Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Amien Rais: Siapa bilang Jokowi itu Anak Bangsa yg Terbaik? Banyak Naifnya kok!
Inilah berbagai Kenaifan Jokowi dimata Amien Rais:

Jokowi

Amien Rais Ragukan Nasionalisme Jokowi
Kamis, 12 September 2013 | 12:39 WIB


Tokoh Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, meragukan kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ia menilai kesuksesan yang disebut-sebut melekat dalam kepimimpinan Jokowi, begitu sang gubernur biasa disapa, hanya pencitraan. "Di Solo itu yang bekerja Rudi (FX Rudi, wakil wali kota). Saya ini orang Solo, kemiskinan dan kumuh masih banyak," katanya kepada Tempo di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 12 September 2013. Menurut Amien, Jokowi belum bisa dianggap sukses memimpin Jakarta. Alasannya, kemacetan dan kumuh masih menjadi persoalan. "Dia berhasil membersihkan Pasar Tanah Abang, tetapi macet Jakarta masih terasa," ujarnya.

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999-2004 itu juga meragukan Jokowi punya komitmen nasionalisme kuat kendati berasal dari partai nasionalis, PDI Perjuangan. Amien menyebut kebijakan Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, saat menjadi presiden, yaitu menjual saham PT Indosat Tbk ke asing, pembebasan utang pengusaha hitam, merupakan kebijakan yang berlawanan dengan semangat nasionalisme. "Mega saja bisa seperti itu," katanya. Mantan Ketua Umum Muhammadiyah itu menilai kelompok politik Islam belum tentu berkoalisi dengan Jokowi jika maju sebagai calon presiden. "Belum tentu," katanya. Pernyataan itu berbeda dengan pernyataan Amien baru-baru ini di berbagai media yang menggadang-gadang kemungkinan Jokowi berduet dengan Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...nalisme-Jokowi

Amien Rais:
Ada Pemodal Besar Bakal Sandera Jokowi
Selasa, 1 Oktober 2013 | 19:00 WIB


The Rising Star

Jakarta - Tokoh reformasi 1998 Amien Rais belakangan gencar mengritik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Dia menilai ada kekuatan modal di belakang Jokowi yang bakal menyandera mantan wali kota Solo itu. Penilaian Amien Rais itu disampaikan dalam wawancara khusus dengan inilah..com di kediamannya di bilangan Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2013). "Saya melihat ada brain trust yang melambungkan Jokowi ke aras politik, bahkan mungkin hingga ke kursi presiden RI," ujar Amien.

Mantan ketua MPR RI itu mengaku dirinya dapat menyimpulkan fenomena Jokowi dikarenakan ada kekuatan modal yang melambungkannya. Jika upaya ini berhasil, Jokowi dinilai Amien cukup risau. "Kalau sampai keinginan modal besar ini berhasil, saya takut, saya kasihan Jokowi akan tersandera. Saya tidak mengatakan presiden boneka, tapi akan menurut kepada yang melambungkan yang sangat luar biasa itu," ujar Amien. Namun, saat ditanya lebih lanjut tentang pemilik modal tersebut, pendiri dan mantan ketua umum DPP PAN tersebut enggan menyebutnya lebih detail. Hanya, Amien menyebutkan pemilik modal dimaksud selama 24 jam hanya berorientasi pada untung semata. "Hampir bisa dipastikan, pemodal besar itu mesti dihinggapi patologi profit. Jadi siang-malam yang dipikir adalah profit dan profit," tegasnya.

Keyakinan Amien bukan tanpa dasar. Menurut dia, jejak rekam Jokowi sebagai wali kota Solo tidak kalah bagus bila dibandingkan dengan kepala daerah lainnya seperti Wali Kota Surabaya Tri Rimsharani, bekas Wali Kota Yogyakarta Hery Zudianto dan kepala daerah lainnya. "Tetapi memang, menurut saya ada usaha yang sistematik, dari mobil Esemka yang pepesan kosong itu, sampai mempopulerkan Jokowi seorang wali kota terbaik dari lima wali kota di muka bumi, maka saya makin ngeri," ujar Amien serius
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2034429/amien-ada-pemodal-besar-bakal-sandera-jokowi#.UktlGSdU2QW[/url]

Jokowi seperti Joseph Estrada
Kamis, 26 September 2013 06:28:00



Amien Rais & Jokowi

Amien Rais mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak salah memilih pemimpin. Apalagi memilih hanya karena kepopulerannya seperti Jokowi. "Dulu, Joseph Estrada (mantan Presiden Filipina) juga dipilih mutlak. Dia kan bintang film Filipina. Setiap sore, masyarakat melihat filmnya, dikeroyok tujuh orang menang, ditembak tidak pernah kena," katanya.

Karena ketenarannya lewat film-filmnya itu, kata dia, masyarakat Filipina melihatnya sebagai sosok yang bisa mengatasi masalah sehingga kemudian terpilih sebagai Presiden Filipina. "Masyarakat Filipina melihat Joseph Estrada ketika itu sebagai 'The Hero of Filipina'. Namun, kurang dari sembilan bulan menjabat ternyata dia (Joseph Estrada) sudah mendapat 'impeachment' (pemakzulan)," katanya.

Memang, kata Amien, Pak Jokowi orangnya baik dan tidak separah Joseph Estrada, tetapi untuk memahami persoalan bangsa yang luas dengan menjadi capres, sebaiknya 'jam terbangnya' diasah menjadi gubernur dulu.
http://www.merdeka.com/politik/4-ser...h-estrada.html

Jokowi Lumayan Tapi Tak Spektakuler
Kamis, 26/09/2013 13:45 WIB



Saat itu Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo, dan sempat masuk dalam nominasi peraih penghargaan walikota terbaik dunia. Namun, ternyata prestasi ini dianggap biasa saja oleh tokoh pergerakan reformasi, Amien Rais. "Sesungguhnya pencapaiannya belum spektakuler, tetapi memang lumayan juga," ujar Amien Rais usai acara berbuka bersama di rumah dinas Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Senin (6/8/2012).

Amien menambahkan, salah satu contoh kegagalan dari pria yang akrab disapa Jokowi itu adalah beberapa permasalahan di Kota Solo yang tak kunjung usai. Seperti permasalahan macet dan kemiskinan. Amien juga mengkritik mengenai angka kemiskinan di Solo yang lebih besar daripada Jakarta namun tidak pernah diungkap ke publik. Oleh karena itu dia mengimbau kepada warga Jakarta untuk memberikan pilihan secara cerdas, karena pilihan itu akan bertahan selama 5 tahun."Saya sebagai orang Solo saya kembalikan kepada warga Jakarta sebaiknya memang direnungkan lebih cermat, karena yang ditentukan oleh di kotak suara itu untuk 5 tahun masa depan Jakarta," tutur Amien.
[url]http://news.detik..com/read/2013/09/26/133456/2370108/10/2/4-kicauan-amien-rais-tentang-jokowind772204btr[/url]

Jokowi gagal pimpin Solo


Joko Widodo

Amien Rais pernah mengkritik habis-habisan Jokowi saat menjadi wali kota Solo. Amien mengaku heran mengapa orang membangga-banggakan Jokowi padahal gagal memimpin di Solo. "Solo itu masih kumuh, gelap, agak miskin. Sebenarnya ini sudah masa tenang kampanye sebetulnya tidak boleh, tapi Anda (wartawan) tanya ya saya jelaskan. Solo itu kemiskinannya tertinggi di Jawa Tengah," kata Amien Rais kepada wartawan di Monas, Rabu (19/9) tahun lalu.

Karena itu, mantan ketua MPR ini mengaku heran mengapa Jokowi dinobatkan sebagai salah seorang wali kota terbaik di dunia. "Saya heran. Saya itu orang Solo, kalau Solo jadi wali kota terbaik di muka bumi, itu gagal dan lemah. Saya sudah keliling ke Timur Tengah, Eropa Timur, Eropa Barat, Amerika, Australia, Rusia, itu kota bagus cemerlang, rapi, hijau," katanya.
http://www.merdeka.com/politik/4-ser...mpin-solo.html

Jokowi diminta tak bernafsu nyapres

Jika Jokowi tetap maju dalam Pilpres 2014 mendatang, Amien pun meragukan etika politik mantan wali kota Solo itu. Amien meminta Jokowi lebih dulu membuktikan semua janji-janjinya saat berkampanye di Pilgub DKI tahun lalu. "Lebih baik bersabar, buktikan dulu sukses sebagai Gubernur DKI, saya kira nanti berbondong-bondong orang akan memilih dia," kata Amien saat melepas rombongan mudik PAN di Senayan, Jakarta, Minggu (3/8).

Amien mengakui, elektabilitas Jokowi saat ini memang tinggi mengalahkan capres lainnya seperti Prabowo Subianto, Megawati, Aburizal Bakrie dan Hatta Rajasa. Namun, peta politik jelang pemilu bisa berubah-ubah. Sekarang ini memang Jokowi paling tinggi, tapi politik itu biasanya memang suka berubah-ubah," kata Amien Rais.
http://www.merdeka.com/politik/4-ser...u-nyapres.html

Amien ingatkan sumpah jabatan Jokowi


Joko Widodo

Amien Rais mengingatkan Jokowi sudah disumpah jadi gubernur selama lima tahun. Menurut Amien, Jokowi harus mengabdi selama 5 tahun terlebih dahulu kepada warga Jakarta, baru maju ke capres. "Dia (Jokowi) kan disumpah untuk lima tahun (sebagai Gubernur DKI Jakarta). Untuk mengatasi kemacetan, banjir, kekumuhan, dan lain-lain yang dihadapi masyarakat Jakarta," katanya.

Menurut mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu, pengalaman Jokowi harus diasah sebagai gubernur di DKI Jakarta dulu, baru bisa naik 'peringkat' jadi calon presiden. Dalam perpolitikan ada fatsunnya, atau etika berpolitik yang harus ditaati, termasuk berkaitan dengan Jokowi yang sudah disumpah untuk menyelesaikan berbagai problem di Jakarta selama lima tahun. "Jokowi orangnya baik, ketawa-ketawa, suka blusukan, makan gado-gado dengan tukang becak, merakyat, masuk got kemudian keluar lagi, melewati jembatan berayun-ayun, dan sebagainya," kata Amien.
http://www.merdeka.com/politik/4-ser...an-jokowi.html

Dan ... tak kurang PDIP sendiri Mengingatkan Jokowi:
PDIP Ingatkan Jokowi Waspadai Bohir Politik
Jum'at, 02 Agustus 2013 | 06:22 WIB


kader PDIP yang paling setia ...

Metrotvnews.com, Jakarta: Popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) yang terus meningkat harus dibarengi dengan kewaspadaan. Pasalnya, banyak pemodal yang akan mencoba mendekati serta memengaruhi kebijakan Jokowi jika maju dan terpilih sebagai presiden. "Jokowi tidak boleh terlena dengan hasil survei, apalagi sampai tersandera dengan bohir-bohir (pemodal) politik yang sudah mengintai di sekitar dia," kata politikus PDIP Effendi MS Simbolon di Jakarta, Kamis (1/8).

Untuk itu, lanjut Effendi, PDI-P tidak boleh terlena dengan fenomena Jokowi kendati keduanya saling mendapatkan keuntungan karena simbiosis. "Ya tapi di situlah kami (PDIP) tidak mudah terbuai, tapi justru kami lebih hati-hati untuk mencermati bagaimana fenomena alam. Apa itu reaksi masyarakat yang kuat, ya kenapa tidak untuk kita menuju Pemilu 2014," kata Effendi. Fenomena Jokowi yang datang begitu cepat juga dikhawatirkan bisa menghancurkan partai yang sudah mapan dibangun berpuluh-puluh tahun. "Ini tidak ada resistensi terhadap Jokowi, warning pun tidak ada apalagi resistensi. Dia bagian dari PDIP, justru PDIP yang berkepentingan untuk sesuatu yang nampaknya mudah cepat datang itu kan juga cepat pergi. Jadi ini kami takutnya bisa terjadi," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI tersebut.

Effendi juga memperingatkan gaya kepemimpinan Jokowi. Menurutnya, Jokowi tidak boleh terjebak dengan rekayasa instan dan pencitraan media. "Di sini Jokowi harus benar-benar terukur dan berperan sebagai politisi. Jangan sampai semua yang dilakukan hanya rekayasa untuk mendapatkan kursi nomor satu di republik ini," kata Effendi. Dia juga mengaku tidak mengetahui siapa orang yang berperan di belakang mantan Wali Kota Surakarta itu. "Saya enggak tahu kalau itu. Ini kan pemikiran yang saya serap dari perkembangan selama ini. Jadi seperti apa Ibu (Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri) terhadap beliau, ya saya enggak tahu. Tapi yang perlu diingat, Jokowi adalah hasil talent scouting Ibu Megawati," tukasnya
http://www.metrotvnews.com/metronews...-Bohir-Politik

Prabowo buka Kartu Truff! Kontrak Politik Pilkada DKI, Gerindra Larang Jokowi Nyapres
Kontrak Politik Pilkada DKI, Gerindra Larang Jokowi Nyapres
05/09/2013 12:42


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo

Partai Gerindra secara tegas meminta PDIP tidak mengusung Joko Widodo atau Jokowi sebagai capres pada Pilpres 2014. Jika hal itu tak diindahkan, PDIP dinilai sudah melanggar kontrak politik saat mengusung Jokowi-Ahok dalam Pilkada lalu. Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi, menjelaskan kontrak politik antara Gerindra dengan PDIP secara tegas menyebutkan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama untuk konsisten memimpin Jakarta hingga masa jabatannya selesai. Karena pasangan Jokowi-Ahok diusung PDIP dan Gerindra dalam Pilkada DKI lalu. "Kalau (pencapresan) itu urusan Jokowi dan urusan PDIP. Kita hanya mengingatkan janji kepemimpinan harus konsisten. Kontrak politik Jokowi harus menuntaskan tugas sebagai Gubernur Jakarta. Kita tidak mencampuri," kata Suhardi Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Meski meminta PDIP untuk konsisten menjadikan Jokowi sebagai Gubernur DKI sampai periode berakhir, Gerindra tidak merasa memanas-manasi PDIP. "Itu hal yang biasa dalam berpendapat. Hubungan kami sejak dahulu baik sampai sekarang. Kami ketemu ketika acara Pak Taufiq Kiemas di Teuku Umar," imbuhnya. Soal kontrak politik antara PDIP dan Gerindra sejak Pemilu 2009, menurut Suhardi biarlah menjadi pembahasan antara Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Biar mereka yang berbicara," tuturnya. Yang jelas, lanjutnya, Gerindra sudah membulatkan tekad untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2014. Karena itu ia berharap pencapresan Prabowo bisa mendapatkan dukungan dari masyarakat, termasuk dari PDIP. "Partai ini sudah bulat mendukung Prabowo. Dan berharap mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk PDIP," pungkasnya.
http://news.liputan6.com/read/684350...jokowi-nyapres

---------------------------------------

Beri aja dia kesempatan, nanti kalau kagak beres, kita "Gus Dur"-kan lagi, gitu aja kok repot!

emoticon-Ngakak
0
12.2K
121
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.