Jakarta - Memesan teh atau kopi ketika berada di pesawat menjadi kebiasaan banyak orang. Namun kini orang patut waspada saat menikmati minumannya Pasalnya, laporan EPA 12 persen air minum yang disediakan pesawat di Amerika positif mengandung bakteri coliform.

Seperti dilansir dari NY Daily News (11/10/2013), laporan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) di Amerika Serikat tahun 2012 menunjukkan, air minum yang disediakan pihak pesawat tidak jauh lebih bersih dari 9 tahun lalu saat EPA meneliti kandungan air minum tersebut.

Tahun 2004, EPA menemukan air minum di 1 dari 10 pesawat (15 persen) positif mengandung bakteri coliform. Jenis bakteri ini memang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, namun menandakan adanya bakteri bahaya lainnya yang terkandung dalam air minum.

Tahun 2012, temuan EPA tidak jauh berbeda karena 12 persen air dalam pesawat dinyatakan positif oleh mengandung bakteri coliform. “Angka ini masih tinggi,” ujar Bill Honker selaku Wakil Direktur Divisi Perlindungan Kualitas Air EPA Region 6 yang berlokasi di Dallas.

Air minum di pesawat seharusnya dites secara rutin, setidaknya setahun sekali, untuk mengetahui kandungan bakteri coliform dan E.coli.

Para ahli mengatakan memang tidak ada air keran yang steril. Kebanyakan orangpun tidak akan sakit hanya karena meminum air yang mengandung sedikit bakteri. Namun bukan berarti bakteri tidak menyebabkan seseorang jatuh sakit.

“Saya pikir masih ada banyak hal yang perlu dilakukan. Kami berharap pihak penerbangan mau memperbaiki keadaan ini,” ujar Honker.