Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

DonkpretzAvatar border
TS
Donkpretz
Merokok dan Bercanda, Wakil Ketua DPRD Dibentak Buruh



TEMPO.CO, Pemalang- Baru lima menit mengutarakan maksud kedatangannya mengajak seribuan buruh, Presidium Aliansi Serikat Pekerja Pantura Barat (ASPPB), Damirin, tiba-tiba menggebrak meja, Kamis siang, 10 Oktober 2013. Sontak, puluhan orang di aula DPRD Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mengarahkan pandangan ke lelaki kurus berkacamata tebal itu.

“Tolong Bapak taruh dulu rokoknya. Anda seperti tidak menghargai kami dalam menyampaikan aspirasi,”kata Damirin membentak seraya menudingkan telunjuknya ke arah Wakil Ketua DPRD Pemalang, Rois Faisal, yang duduk di hadapannya.
Tegangnya suasana audiensi perwakilan buruh itu akhirnya mereda setelah Rois meminta maaf dan meletakkan rokoknya pada asbak. “Tapi mbok ya jangan pakai gebrak meja,” kata Rois sambil menyunggingkan senyum.

Entah lupa atau karena alasan lain, beberapa menit setelah diperingatkan, Rois kembali menghisap rokoknya di ruangan ber-AC yang seluruh jendela dan pintunya tertutup rapat. Kali ini Damirin tak lagi meradang. Ia terus mengutarakan tuntutan buruh yang meminta DPRD mendukung permintaan upah minimum kabupaten (UMK) 2014 sebesar Rp 3. 095.874,48.

Belasan buruh lelaki dan perempuan itu berkeluh kesah ihwal intimidasi dari perusahaan karena upaya mereka mendirikan organisasi serikat pekerja. “Katanya serikat kerja itu hanya bisa anarkis,” kata seorang buruh wanita. “Terus intimidasinya di mana?,” kata Rois.

Buruh itu menuturkan dia disuruh meninggalkan organisasi buruh oleh pimpinannya. “Saya diminta ikut dia saja. Nanti dijamin aman,” kata buruh yang menolak menyebut nama dan perusahaannya.

“Yang minta itu laki-laki? Wajar itu, laki-laki melindungi wanita,” kata Rois bercanda. Canda Rois dinilai melecehkan buruh perempuan itu. “Sebagai wakil rakyat yang terhormat, cara bercanda anda tidak tepat. Kami ke sini serius untuk mengadu, bukan untuk jadi bahan tertawaan,” kata Tabiin, buruh lain, dengan suara lantang. Seperti saat dihardik Damirin gara-gara rokok, Rois lagi-lagi meminta maaf.

Setelah menyulut rokok kedua, Rois meminta buruh melanjutkan uneg-unegnya. “Tolong didata perusahaannya dan siapa saja karyawannya yang merasa telah diintimidasi. Nanti akan kami klarifikasi,” kata dia. Setelah dua kali dibentak buruh, Rois mulai serius memimpin audiensi hingga selesai pukul 12.00.

DINDA LEO LISTY

Ternyata Buruh lebih beradab daripada Wakil Rakyat emoticon-Hammer2
0
3.9K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.