DewiBola.com - Demi menghindarkan para pemain Garuda Jaya dari cedera, dokter Timnas Indonesia U-19, dr Alfan Nur Ashar menerapkan terapi yang cukup unik, yakni dengan melakukan terapi air es secara rutin.

Dokter yang merupakan lulusan Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta ini rutin menerapkannya pada pemain baik usai bertanding atau latihan. Seperti yang terlihat usai latihan pagi tadi di halaman dan kolam renang Hotel Sultan, Kamis (10/10).

"Ini gunanya untuk membuka dan merenggangkan kembali otot-otot mereka. Tak hanya hari ini saja, ini rutin. Setelah latihan atau pertandingan yang pulangnya jam 12 malam, terapi ini tetap kita lakukan," jelas dr Alfan.

Adapun cara terapi yang dilakukan adalah, Evan Dimas dkk terlebih dahulu direlaksasi dengan berendam di kolam renang selama kurang lebih sepuluh menit. Lalu kaki mereka dimasukan ke dalam tong yang sudah diisi air es selama dua menit dan kemudian sekujur tubuh masuk direndam selama sekitar sepuluh detik.

Tak sampai di situ saja, setelah direndam dalam air es, skuat Garuda Jaya kembali direndam ke air bersuhu normal untuk pemulihan. Dan dari seluruh terapi tersebut diakhiri dengan berendam air hangat. "Terapi ini bukan untuk relaksasi. Tapi lebih ke preventif guna menghindari cedera," jelasnya.

Terapi ala dr Alfan ini nyatanya cukup efektif. Buktinya, sejak di Piala AFF U-19 lalu sampai saat ini tidak ada pemain yang terkena cedera otot tertarik atau kram. Otot mereka bahkan bisa bertahan tanpa mengalami kram meski melakoni laga sepanjang 120 menit seperti pada partai final lalu.

Cedera yang dieproleh para punggawa Garuda Jaya kemarin, rata-rata diakibatkan oleh benturan dengan pemain lawan. Seperti Mukhlis Hadi Ning Syaifulloh dan M Syahrul Kurniawan. Luar biasanya, cedera pemain Timnas bisa pulih hanya dalam hitungan hari saja. (bln/yrc)

sumber : http://www.dewibola.com/tim_nasional...es-c12d12.html