- Beranda
- Berita dan Politik
Mandela Tiap Hari Pakai Batik, Wakil Walikota Solo Malu
...
TS
gilang2013
Mandela Tiap Hari Pakai Batik, Wakil Walikota Solo Malu
Spoiler for Mandela pake batik:
Di Afrika, batik terkenal dengan nama Mandela Shirt.
sumber : Rabu, 9 Oktober 2013, 13:28 Hadi Suprapto, Fajar Sodiq (Solo)
Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela mengenakan batik, berpose dengan Whitney Houston, di Johannesburg, 10 November 1994 (REUTERS/ Juda Ngwenya/ Files)
VIVAnews - Niat ingin pamer seragam batik yang dikenakan pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Solo di hadapan Duta Besar Afrika Selatan untuk Indonesia, Wakil Walikota Ahmad Purnomo malah kecele. Sebab, Dubes Noel Noa Lehoko malah gantian membanggakan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yang setia ke mana-mana mengenakan batik.
Peristiwa tersebut terjadi saat Lethoko berkunjung ke Balaikota Solo, Rabu, 9 Oktober 2013 pagi. Ketika itu, dia dan Wakil Walikota Solo Ahmad Purnono sedang beramah-tamah. Pembicaraan santai itu pun sampai juga pada masalah batik yang merupakan kain tradisional khas Indonesia.
Ahmad lalu membanggakan PNS Solo yang dua kali seminggu mengenakan seragam batik. Mendengar itu, Lethoko menukas bahwa Mandela saban hari pakai batik.
"Saya terkesan para pegawai di sini memakai batik dua kali dalam sepekan, tetapi Nelson Mandela mengenakan pakaian batik setiap hari," kata Lethoko.
Dia mengungkapkan, saking seringnya legenda pejuang anti apartheid itu mengenakan batik, batik di Afrika Selatan kini memiliki sebutan lain, yakni 'Mandela shirt'. "Di sana memang dikenalnya seperti itu, Mandela shirt," ujar dia.
Mendengar itu, Ahmad Purnomo kaget.. "Saya baru tahu," katanya, tersipu-sipu.
Tak kalah dengan Mandela, Dubes Lethoko juga mencintai batik. Saat berkunjung ke Eropa, dia selalu membawa batik untuk diberikan kepada para relasinya. "Saya kasih batik, teman-teman saya di Eropa senang," katanya.
Soal kunjungannya ke Solo, Lethoko mengatakan selain untuk bersilaturahmi dia juga ingin menjalin kerjasama, khususnya dalam perdagangan batik. Selama ini Afrika Selatan menjadi negara pengimpor batik dari Indonesia.
"Karena batik sudah diakui UNESCO, kami juga ingin mempromosikan batik di Afrka Selatan," katanya.
Di Solo, Lethoko dan rombongan mengujungi sentra batik di Kampung Batik Kauman, pabrik tekstil Sritex, dan Keraton Solo. Sebelum berkunjung ke Solo, rombongan terlebih dulu mengunjungi Semarang. (kd)
sumber : Rabu, 9 Oktober 2013, 13:28 Hadi Suprapto, Fajar Sodiq (Solo)
Spoiler for buktinya:
Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela mengenakan batik, berpose dengan Whitney Houston, di Johannesburg, 10 November 1994 (REUTERS/ Juda Ngwenya/ Files)
VIVAnews - Niat ingin pamer seragam batik yang dikenakan pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Solo di hadapan Duta Besar Afrika Selatan untuk Indonesia, Wakil Walikota Ahmad Purnomo malah kecele. Sebab, Dubes Noel Noa Lehoko malah gantian membanggakan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yang setia ke mana-mana mengenakan batik.
Peristiwa tersebut terjadi saat Lethoko berkunjung ke Balaikota Solo, Rabu, 9 Oktober 2013 pagi. Ketika itu, dia dan Wakil Walikota Solo Ahmad Purnono sedang beramah-tamah. Pembicaraan santai itu pun sampai juga pada masalah batik yang merupakan kain tradisional khas Indonesia.
Ahmad lalu membanggakan PNS Solo yang dua kali seminggu mengenakan seragam batik. Mendengar itu, Lethoko menukas bahwa Mandela saban hari pakai batik.
"Saya terkesan para pegawai di sini memakai batik dua kali dalam sepekan, tetapi Nelson Mandela mengenakan pakaian batik setiap hari," kata Lethoko.
Dia mengungkapkan, saking seringnya legenda pejuang anti apartheid itu mengenakan batik, batik di Afrika Selatan kini memiliki sebutan lain, yakni 'Mandela shirt'. "Di sana memang dikenalnya seperti itu, Mandela shirt," ujar dia.
Mendengar itu, Ahmad Purnomo kaget.. "Saya baru tahu," katanya, tersipu-sipu.
Tak kalah dengan Mandela, Dubes Lethoko juga mencintai batik. Saat berkunjung ke Eropa, dia selalu membawa batik untuk diberikan kepada para relasinya. "Saya kasih batik, teman-teman saya di Eropa senang," katanya.
Soal kunjungannya ke Solo, Lethoko mengatakan selain untuk bersilaturahmi dia juga ingin menjalin kerjasama, khususnya dalam perdagangan batik. Selama ini Afrika Selatan menjadi negara pengimpor batik dari Indonesia.
"Karena batik sudah diakui UNESCO, kami juga ingin mempromosikan batik di Afrka Selatan," katanya.
Di Solo, Lethoko dan rombongan mengujungi sentra batik di Kampung Batik Kauman, pabrik tekstil Sritex, dan Keraton Solo. Sebelum berkunjung ke Solo, rombongan terlebih dulu mengunjungi Semarang. (kd)
Spoiler for update:
Quote:
Original Posted By tc_print►ini ane rangkum beberapa momen pak Nelson pake batik
With world cup
in ceremonial
On his birthday
With world cup
in ceremonial
On his birthday
Quote:
Original Posted By sasrabirawa►malu sama Engkong Mandela kalau gini caranya... lebih cinta budaya Indonesia daripada orang Indonesia sendiri...
Spoiler for engkong:
Spoiler for :
Quote:
Original Posted By epstein►
betul gan...
Forget about his political feats - 10 years ago Nelson Mandela revolutionised fashion in South Africa's parliament.
Before 1994, you could have mistaken parliamentary sessions in South Africa for an unlikely contest of whose suit is the greyest or whose hat has the biggest brim
But then came Mr Mandela. He sashayed into the hallowed halls wearing what became known around the world as the Madiba shirt - a colourful combination of white or black or green or yellow or red; sometimes all of these colours.
There are now a number of fashion outlets specialising in Madiba shirts, even though the original was designed and made by Yusuf Surtee, who is still the former president's personal designer.
But then, Surtee copied the design from an Indonesian designer.
Walking barefoot
With Madiba having paved the way for a fashion revolution, many parliamentarians dumped their dark suits, and the ladies chucked away the Queen Elizabeth-style and big-brimmed hats reminiscent of Mexican sombreros.
The grey suits of old are definitely out
The grey suits of old are definitely out
Now they walk into parliament wearing Xhosa-style headgear, Erykah Badu-style turbans, hair done in stylish dreadlocks and sheeny hairdos with interesting names such as S-curl, braids, cornrows, switch, relaxer, dry perm, bonding, yankee, and weave.
Tony Yengeni, the former ANC parliamentary chief whip, used to walk into parliament wearing what white people would call a skirt or a kilt - except that it's neither.
It is called umbhaco, a traditional Xhosa skirt for males.
Mr Yengeni used to be naked from waist up, his whisky belly bare for all to see, and his face was painted in the traditional Xhosa way.
Meanwhile, when Nosimo Balindlela was sworn in as premier for the Eastern Cape province a few months ago, she showed up draped in colourful Xhosa attire of flowing skirts, a cape and headgear - and she traipsed down the hallowed halls of the provincial legislature on her bare feet.
"Walking barefoot reminds me that I belong to the earth," she told BBC World Service's Focus On Africa magazine.
Another who has embraced the trend is Jay Naidoo, who, while he was communications minister, used to appear in his Nehru collar jacket.
And Reverend Kenneth Meshoe, the leader of the African Christian Democratic Party, ditched the short conservative hairstyle of his predecessors for the greasy American soul singer style perm.
Sober-suited Mbeki
South Africa's government even had a fashion connoisseur in Mangosuthu Buthelezi, the former home affairs minister.
Mr Buthelezi has showed up in parliament in a variety of attires, ranging from Western-style suits to West African free-flowing shirts. He has also turned up for work in a classy soft leather jacket.
Aziz Pahad, the deputy minister of foreign affairs, continues the Jay Naidoo tradition of Nehru collars.
habo Mbeki walks into South Africa's Parliament
The entrance to Parliament can resemble a catwalk
He alternates these with West African shirts. His superior, the minister of foreign affairs, Nkosazana Dlamini-Zuma, sometimes wears in parliament a Zulu-style hat, called isicholo.
The new speaker of the house, Baleka Mbete, appeared at the celebration to mark 10 years of democracy in a garish outfit comprised of an orange-coloured turban with a lemon fringe, a lemon jacket, lemon shoes and an orange skirt with a black fringe.
Thank goodness there were no bees around.
But there are still some sober outfits in the parliament building.
Current president Thabo Mbeki is content with a Western-style suit, and has given the Madiba shirt a wide berth.
But then, considering his height, a Madiba shirt would look like a dress on him.
betul gan...
Forget about his political feats - 10 years ago Nelson Mandela revolutionised fashion in South Africa's parliament.
Before 1994, you could have mistaken parliamentary sessions in South Africa for an unlikely contest of whose suit is the greyest or whose hat has the biggest brim
But then came Mr Mandela. He sashayed into the hallowed halls wearing what became known around the world as the Madiba shirt - a colourful combination of white or black or green or yellow or red; sometimes all of these colours.
There are now a number of fashion outlets specialising in Madiba shirts, even though the original was designed and made by Yusuf Surtee, who is still the former president's personal designer.
But then, Surtee copied the design from an Indonesian designer.
Walking barefoot
With Madiba having paved the way for a fashion revolution, many parliamentarians dumped their dark suits, and the ladies chucked away the Queen Elizabeth-style and big-brimmed hats reminiscent of Mexican sombreros.
The grey suits of old are definitely out
The grey suits of old are definitely out
Now they walk into parliament wearing Xhosa-style headgear, Erykah Badu-style turbans, hair done in stylish dreadlocks and sheeny hairdos with interesting names such as S-curl, braids, cornrows, switch, relaxer, dry perm, bonding, yankee, and weave.
Tony Yengeni, the former ANC parliamentary chief whip, used to walk into parliament wearing what white people would call a skirt or a kilt - except that it's neither.
It is called umbhaco, a traditional Xhosa skirt for males.
Mr Yengeni used to be naked from waist up, his whisky belly bare for all to see, and his face was painted in the traditional Xhosa way.
Meanwhile, when Nosimo Balindlela was sworn in as premier for the Eastern Cape province a few months ago, she showed up draped in colourful Xhosa attire of flowing skirts, a cape and headgear - and she traipsed down the hallowed halls of the provincial legislature on her bare feet.
"Walking barefoot reminds me that I belong to the earth," she told BBC World Service's Focus On Africa magazine.
Another who has embraced the trend is Jay Naidoo, who, while he was communications minister, used to appear in his Nehru collar jacket.
And Reverend Kenneth Meshoe, the leader of the African Christian Democratic Party, ditched the short conservative hairstyle of his predecessors for the greasy American soul singer style perm.
Sober-suited Mbeki
South Africa's government even had a fashion connoisseur in Mangosuthu Buthelezi, the former home affairs minister.
Mr Buthelezi has showed up in parliament in a variety of attires, ranging from Western-style suits to West African free-flowing shirts. He has also turned up for work in a classy soft leather jacket.
Aziz Pahad, the deputy minister of foreign affairs, continues the Jay Naidoo tradition of Nehru collars.
habo Mbeki walks into South Africa's Parliament
The entrance to Parliament can resemble a catwalk
He alternates these with West African shirts. His superior, the minister of foreign affairs, Nkosazana Dlamini-Zuma, sometimes wears in parliament a Zulu-style hat, called isicholo.
The new speaker of the house, Baleka Mbete, appeared at the celebration to mark 10 years of democracy in a garish outfit comprised of an orange-coloured turban with a lemon fringe, a lemon jacket, lemon shoes and an orange skirt with a black fringe.
Thank goodness there were no bees around.
But there are still some sober outfits in the parliament building.
Current president Thabo Mbeki is content with a Western-style suit, and has given the Madiba shirt a wide berth.
But then, considering his height, a Madiba shirt would look like a dress on him.
Spoiler for :
Quote:
Original Posted By epstein►
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Nelson Mandela merayakan ulang tahun yang ke-95. Bapak Bangsa Afrika Selatan ini memperlihatkan kemajuan dramatis di momen istimewanya. Keistimewaan lain yang terpancar dari sosok Nelson Mandela adalah tentang busana yang selalu dikenakannya yaitu, batik.
Mantan Presiden Afrika Selatan ini di tahun 1997 sempat membuat mendiang Presiden RI Suharto terhenyak ketika menerima Mandela dalam kunjungan kenegaraan. Saat itu Mandela mengenakan kemeja batik, sementara tuan rumah Pak Harto berbalut setelan jas lengkap.
Kecintaan Nelson Mandela terhadap batik rupanya juga terlihat saat menghadiri acara-acara resmi seperti peluncuran asosiasi mantan pemimpin dunia, The Elders Juli tahun 2007 lalu. Di kesempatan ini, lagi-lagi pria kelahiran Mvezo, Afrika Selatan, 18 Juli 1918 ini dengan bangga mengenakan kemeja batik Indonesia. Acara tersebut diadakan bertepatan dengan ulangtahun ke-89 tokoh veteran perjuangan anti-apartheid ini. Dan Nelson Mandela dielu-elukan apalagi dengan mengenakan batik yang membuat sosoknya semakin karismatik dan bersahaja.
Perkenalan Mandela pertama kali dengan batik Indonesia, menurut Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Sugeng Rahardjo, terjadi pada 1990 beberapa bulan setelah dia keluar dari penjara di Pulau Roben.
Sebagai presiden Kongres Afrika Selatan, Mandela atau yang akrab dipanggil Madiba, mengadakan perjalanan pertama ke Asia, termasuk ke Indonesia.
Sugeng Rahardjo mengatakan Mandela langsung jatuh cinta ketika menerima cenderamata batik. Sejak itu, setiap Mandela berkunjung ke Indonesia, ia selalu mengenakan batik.
Sebagian besar kemeja batik yang dikenakan Mandela merupakan rancangan mendiang Iwan Tirta. Maestro batik Indonesia yang dikenal dengan rancangannya melalui motif parang besar.
"Mandela figur atau sosok yang ketokohanya sangat kuat dan pas dengan koleksi batik saya. Dia tak hanya terlihat menarik, tapi kharisma perjuangannya semakin terpancar dengan mengenakan batik," kata Iwan Tirta dalam satu kesempatan di akhir tahun 90an ketika memberikan batik untuk Nelson Mandela.
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Nelson Mandela merayakan ulang tahun yang ke-95. Bapak Bangsa Afrika Selatan ini memperlihatkan kemajuan dramatis di momen istimewanya. Keistimewaan lain yang terpancar dari sosok Nelson Mandela adalah tentang busana yang selalu dikenakannya yaitu, batik.
Mantan Presiden Afrika Selatan ini di tahun 1997 sempat membuat mendiang Presiden RI Suharto terhenyak ketika menerima Mandela dalam kunjungan kenegaraan. Saat itu Mandela mengenakan kemeja batik, sementara tuan rumah Pak Harto berbalut setelan jas lengkap.
Kecintaan Nelson Mandela terhadap batik rupanya juga terlihat saat menghadiri acara-acara resmi seperti peluncuran asosiasi mantan pemimpin dunia, The Elders Juli tahun 2007 lalu. Di kesempatan ini, lagi-lagi pria kelahiran Mvezo, Afrika Selatan, 18 Juli 1918 ini dengan bangga mengenakan kemeja batik Indonesia. Acara tersebut diadakan bertepatan dengan ulangtahun ke-89 tokoh veteran perjuangan anti-apartheid ini. Dan Nelson Mandela dielu-elukan apalagi dengan mengenakan batik yang membuat sosoknya semakin karismatik dan bersahaja.
Perkenalan Mandela pertama kali dengan batik Indonesia, menurut Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Sugeng Rahardjo, terjadi pada 1990 beberapa bulan setelah dia keluar dari penjara di Pulau Roben.
Sebagai presiden Kongres Afrika Selatan, Mandela atau yang akrab dipanggil Madiba, mengadakan perjalanan pertama ke Asia, termasuk ke Indonesia.
Sugeng Rahardjo mengatakan Mandela langsung jatuh cinta ketika menerima cenderamata batik. Sejak itu, setiap Mandela berkunjung ke Indonesia, ia selalu mengenakan batik.
Sebagian besar kemeja batik yang dikenakan Mandela merupakan rancangan mendiang Iwan Tirta. Maestro batik Indonesia yang dikenal dengan rancangannya melalui motif parang besar.
"Mandela figur atau sosok yang ketokohanya sangat kuat dan pas dengan koleksi batik saya. Dia tak hanya terlihat menarik, tapi kharisma perjuangannya semakin terpancar dengan mengenakan batik," kata Iwan Tirta dalam satu kesempatan di akhir tahun 90an ketika memberikan batik untuk Nelson Mandela.
Diubah oleh gilang2013 10-10-2013 13:30
tien212700 memberi reputasi
1
5.5K
Kutip
49
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672KThread•41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya