PAK MAHFUD SIAP POTONG LEHER DAN KASIH 6 MILIAR KALO TERBUKTI TERLIBAT KORUPSI
TS
rangkaian4
PAK MAHFUD SIAP POTONG LEHER DAN KASIH 6 MILIAR KALO TERBUKTI TERLIBAT KORUPSI
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) geram disebut-sebut ikut bermain dalam sejumlah penanganan perkara sengketa Pilkada di MK.
Bahkan, Mahfud menilai, pihak yang menyebutnya terlibat praktik kotor itu telah menyebarkan kebohongan.
Spoiler for LEBIH LENGKAPNYA GAN:
JAKARTA. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) geram disebut-sebut ikut bermain dalam sejumlah penanganan perkara sengketa Pilkada di MK.
Bahkan, Mahfud menilai, pihak yang menyebutnya terlibat praktik kotor itu telah menyebarkan kebohongan.
Hal tersebut diungkapkan Mahfud usai bertemu Pimpinan KPK terkait rencana Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi memeriksa mantan Ketua MK, Akil Mochtar di kantor KPK, Jakarta, Senin (7/10/2013).
Mahfud mengklaim, siap membuktikan dirinya tak terlibat praktek kotor selama dia bekerja di MK.
"Kalau ada silakan laporkan ke KPK. Kalau tidak, akan saya lakukan langkah hukum. Silakan laporkan saya, kalau ada indikasi, saya silakan ditangkap," kata Mahfud.
Dalam kesempatan sama, Mahfud sesumbar dengan pernyataannya. Lelaki asal Madura itu pun menyatakan siap dihukum potong leher bila melakukan tindak pidana korupsi.
"Saya potong tangan dan potong leher. Saya datang ke sini, kalau benar saya siap dihukum," ujarnya.
Mahfud berani menyatakan hal tersebut lantaran ia meyakini dirinya tak melakukan korupsi. Oleh karena itu, dia menantang setiap pihak yang menudingnya melakukan Tipikor.
"Kenapa saya berani karena saya yakin tidak ada. Oleh karena itu saya tantang. Kalau ada kongkalikong silakan diungkap," ujarnya.
Mahfud menuding pihak-pihak yang menyudutkan dirinya melalui pelaporan-pelaporan tindak pidana korupsi hanya membonceng peristiwa tertangkapnya Akil Mochtar. Dia memandang aneh jika ada pihak yang baru mengungkapkan praktik kotor yang menudingnya itu saat ini.
"Orang-orang ini menumpang dari peristiwa Pak Akil. Kalau bukan saya yang tangani. Perkaranya lama sekali kok baru ngomong sekarang. Saya pernah dilaporkan ke polisi soal menggelapkan dana itu," katanya. (tribunnews)
BAHKAN DIA BAKAL NGASIH DUIT 6 MILIAR SAMA SI PENUDUH KALO DIA TERBUKTI
Spoiler for LEBIH LENGKAPNYA GAN:
JAKARTA. Tidak hanya membicarakan koordinasi antara Majelis Kehormatan Hakim Konstitusi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD pun menyambangi bagian pengaduan masyarakat KPK.
Hal itu dilakukan Mahfud terkait pemberitaan yang menyebutkan bahwa dirinya terlibat suap sewaktu dirinya masih menjabat sebagai Ketua MK.
Mahfud juga membantah kabar yang beredar dari mantan Calon Bupati Mandailing Natal, Sumatera Utara, Irwan H Daulay yang menyebutkan dirinya telah menerima uang suap sebesar Rp 3 miliar.
"Itu berita yang menyebar. Ternyata sampai hari ini tidak ada pengaduan. Itu prosedurnya. Jadi berita itu bohong. Orang yang mengadu itu bohong," imbuh Mahfud dalam jumpa pers di Kantor KPK, Jakarta, Senin (27/10).
Mahfud juga menantang si pengadu jika dapat membuktikan ucapannya tersebut, Mahfud akan memberikan uang sebesar Rp 6 miliar.
Mahfud bilang, jika orang tersebut tidak bisa membuktikan ucapannya, dirinya akan mengambil langkah hukum.
Selain itu, bahkan Mahfud pun menyatakan bahwa dirinya siap dihukum potong leher bila terbukti melakukan tindak pidana korupsi. "Saya potong tangan dan potong leher. Saya datang ke sini, kalau benar saya siap dihukum," ujarnya.
Mahfud tidak takut atas tuduhan-tuduhan yang menimpa dirinya. Dia merasa orang-orang yang menyebarkan isu yang memojokkan dirinya hanya memanfaatkan keadaan di mana Ketua MK saat ini, Akil Mochtar tertangkap dan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.