• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ditolak Perawat, Seorang Ibu Melahirkan di Halaman Rumah Sakit (MIRIS)

MerpatiPos703Avatar border
TS
MerpatiPos703
Ditolak Perawat, Seorang Ibu Melahirkan di Halaman Rumah Sakit (MIRIS)
emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News

Ditolak Perawat, Wanita Indian Melahirkan di Halaman Rumah Sakit



MEXICO CITY, KOMPAS.com — Sebuah foto yang menampilkan seorang perempuan suku Indian Meksiko yang melahirkan di sebuah halaman rumah sakit memicu kemarahan nasional yang berujung pada pemberhentian direktur rumah sakit itu. emoticon-Mad (S)

Insiden ini terjadi pada 2 Oktober lalu ketika Irma Lopez (29), seorang perempuan beretnis Indian Mazatec, datang ke sebuah rumah sakit di negara bagian Oaxaca, di wilayah selatan Meksiko.

Irma Lopez, ibu tiga anak itu, mengatakan, dia dan suaminya ditolak dari sebuah pusat kesehatan di desa San Felipe Jalapa de Diaz oleh seorang perawat. Alasannya, usia kandungan Irma baru delapan bulan dan belum siap melahirkan meski Irma sudah merasa sangat kesakitan.

Irma dan suaminya, yang beretnis Mazatec dan tak bisa berbahasa Spanyol yang adalah bahasa nasional Meksiko, tak memahami apa yang dikatakan si perawat, selain kata tidak emoticon-Cape d... (S). Akhirnya, mereka meninggalkan klinik itu.

Satu setengah jam kemudian, sekitar pukul 07.30, air ketuban Irma pecah. Mengetahui saat melahirkannya telah tiba, Irma lalu berjongkok di sebuah tanah berumput di luar klinik dan mulai mengalami proses melahirkan.

"Saya tak mau melahirkan seperti ini, sangat buruk dan sakit," kata Irma. emoticon-Mad (S)

Saat itu, Irma benar-benar melahirkan seorang diri karena suaminya kembali ke dalam klinik untuk membujuk perawat agar mencoba mencari bantuan.

Setelah melahirkan, Irma akhirnya diterima di klinik tersebut dan diperbolehkan pulang pada hari yang sama setelah menebus obat seharga sekitar Rp 300.000. Beruntung, Irma dan bayinya, Salvador, dalam kondisi sehat.

Difoto warga

Tertarik dengan teriakan Irma, Eloy Pacheco Lopez, seorang warga, mendatangi lokasi perempuan itu melahirkan. Dia mengambil foto tak lama setelah Irma melahirkan dan memberikannya kepada seorang wartawan.

Dengan cepat, foto itu menyebar ke berbagai media nasional Meksiko, termasuk menjadi foto utama tabloid La Razon de Mexico dan beredar luas di internet.

"Setelah menunggu dan meminta bantuan selama dua jam, perempuan itu melahirkan di halaman rumah sakit setelah ditolak oleh staf rumah sakit yang diduga menjalankan perintah dokter Adrian Rene Cruz Cabrera," demikian laporan Latin Times.

Wali kota Jalapa de Diaz, Silvia Flores, kepada situs berita Clarin mengatakan, ini adalah kali kedua dalam setahun terakhir seorang perempuan harus melahirkan di halaman rumah sakit. Pada Juli, seorang perempuan Indian juga melahirkan di tempat yang sama dengan Irma.

Departemen Kesehatan Meksiko mengatakan sudah mengirim staf untuk menyelidiki kejadian di pusat kesehatan desa di San Felipe Jalapa de Diaz itu. Hasilnya, pemerintah negara bagian Oaxaca memberhentikan direktur pusat kesehatan desa dr Adrian Cruz.

Oaxaca adalah negara bagian termiskin di Meksiko. Banyak perempuan desa di negara bagian ini meninggal dunia akibat pendarahan atau peeclampsia—sebuah kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan kemungkinan gagal bekerjanya organ tubuh.


Berita Lain

Foto Pribumi Jongkok Melahirkan di Luar Klinik Gegerkan Meksiko



Liputan6.com, San Felipe Jalapa de Diaz : Hanya secarik foto, tapi ia mampu menggegerkan seantero Meksiko, memicu debat, juga kemarahan. Terpotret di sana sebuah hal yang sepantasnya terjadi: seorang wanita pribumi yang melahirkan di halaman rumput di luar sebuah klinik.

Foto yang diambil seseorang yang kebetulan melintas menunjukkan Irma Lopez (29), yang berasal dari suku Mazatec, berjongkok setelah melahirkan. Rasa sakit terlihat jelas dari wajahnya, sementara sang bayi yang baru lahir tergeletak di rumput. Dengan tali pusar yang belum diputus.

Menanggapi hal itu, pemerintah negara bagian Oaxaca, Rabu kemarin mengumumkan, pihaknya telah memberhentikan direktur pusat kesehatan, Dr Adrian Cruz. Investigasi juga masih dilakukan untuk mengungkap insiden yang terjadi 2 Oktober lalu.

Irma Lopez mengaku, di hari itu ia sudah mulas dan mengalami pembukaan. Bersama sang suami, mereka berjalan kaki selama sejam, saat matahari belum lagi terbit dari pondok mereka di pegunungan Oaxaca Tujuannya, mengunjungi pusat kesehatan pedesaan, seperti puskesmas, di Desa San Felipe Jalapa de Diaz.

Dia sengaja tak menunggu kendaraan lewat untuk menumpang. Dari pengalamannya melahirkan 2 kali sebelumnya, tak bakal sempat. Namun, perawat di sana mengatakan, ia baru hamil 8 bulan dan belum siap melahirkan.

Pasangan tersebut, yang tak bisa Bahasa Spanyol, tak memahami semua perkataan perawat itu. Ketika mendengar kata 'tidak', keduanya akhirnya berbalik dan keluar ruangan.

Setengah jam setelah mereka datang ke klinik, pukul 07.30 waktu setempat, ketuban Irma pecah. Mengetahui ini waktunya melahirkan, ia berjongkok di rumput, mengejan, dengan tangan bertumpu pada dinding sebuah rumah.

"Aku sebenarnya tak mau melahirkan seperti itu. Buruk sekali dan sakitnya luar biasa," kata Irma. Perempuan malang itu melahirkan anaknya sendirian, suaminya kembali ke klinik mencoba meminta pertolongan perawat di sana.

Eloy Pacheco Lopez, yang kala itu kebetulan lewat, mendengar jerita Irma. Ia mengambl foto insiden menyedihkan itu dan memberikannya pada sejumlah wartawan. Foto itu lantas dimuat di sejumlah media nasional, salah satunya terpampang di halaman depan tabloid La Razon de Mexico. Menyebar ke dunia lewat internet.

Eloy Pacheco Lopez juga memajang gambar itu di laman Facebook-nya. Dengan menambahkan keterangan, "Setelah menunggu dan meminta perhatian selama 2 jam, ibu itu melahirkan di halaman rumah sakit, diabaikan para personel medis di bawah pimpinan dokter Adrian Rene Cruz Cabrera," demikian Liputan6.com kutip dari Latin Times.

Sementara, para perawat di klinik tersebut menuding kendala bahasa sebagai biang keladinya. Mereka juga mengatakan saat itu tak banyak staf di RS untuk merawat pasien akibat pemberhentian sementara.

Bukan Kejadian Pertama emoticon-Cape d... (S) emoticon-Cape d... (S)

Kasus yang menimpa Irma Lopez menggambarkan dua hal, perawatan bagi ibu hamil yang masih minim di Meksiko yang berkontribusi pada tingginya angka kematian ibu melahirkan, juga masih adanya diskriminasi pada penduduk pribumi.

Sementara, walikota setempat, Silvia Flores mengatakan, ini adalah kali keduanya ibu hamil melahirkan di halaman rumput yang sama. Juli lalu, seorang perempuan pribumi lain juga mengalami hal serupa.

Kabar tersebut juga mendapat tanggapan dari Departemen Kesehatan Federal Meksiko, yang mengirimkan tim untuk menginvestigasi apa yang sebenarnya terjadi di puskesmas di Desa San Felipe Jalapa de Diaz. Pun dengan Komisi HAM yang langsung bereaksi setelah mendengar kabar tersebut dari media.

Hampir 1 dari 5 perempuan di negara bagian Oaxaca melahirkan bukan di rumah sakit atau klinik pada 2011. Demikian hasil sensus.

Meski petugas kesehatan menyarankan mereka melahirkan di klinik, namun sejumlah calon ibu mengatakan jam kerja di pusat layanan kesehatan dan juga jumlah stafnya terbatas.

Apapun, kisah dramatis Irma Lopez berakhir bahagia. Setelah melahirkan ia dibawa klinik dan keluar di hari yang sama, membawa resep obat dan produk yang membebaninya US$ 30 atau lebih dari Rp 300 ribu. Bayinya yang berjenis kelamin laki-laki dalam kondisi sehat.

Irma mengatakan, desanya yang miskin sudah biasa dilupakan dan ditinggalkan sistem perawatan kesehatan di Meksiko. "Aku akan menamai anakku Salvador," kata dia.

Salvador adalah kata lain dari 'Savior' dalam Bahasa Inggris. Sang penyelamat. "Karena sejatinya ia menyelamatkan dirinya sendiri," kata Irma. (Ein/Yus)

SUMBER
SUMBER


emoticon-Turut Berduka emoticon-Turut Berduka emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh MerpatiPos703 10-10-2013 09:24
0
6.5K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.