Mari kita ucapkan selamat tinggal kepada 3G. Memang agak terlambat jika baru akhir tahun ini atau awal tahun depan layanan 4G diluncurkan di Indonesia. Tapi melihat sudah sangat “sumpeknya” 3G di Indonesia, bukan tidak mungkin layanan 4G ini akan dikebut waktu peluncurannya untuk segi komersialnya. Untuk versi trial, di APEC Bali 2013 ini ada beberapa provider yang melakukan trial untukujuk kebolehan mengenai kmampuan 4G. Salah satunya provider XLyang kebetulan juga merupakan provider yang gw pakai selama hamper 3 tahun belakangan.

Jadi, apa itu 4G? dan arti huruf G itu sendiri? G merupakan singkatan dari Generations of wireless telecommunication technology. 2G merupakan Generasi keduanya, 3G merupakan generasi ketiga dan tentu saja 4G merupakan generasi keempatnya. Begini jika dikomparasi berdasarkan kecepatannya dari generasi ke generasi:


Dan 4G-LTE memberikan kecepatan yang jauh lebih cepat dan stabil daripada generasi sebelumnya. Mencapai 115 Mbps. Atau hampir delapan kali lipat dari kecepatan 3G!! bahkan untuk layanan LTE-Advnced, kecepatannya konon mencapai 1Gbps ( Dijamin streaming Youtube ga pakai putus-putus nih). Dengan mengunakan Internet Ultra-Broadband ya wajar saja kecepatan yang dicapai bisa sebesar itu dan lebih stabil.

Lalu kembali ke pertanyaan diawal, kenapa harus 4G?

Di kehidupan gw dan sekitar gw sudah sering gw lihat yang namanya multitasking, baik itu di pekerjaan, maupun di dunia maya. Di pekerjaan dan kehidupan sehari-hari untuk mengakali waktu yang mepet multitasking sangat diperlukan. Contoh simplenya, menyetir mobil sambil makan sarapan. Mencuci pakaian sembari memasak makan siang itu jamak dilakukan sekarang. Nah di dunia maya pun sama. Dulu gw membeli Smartphone yang menyediakan layanan 3G karena ketika sedang menelpon, semua layanan messenger gw mati, tidak bisa multitasking. Sekarang ketika gw memakai layanan 3G bisa sih multitasking, tapi lemotnya itu lho. Jelas saja, kecepatan yang hanya segitu dipakai untuk beberapa layanan, mulai dari email, chat (ada Whatsapp, Line dan BBM), social media (Path dan Twitter) dan yang paling penting buat main game! Ya benar, sekarang gw lagi keranjinan main Clash of Clans, kalau koneksi lagi ga stabil pernah tuh udah main lama-lama, eh ternyata koneksi putus. Ga dihitung deh permainan gw tersebut.

Jadi yang gw harapkan dari hadirnya 4G ke Indonesia adalah bisa menunjang kebutuhan multitasking di dunia maya. Jadi gw bisa telepon sambil mengakses email, atau update social media sambil main game tanpa koneksi yang lemot dan terputus-putus.

Ada satu lagi mitos yang kemungkinan akan dipatahkan di dunia telco di Indonesia bersangkutan dngan 4G. Inovasi layanan dan peningkatan layanan kadang disertai dengan meningkatnya pula harga yang harus dibayarkan oleh pelangan kepada provider yang bersangkutan. Tetapi, konon harga 4G kemungkinan akan lebih murah dibandingkan dengan 3G. Menurut artikel yang gw baca disini ([URL="http://inet.detik..com/read/2013/09/10/104728/2354127/328/1/tarif-lte-lebih-murah-dari-3g"]Tarif LTE Lebih Murah dari 3G?[/URL]) gw kutip ya:


Harga tentu bisa menjadi murah dan bersaing tanpa menciptakan persaingan tidak sehat tentu dapat terjadi jika regulsai yang diterbitkan oleh pemerintah nanti bias mengakomodir semua kepentingan stakeholder, mulai dari pelanggan sebagai stakeholder utama, investor dan juga para pelaku industrI telco itu sendiri. Dan jikapun harganya ternyata malah menjadi lebih maha daripada 3G maka gw secara pribadi tidak akan keberatan, prinsip gw adalah “Lebih baik bayar sedikit lebih mahal namun layanan prima dari pada bayar murah tapi kualitas murahan”