. Berawal dari serangan di sektor kanan pertahanan Korea, Ilham berhasil melepaskan umpan silang yang langsung disambut Evan Dimas dengan mencocor bola ke gawang Korea. 1-0 untuk Garuda muda.
Namun keunggulan Indonesia hanya bertahan dua menit karena Muhammad Fatchu melanggar Kim Shin di dalam kotak penalti. Seol Taesu yang menjadi algoju hukuman tendangan 11 meter tersebut melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menaklukkan Ravi. Skor menjadi 1-1.
Menit ke-39, Muchlis Hadi Ning membuat publik Indonesia terhenyak ketika menyambut umpan silang Evan Dimas dari sayap kanan. Sayang, bola sentuhan kaki kanannya terlalu tinggi di atas mistar gawang Korea.
Pada menit ke-42, wasit mengambil keputusan untuk menghentikan sementara pertandingan. Kondisi lapangan yang sangat buruk akibat genangan air, membuat permainan tak berlangsung sebagaimana mestinya karena alur bola menjadi tersendat.
Setelah terhenti 25 menit, laga dilanjutkan untuk menghabiskan tiga menit terakhir di babak pertama (plus tambahan waktu empat menit). Pada masa injury time, Indonesia nyaris unggul jika tendangan Muhammad Hargianto dari luar kotak penalti tak membentur mistar gawang. Sayang, bola pantulan dari mistar itu hanya mengenai garis gawang dan bisa dihalau keluar pemain belakang Korea. Meskipun Muchlis Hadi Ning melakukan protes kepada hakim garis, karena menilai bola pantulan itu masuk, tetapi wasit tetap menyatakan tidak terjadi gol.
Dari tayang ulang, terlihat bola pantulan tersebut mengenai garis gawang, sehingga tidak semua bola melewati garis gawang. Dengan demikian, keputusan wasit tidak mengesahkannya menjadi gol adalah hal yang tepat. Sampai wasit meniup peluit panjang tanda babak pertama usai, skor tetap imbang 1-1.
Kedua tim memulai babak kedua dengan tempo tinggi. Indonesia pun berhasil menambah gol di menit ke-49 lewat Evan Dimas, yang dengan sempurna memanfaatkan umpan tarik Maldini. Maldini yang menyisir di sayap kanan berhasil menembus kotak penalti, dan memberikan umpan tarik kepada Evan Dimas. Sang kapten dengan tenang mengontrol bola dan melepaskan tendangan dengan kaki kirinya membuat skor menjadi 2-1.
Keunggulan tersebut membuat para pemain Indonesia kian percaya diri sehingga berani memperagakan permainan pendek dari kaki ke kaki. Ini membuat barisan belakang Korea kelabakan dan harus berjibaku menahan gempuran Maldini, Muchlis dan Evan Dimas. Sejumlah peluang pun berhasil diraih, termasuk oleh Ilham pada menit ke-62, yang masih menyamping tipis di sisi kiri.
Kemudian, pada menit ke-68 giliran Muchlis yang mendapat peluang terbaiknya sepanjang laga. Maldini melepaskan umpan dari sayap kanan dan bola matang diperoleh Muchlis untuk melepaskan tendangan voli. Sayang, eksekusinya tak sempurna sehingga bola hanya bergulir pelan dan dengan mudah ditangkap kiper.
Korea, meskipun lebih mengandalkan serangan balik, bisa memperoleh peluang emas pada menit ke-72. Beruntung, eksekusi Kim Shin tak tepat sasaran karena bola melebar di sisi kanan gawang. Padahal, Ravi yang terlanjur maju untuk memotong bola umpan terobosan pemain Korea, sudah terlambat kembali ke gawang setelah terjatuh.
Memasuki menit ke-75, Indonesia terus mengurung pertahanan Korea, sang juara bertahan turnamen ini. Gempuran dari semua sisi membuat para pemain Korea bekerja ekstra keras. Ilham yang menusuk dari sayap kiri mampu menerobos ke dalam kotak penalti, tetapi bola chip-nya tak sempurna dan terlalu pelan, sehingga meski sudah melewati kiper, bola dengan mudah dihalau bek.
Menit ke-80, Korea nyaris menyamakan skor. Kali ini tiang gawang yang jadi penyelamat Indonesia karena bola tendangan bebas pemain Korea dari sisi kanan pertahanan hanya membentur pojok kiri atas gawang, meski Ravi tak bereaksi mengantisipasi bola lambung tersebut.
Ravi menjadi pahlawan Indonesia di menit ke-85. Kali ini dia berhasil mengeblok tendangan striker Korea yang tinggal berhadapan dengannya. Korea akhirnya bisa mencetak gol pada menit ke-89 lewat sundulan Shu Meonghwon untuk mengubah skor menjadi 3-2. Tetapi ini menjadi gol terakhir dalam laga tersebut karena sampai wasit membunyikan peluit panjang, skor tetap 3-2 untuk Indonesia.
Dengan kemenangan ini, Indonesia meraih tiket putaran final Piala Asia U-19 yang akan berlangsung tahun depan di Myanmar, karena menjadi juara grup. Sedangkan Korea, sang juara bertahan dan juga peraih 12 gelar event ini, hanya bisa berharap menjadi runner-up terbaik untuk menjadi pendamping tim Merah-Putih.
Seperti janji pelatih Indra Sjafri, Indonesia bermain agresif sejak peluit kick-off berbunyi. Pertarungan di sektor tengah berlangsung sangat ketat. Di 10 menit pertama, Indonesia memiliki dua peluang melalui Ilham Udin. Pada menit kelima, Ilham berhasil menusuk dari sayap kiri untuk menerima umpan Evan Dimas. Tetapi kontrol yang kurang sempurna membuat bola melaju kencang sehingga penjaga gawang Lee Taehui bisa menyapu si kulit bundar keluar.
Pada menit ke-10, Ilham kembali mendapat umpan terobosan dan dia berhasil menusuk ke pertahanan Korea. Sayang, umpan kaki kirinya lebih dekat kepada penjaga gawang yang dengan sempurna menangkapnya.
Meski demikian, Korea tak panik. Tim juara bertahan ini pun memberikan tekanan kepada Indonesia melalui sayap kanan. Tetapi barisan pertahanan Indonesia cukup sigap mengantisipasinya, sehingga Korea tak memiliki peluang terbaik untuk membahayakan gawang Ravi Murdianto.
Pada menit ke-15, Korea mendapat peluang emas melalui Hwang Hee Chan yang berhasil memperdaya Ravi ketika menembus kotak penalti. Beruntung Muhammad Fatchu sangat sigap mengantisipasinya sehingga bisa membuang bola keluar untuk melahirkan tendangan pojok. Selamatlah gawang Indonesia yang tak terkawal lagi.
Setelah itu, Korea mulai memegang kendali permainan. Serangan melalui kedua sayap, yang menjadi kekuatan Korea, membuat barisan pertahanan Indonesia harus bekerja ekstra keras. Di menit ke-19, Korea membangun serangan dari sayap kanan yang kembali mengancam pertahanan Garuda Jaya. Kim Shin melepas umpan ke mulut gawang dan terjadi duel. Muhammad Sahrul sangat sigap menyundul si kulit bundar, mendahului Sim Jehyeok yang juga sudah siap membobol gawang Ravi.
Menit ke-21, Kim Jeongmin melepaskan umpan silang ke mulut gawang Indonesia. Ravi berhasil mengantisipasinya dengan baik, dan dia meninju bola yang melaju sangat kencang. Ravi tak mau mengambil risiko menangkap bola yang tampaknya licin karena laga diwarnai hujan deras.
Indonesia mendapat peluang terbaik pada menit ke-25 lewat Zulfiandi. Di kotak penalti Korea, dia berhasil mencuri bola dari kaki bek lawan yang tak sempurna mengontrol bola karena memang kondisi lapangan sangat buruk akibat genangan air. Sayang, umpannya ke mulut gawang tak berbuah gol karena tak ada teman di sana. Dua menit berselang, Zulfiandi kembali mengancam gawang Korea lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Sayang, bola melebar tipis di sisi kanan gawang Lee Taehui.
Indonesia benar-benar memanfaatkan momentum untuk menekan pertahanan Korea. Di menit ke-29, lagi-lagi gawang Korea mendapat ancaman sangat serius ketika Maldini berhasil menahan bola yang ingin dibuang bek Korea. Bola memantul ke dalam kotak penalti dan gagal ditangkap kiper Korea. Tetapi Maldini kehilangan posisi yang bagus untuk melakukan tembakan ke gawang yang tidak terkawal lagi.
Gol yang dinantikan publik Indonesia terjadi pada menit ke-30. Berawal dari serangan di sektor kanan pertahanan Korea, Ilham berhasil melepaskan umpan silang yang langsung disambut Evan Dimas dengan mencocor bola ke gawang Korea. 1-0 untuk Garuda muda.
Namun keunggulan Indonesia hanya bertahan dua menit karena Muhammad Fatchu melanggar Kim Shin di dalam kotak penalti. Seol Taesu yang menjadi algoju hukuman tendangan 11 meter tersebut melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menaklukkan Ravi. Skor menjadi 1-1.
Menit ke-39, Muchlis Hadi Ning membuat publik Indonesia terhenyak ketika menyambut umpan silang Evan Dimas dari sayap kanan. Sayang, bola sentuhan kaki kanannya terlalu tinggi di atas mistar gawang Korea.
Pada menit ke-42, wasit mengambil keputusan untuk menghentikan sementara pertandingan. Kondisi lapangan yang sangat buruk akibat genangan air, membuat permainan tak berlangsung sebagaimana mestinya karena alur bola menjadi tersendat.
Setelah terhenti 25 menit, laga dilanjutkan untuk menghabiskan tiga menit terakhir di babak pertama (plus tambahan waktu empat menit). Pada masa injury time, Indonesia nyaris unggul jika tendangan Muhammad Hargianto dari luar kotak penalti tak membentur mistar gawang. Sayang, bola pantulan dari mistar itu hanya mengenai garis gawang dan bisa dihalau keluar pemain belakang Korea. Meskipun Muchlis Hadi Ning melakukan protes kepada hakim garis, karena menilai bola pantulan itu masuk, tetapi wasit tetap menyatakan tidak terjadi gol.
Dari tayang ulang, terlihat bola pantulan tersebut mengenai garis gawang, sehingga tidak semua bola melewati garis gawang. Dengan demikian, keputusan wasit tidak mengesahkannya menjadi gol adalah hal yang tepat. Sampai wasit meniup peluit panjang tanda babak pertama usai, skor tetap imbang 1-1.
Kedua tim memulai babak kedua dengan tempo tinggi. Indonesia pun berhasil menambah gol di menit ke-49 lewat Evan Dimas, yang dengan sempurna memanfaatkan umpan tarik Maldini. Maldini yang menyisir di sayap kanan berhasil menembus kotak penalti, dan memberikan umpan tarik kepada Evan Dimas. Sang kapten dengan tenang mengontrol bola dan melepaskan tendangan dengan kaki kirinya membuat skor menjadi 2-1.
Keunggulan tersebut membuat para pemain Indonesia kian percaya diri sehingga berani memperagakan permainan pendek dari kaki ke kaki. Ini membuat barisan belakang Korea kelabakan dan harus berjibaku menahan gempuran Maldini, Muchlis dan Evan Dimas. Sejumlah peluang pun berhasil diraih, termasuk oleh Ilham pada menit ke-62, yang masih menyamping tipis di sisi kiri.
Kemudian, pada menit ke-68 giliran Muchlis yang mendapat peluang terbaiknya sepanjang laga. Maldini melepaskan umpan dari sayap kanan dan bola matang diperoleh Muchlis untuk melepaskan tendangan voli. Sayang, eksekusinya tak sempurna sehingga bola hanya bergulir pelan dan dengan mudah ditangkap kiper.
Korea, meskipun lebih mengandalkan serangan balik, bisa memperoleh peluang emas pada menit ke-72. Beruntung, eksekusi Kim Shin tak tepat sasaran karena bola melebar di sisi kanan gawang. Padahal, Ravi yang terlanjur maju untuk memotong bola umpan terobosan pemain Korea, sudah terlambat kembali ke gawang setelah terjatuh.
Memasuki menit ke-75, Indonesia terus mengurung pertahanan Korea, sang juara bertahan turnamen ini. Gempuran dari semua sisi membuat para pemain Korea bekerja ekstra keras. Ilham yang menusuk dari sayap kiri mampu menerobos ke dalam kotak penalti, tetapi bola chip-nya tak sempurna dan terlalu pelan, sehingga meski sudah melewati kiper, bola dengan mudah dihalau bek.
Menit ke-80, Korea nyaris menyamakan skor. Kali ini tiang gawang yang jadi penyelamat Indonesia karena bola tendangan bebas pemain Korea dari sisi kanan pertahanan hanya membentur pojok kiri atas gawang, meski Ravi tak bereaksi mengantisipasi bola lambung tersebut.
Ravi menjadi pahlawan Indonesia di menit ke-85. Kali ini dia berhasil mengeblok tendangan striker Korea yang tinggal berhadapan dengannya. Korea akhirnya bisa mencetak gol pada menit ke-89 lewat sundulan Shu Meonghwon untuk mengubah skor menjadi 3-2. Tetapi ini menjadi gol terakhir dalam laga tersebut karena sampai wasit membunyikan peluit panjang, skor tetap 3-2 untuk Indonesia.
Spoiler for Highlight Pertandingan:
Quote:
Spoiler for Berikut data lengkap pertemuan Indonesia vs Korea Selatan (Berbagai Event)::
Spoiler for Man of the match !!:
Quote:
Spoiler for Komentar Kaskuser:
Quote:
Original Posted By mahranjaubah►gw kayak gak nonton indonesia gan,kaya ngeliat barca..serius dah
Quote:
Original Posted By PERTAMAX..►Kpd Yth bpk president RI.. ane mohon pak pres, gimana caranya timnas u 19 beserta prof coach indra dan staff di buatin markas khusus buat trus latihan jgn di balikin ke klub kampungnya. Bahkan bila perlu tugasin kopassus buat jagain mereka dari segala perusak. Ane liat pola barca maen di team ini.
buat ts. page one pliss.
buat ts. page one pliss.
Quote:
Original Posted By arba.z.f►jahe lebih panas dari gingseng gan..
keren indonesia
keren indonesia
Quote:
Original Posted By reyanss►Luar binasa gan eh luar biasa
Tadi yg maen barca apa indonesia gan?
Tiki taka emang lebih joss buat pemain yang memiliki postur pendek seperti spanyol dan indonesia ... indra sjafri emang seorang profesor gan
Bek korea yang segede gaban aja di buat keder sama gocekan maldini "messi" pali, muhammad "xavi" hargianto, Evan "iniesta" dimas ... kita juga punya bek yang jangkung gan Hansamu "pique" pranata
GENERASI EMAS GARUDA GAN!!! ... KEEP JEBREET AND AHAY PEMIRSA!!!
Tadi yg maen barca apa indonesia gan?
Tiki taka emang lebih joss buat pemain yang memiliki postur pendek seperti spanyol dan indonesia ... indra sjafri emang seorang profesor gan
Bek korea yang segede gaban aja di buat keder sama gocekan maldini "messi" pali, muhammad "xavi" hargianto, Evan "iniesta" dimas ... kita juga punya bek yang jangkung gan Hansamu "pique" pranata
GENERASI EMAS GARUDA GAN!!! ... KEEP JEBREET AND AHAY PEMIRSA!!!
Quote:
Original Posted By amanda4ferdi►semalam itu g ga seperti lg nonton timnas indonesia tp seperti barca..
taapi setelah kucek2 mata lg warna kaos ny merah,lambang garuda di dada,ada nama ivan dimas padahal di barca ga da ivan,terus ada maldini pali padahal di barca ga da maldini ada ny di ac milan zaman g msh sekolah
jd bener loh ini timnas indonesia U-19
ini harus ny jd contoh buat timnas senior kita (loh kok terbalik)
iya bener loh ini terbalik...
g nonton pertandingan semalam ga merem,ga nguap,ga ngantuk,ga ke wc,ga malam mingguan (emang lg jomblo ja g heheh) pokokny didepan tv terus deh...
top banget buat ivan dimas dkk...
bagus mainny..
cuma jangan terlena dengan kemenangan 2-3 ats juara bertahan korsel...
perjalanan msh panjang..
jgn cm menang sekali doank uda seneng ga ketulungan,terus malas2an latihan berasa uda jago banget main bola no offense tapi ini kenyataan yg kebanyakan terjadi....
ntar di vietnam malah dibantai kan ga lucu..
ni baru awal loh..
target di vietnam juara
lalu lolos piala dunia
lalu mungkin ngalahin belanda 5-0 hehehe mudah2an bs...
siapa tw juara dunia
pasti setelah baca komen g ada yg ngmg mimpi kali,ga usa ketinggian
yaappp semua itu berasal dr mimpi...
taapi setelah kucek2 mata lg warna kaos ny merah,lambang garuda di dada,ada nama ivan dimas padahal di barca ga da ivan,terus ada maldini pali padahal di barca ga da maldini ada ny di ac milan zaman g msh sekolah
jd bener loh ini timnas indonesia U-19
ini harus ny jd contoh buat timnas senior kita (loh kok terbalik)
iya bener loh ini terbalik...
g nonton pertandingan semalam ga merem,ga nguap,ga ngantuk,ga ke wc,ga malam mingguan (emang lg jomblo ja g heheh) pokokny didepan tv terus deh...
top banget buat ivan dimas dkk...
bagus mainny..
cuma jangan terlena dengan kemenangan 2-3 ats juara bertahan korsel...
perjalanan msh panjang..
jgn cm menang sekali doank uda seneng ga ketulungan,terus malas2an latihan berasa uda jago banget main bola no offense tapi ini kenyataan yg kebanyakan terjadi....
ntar di vietnam malah dibantai kan ga lucu..
ni baru awal loh..
target di vietnam juara
lalu lolos piala dunia
lalu mungkin ngalahin belanda 5-0 hehehe mudah2an bs...
siapa tw juara dunia
pasti setelah baca komen g ada yg ngmg mimpi kali,ga usa ketinggian
yaappp semua itu berasal dr mimpi...
Quote:
Original Posted By profesor.idiot► Luar biasa permainan Indonesia U19...
Patut diapresiasi..
Generasi emas sepakbola Indonesia telah lahir.
Semoga tim ini bisa awet sampe jadi timnas senior nanti.
Buah dari pembinaan usia dini mulai bisa kita petik sekarang
Patut diapresiasi..
Generasi emas sepakbola Indonesia telah lahir.
Semoga tim ini bisa awet sampe jadi timnas senior nanti.
Buah dari pembinaan usia dini mulai bisa kita petik sekarang
Quote:
Original Posted By bless4indonesia► yeee indonesia menang..... keren nih garuda muda, cuman ane pribadi gak suka ma penonton yang di stadiun , seharusnya ga perlu pakek laser dan peluit palsu kok, udah jelas garuda muda diatas korsel.....jangan buat indonesia dinilai kurang fairplay gara2 penontonya yang ngawur padahal jelas2 permainan indonesia udah sangat jauh berbeda dari yang dulu
Quote:
Original Posted By BlackHirang►sapa bilang rakyat indonesia kaga ada yg bisa main bola tuh liat tim u-19 bagaimana dengan skill mereka menunjukkan permainan kelas dunia jd sebenarnya kita kaga perlu naturalisasi negri kita terbentang dari sabang dari merauke ditiap sudut negri ini tersimpan mutiara2 yg berkilau yg klo diasah bukan tidak mungkin kita akan ditakuti oleh team asia lainnya. makanya jgn ada lagi kasus titipan di timnas kita krna banyak yg skillnya natural cuma bukan tinggal di pulau jawa dan kemampuan ekonomi yg pas2an mereka jadi kaga ada kesempatan buat nunjukin skill mereka, selamat buat timnas walaupun belum juara tapi ane terhibur ama aksi ente2
page one gan klo berkenan
page one gan klo berkenan
Quote:
Original Posted By deezet34►Anjrittt INDONESIA u-19 Keren bangettt mainnyaaa....
EVAN DIMASSS,, MALDINII.... UDIN...
Mantapppppppp....
abis suara gw dr td teriak2...
akhirnya bisa tidur nyenyak malam ini...
EVAN DIMASSS,, MALDINII.... UDIN...
Mantapppppppp....
abis suara gw dr td teriak2...
akhirnya bisa tidur nyenyak malam ini...
Spoiler for Bonus:
Quote:
0
70.6K
Kutip
1.3K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680KThread•48.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya