- Beranda
- The Lounge
Nightmare Zoo / Ekspresi Hewan di Kebun Binatang (Pic ++)
...


TS
sinub
Nightmare Zoo / Ekspresi Hewan di Kebun Binatang (Pic ++)
Alhamdulillah HT pertama ane ni

Thank Momod,Mimin, dan Agan Kaskuser Tercinta Atas Apresiasi Untuk Thread Ane
KEEP POSTING, SAVE THE ANIMAL
Langsung aja gan, prihatin banget lihat kondisi hewan penghuni kebun binatang di negara kita, kalo emang enggak sanggup buat melihara lebih baik dilepaskan kehabitatnya.
Quote:
Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

Spoiler for ...?:

MIRIS BANGET GAN
Quote:

Quote:
Dikomen aja gan, biar indonesia tau betapa penting nya kita melestarikan kelangsungan habitat mahluk hidup dibumi ini
Quote:
bantu dirate gan
Spoiler for bintang lima gan:



tambahan
Update 1
Quote:
Menhut @Zul_Hasan: Segera Bertindak Selamatkan Satwa Kebun Binatang Surabaya
Namanya Melani, seekor Harimau Sumatera di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Her name is Melani, a Sumatran Tiger in KBS (Surabaya Zoo), Indonesia.
Ia kurus, hanya seperti tulang berbalut kulit. Pada usianya, seharusnya berat normal Melani adalah 100kg, namun beratnya hanya mencapai 60kg. Satu-satunya yang masih mengesankan adalah sorot matanya yang tajam namun butuh pertolongan. Ia tak berdaya dan memilih selalu berbaring di lantai dan rumput. Hampir semua makanan yang ia telan tak dicerna. Selain memuntahkan makanannya, ia juga menderita diare. Bulan lalu, harimau bernama Razak juga mati karena penyakit paru-paru yang disebabkan kandang kecil dan kotor. Sekarang Melani dikhawatirkan usianya tak lagi panjang dan bahkan akan menghadapi euthanasia. Padahal spesies Harimau Sumatera seperti Melani sudah kurang dari 600 ekor di hutan-hutan Sumatera.
She is undernourished, you can see her skin clinging to her bones. At her age, a healthy feline should weighted at 100 kg, but Melani is 60 kg. Her days are spent laying helpless on the cage floor. Almost every food she consumed was eventually vomited a few moments later, and diarrhea is preying for her life. The only trace of her soul is her fierce eyes seeking for your help. Melani is not the only one. Last month, a male tiger Razak died after lungs disease due to tiny and unsanitary cage. Many are now concerned Melani will die soon, or she might face euthanasia. Ironically there are only 600 Sumatran tigers left in Sumatran forests.
Maret 2012 lalu, satu-satunya jerapah koleksi KBS mati di kandangnya karena perutnya penuh dengan plastik. Selain jerapah, nasib buruk juga dialami satwa lain yang hidup bersama puluhan hewan lain di kandang sempit dan kurang pencahayaan, yang hidup di tengah sampah berserakan, dan bahkan tak bisa berteduh karena kandangnya dijadikan kamar sewaan untuk manusia dan pepohonan dijadikan sarana ritual dukun.
In March 2012, the only giraffe in KBS died in her cage after her stomach was filled with plastic garbage. The giraffe and other animals in KBS do live under inhumane condition: tiny cage filled with garbage and inadequate sunlight. Some of them does not have shelter after their cage was leased as rooms for humans, and leafy trees to shade was occupied for witchcraft clinic.
Pada pasal 302 KUHP Tentang Perlindungan Hewan yang telah direvisi, kesejahteraan dan keselamatan satwa harus diperhatikan oleh pemilik satwa dan yang diwajibkan mengurusinya. Pasal tersebut dengan jelas mewajibkan pemilik atau pengurus satwa agar memberi makan dan minum yang layak kepada satwa peliharaannya, tidak dengan sengaja menelantarkan satwa peliharaannya, dan tidak dengan sengaja membuat satwa sakit atau terluka ringan hingga menyebabkan kematian. Dalam kasus KBS, jika pengelola KBS melanggar pasal tersebut, maka dapat dituntut dan diancam hukuman penjara 2 - 7 tahun dan denda 5 - 10 juta Rupiah.
The revised Indonesian penal code article 302 clearly indicates that animal owners are responsible for the welfare and safety of their animals, this includes giving a good care and feed them. Negligence for the animal’s wellbeing, and causing them to be ill and hurt are a violation of the code and punishable for 2-7 years prison and penalty up to 10 million rupiah.
Tim Pengelola Sementara untuk perbaikan KBS memang sudah dibentuk. Namun muncul foto dan video yang menunjukkan Melani dengan kondisi memprihatinkan. Apa lagi yang menjadi masalah dalam pengelolaan KBS? Kenapa masih ada satwa KBS yang sengsara? Kabar mengatakan kesengsaraan satwa KBS adalah akibat dari konflik manajemen di KBS. Namun konflik apapun yang terjadi di KBS, kesejahteraan hidup satwa harus tetap menjadi concern utama pengelolanya. Untuk itu kami memohon kepada Bapak Menhut Zulkifli Hasan dan pihak terkait untuk segera menyelamatkan satwa di KBS dan selanjutnya diperlihara sesuai Pasal 302 KUHP Tentang Perlindungan Binatang.
While an ad hoc management team to rescue KBS has been appointed, the pictures and videos of Melani in terrible condition indicates the management is not doing enough. What happened to KBS management? Why many animals in still in poor condition? Internal conflicts within the organization could be the driving factor, but animal welfare should always be the main concern. Therefore we request Indonesian Minister of Forestry, Zulkifli Hasan to save the animals in KBS and have them nurtured as instructed in Indonesian penal code (KUHP) article 302 on animal welfare.
Mari isi petisi ini untuk mendukung Bapak Menhut dan pihak terkait agar segera bertindak menyelamatkan satwa KBS. Mari bersama-sama melindungi para satwa. Bukan hanya karena mereka akan punah, tetapi karena mereka juga makhluk hidup seperti kita yang bisa merasakan sakit dan sengsara. Let's speak up for those who cannot speak.
We ask you to join the petition to support the Minister of Forestry to act immediately and save the animals at the KBS zoo. Not only because they are endangered, but also because they are a living being like us that can feel pain and fear. Let’s speak up for those who cannot speak.
Namanya Melani, seekor Harimau Sumatera di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Her name is Melani, a Sumatran Tiger in KBS (Surabaya Zoo), Indonesia.
Ia kurus, hanya seperti tulang berbalut kulit. Pada usianya, seharusnya berat normal Melani adalah 100kg, namun beratnya hanya mencapai 60kg. Satu-satunya yang masih mengesankan adalah sorot matanya yang tajam namun butuh pertolongan. Ia tak berdaya dan memilih selalu berbaring di lantai dan rumput. Hampir semua makanan yang ia telan tak dicerna. Selain memuntahkan makanannya, ia juga menderita diare. Bulan lalu, harimau bernama Razak juga mati karena penyakit paru-paru yang disebabkan kandang kecil dan kotor. Sekarang Melani dikhawatirkan usianya tak lagi panjang dan bahkan akan menghadapi euthanasia. Padahal spesies Harimau Sumatera seperti Melani sudah kurang dari 600 ekor di hutan-hutan Sumatera.
She is undernourished, you can see her skin clinging to her bones. At her age, a healthy feline should weighted at 100 kg, but Melani is 60 kg. Her days are spent laying helpless on the cage floor. Almost every food she consumed was eventually vomited a few moments later, and diarrhea is preying for her life. The only trace of her soul is her fierce eyes seeking for your help. Melani is not the only one. Last month, a male tiger Razak died after lungs disease due to tiny and unsanitary cage. Many are now concerned Melani will die soon, or she might face euthanasia. Ironically there are only 600 Sumatran tigers left in Sumatran forests.
Maret 2012 lalu, satu-satunya jerapah koleksi KBS mati di kandangnya karena perutnya penuh dengan plastik. Selain jerapah, nasib buruk juga dialami satwa lain yang hidup bersama puluhan hewan lain di kandang sempit dan kurang pencahayaan, yang hidup di tengah sampah berserakan, dan bahkan tak bisa berteduh karena kandangnya dijadikan kamar sewaan untuk manusia dan pepohonan dijadikan sarana ritual dukun.
In March 2012, the only giraffe in KBS died in her cage after her stomach was filled with plastic garbage. The giraffe and other animals in KBS do live under inhumane condition: tiny cage filled with garbage and inadequate sunlight. Some of them does not have shelter after their cage was leased as rooms for humans, and leafy trees to shade was occupied for witchcraft clinic.
Pada pasal 302 KUHP Tentang Perlindungan Hewan yang telah direvisi, kesejahteraan dan keselamatan satwa harus diperhatikan oleh pemilik satwa dan yang diwajibkan mengurusinya. Pasal tersebut dengan jelas mewajibkan pemilik atau pengurus satwa agar memberi makan dan minum yang layak kepada satwa peliharaannya, tidak dengan sengaja menelantarkan satwa peliharaannya, dan tidak dengan sengaja membuat satwa sakit atau terluka ringan hingga menyebabkan kematian. Dalam kasus KBS, jika pengelola KBS melanggar pasal tersebut, maka dapat dituntut dan diancam hukuman penjara 2 - 7 tahun dan denda 5 - 10 juta Rupiah.
The revised Indonesian penal code article 302 clearly indicates that animal owners are responsible for the welfare and safety of their animals, this includes giving a good care and feed them. Negligence for the animal’s wellbeing, and causing them to be ill and hurt are a violation of the code and punishable for 2-7 years prison and penalty up to 10 million rupiah.
Tim Pengelola Sementara untuk perbaikan KBS memang sudah dibentuk. Namun muncul foto dan video yang menunjukkan Melani dengan kondisi memprihatinkan. Apa lagi yang menjadi masalah dalam pengelolaan KBS? Kenapa masih ada satwa KBS yang sengsara? Kabar mengatakan kesengsaraan satwa KBS adalah akibat dari konflik manajemen di KBS. Namun konflik apapun yang terjadi di KBS, kesejahteraan hidup satwa harus tetap menjadi concern utama pengelolanya. Untuk itu kami memohon kepada Bapak Menhut Zulkifli Hasan dan pihak terkait untuk segera menyelamatkan satwa di KBS dan selanjutnya diperlihara sesuai Pasal 302 KUHP Tentang Perlindungan Binatang.
While an ad hoc management team to rescue KBS has been appointed, the pictures and videos of Melani in terrible condition indicates the management is not doing enough. What happened to KBS management? Why many animals in still in poor condition? Internal conflicts within the organization could be the driving factor, but animal welfare should always be the main concern. Therefore we request Indonesian Minister of Forestry, Zulkifli Hasan to save the animals in KBS and have them nurtured as instructed in Indonesian penal code (KUHP) article 302 on animal welfare.
Mari isi petisi ini untuk mendukung Bapak Menhut dan pihak terkait agar segera bertindak menyelamatkan satwa KBS. Mari bersama-sama melindungi para satwa. Bukan hanya karena mereka akan punah, tetapi karena mereka juga makhluk hidup seperti kita yang bisa merasakan sakit dan sengsara. Let's speak up for those who cannot speak.
We ask you to join the petition to support the Minister of Forestry to act immediately and save the animals at the KBS zoo. Not only because they are endangered, but also because they are a living being like us that can feel pain and fear. Let’s speak up for those who cannot speak.
Quote:
thanks for cendol gan



Quote:
Original Posted By grapper191►Buat agan2... ini ada petisi untuk membantu satwa di kebun binatang surabaya..
tolong di tandatangan gan
ini link petisinya
pesan buat TS: kalo berkenan tolong taruh di Page one...
tolong di tandatangan gan

ini link petisinya
pesan buat TS: kalo berkenan tolong taruh di Page one...

UPDATE
Quote:
Ada 84 Satwa KBS yang Tua dan Cacat
Quote:
Jakarta - Dirut Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS), Ratna Achjuningrum mengungkapkan saat ini ada 84 koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) sudah tua dan sakit. Dari jumlah tersebut, 44 hewan dalam pengawasan ekstra.
"Saat ini kondisi di KBS ada 197 spesies dengan total 3.459 ekor. 84 ekor diantaranya sudah tua dan sakit," kata Ratna kepada wartawan, Selasa (28/1/2014).
Ke-84 ekor hewan mendapat perawatan dan pengawasan ekstra karena sakit yang diderita dan umur yang sudah tua. "Ada 44 ekor tua dan dalam pengamatan serius. Seluruhnya sudah kita lokalisir atau tidak dicampur dengan satwa yang masih sehat," imbuhnya.
Ia mencontohkan seekor gajah betina bernama, Hilir diketahui sudah mengalami sakit di bagian mata dan kini mendapat perhatian khusus sejak PTDS mengelola pada 15 Juli 2013.
"Saat PDTS masuk, Hilir kondisi mata kirinya juling, selaputnya tidak bisa membuka sebelah dan kita pantau. Ada juga Harimau putih 16 tahun kondisi tubuhnya sangat kurus karena lidahnya pecah pecah dan tidak sempurna karena seirng digigit yang membuat nafsu makannya menurun, dari November-Desember 2013 itu masih makan daging segar 3 Kg. Tapi 2 minggu Januari makannya hanya 1 Kg dan sudah kita amati luar biasa," ungkap dia.
Selain gajah dan harimau putih, Ratna juga menyebut ada Angeli singa betina yang mengalami kelainan tulang belakang sehingga pincang saat jalan. Ada juga 33 koleksi burung yang sakit seperti 3 ekor merak biru yang tua dan cacat serta 10 Jalak Bali yang cacat.
"Semua satwa yang sakit, tua dan cacat tidak kita telantarkan. Sehingga jika ada kematian satwa, karena tua dan cacat. Selain itu sudah seleksi alam bukan karena apa apa sehingga tidak perlu menjadi isu yang menjadikan KBS makin seksi," ujar Ratna.
"Saat ini kondisi di KBS ada 197 spesies dengan total 3.459 ekor. 84 ekor diantaranya sudah tua dan sakit," kata Ratna kepada wartawan, Selasa (28/1/2014).
Ke-84 ekor hewan mendapat perawatan dan pengawasan ekstra karena sakit yang diderita dan umur yang sudah tua. "Ada 44 ekor tua dan dalam pengamatan serius. Seluruhnya sudah kita lokalisir atau tidak dicampur dengan satwa yang masih sehat," imbuhnya.
Ia mencontohkan seekor gajah betina bernama, Hilir diketahui sudah mengalami sakit di bagian mata dan kini mendapat perhatian khusus sejak PTDS mengelola pada 15 Juli 2013.
"Saat PDTS masuk, Hilir kondisi mata kirinya juling, selaputnya tidak bisa membuka sebelah dan kita pantau. Ada juga Harimau putih 16 tahun kondisi tubuhnya sangat kurus karena lidahnya pecah pecah dan tidak sempurna karena seirng digigit yang membuat nafsu makannya menurun, dari November-Desember 2013 itu masih makan daging segar 3 Kg. Tapi 2 minggu Januari makannya hanya 1 Kg dan sudah kita amati luar biasa," ungkap dia.
Selain gajah dan harimau putih, Ratna juga menyebut ada Angeli singa betina yang mengalami kelainan tulang belakang sehingga pincang saat jalan. Ada juga 33 koleksi burung yang sakit seperti 3 ekor merak biru yang tua dan cacat serta 10 Jalak Bali yang cacat.
"Semua satwa yang sakit, tua dan cacat tidak kita telantarkan. Sehingga jika ada kematian satwa, karena tua dan cacat. Selain itu sudah seleksi alam bukan karena apa apa sehingga tidak perlu menjadi isu yang menjadikan KBS makin seksi," ujar Ratna.
sumber
Diubah oleh sinub 29-01-2014 07:43

tien212700 memberi reputasi
1
111.1K
Kutip
2.1K
Balasan


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge
925.8KThread•93.1KAnggota
Urutkan
Terlama


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru