Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kh4msinAvatar border
TS
kh4msin
Reformasinya Gagal? Mari Kita Cabut Gelar Bapak Reformasi untuk Amien Rais



Bukti Kegagalan Reformasi yang Mau Berantas KKN?
Akil Ditangkap KPK, Jokowi: Sistem di MK Harus Diperbaiki
Jumat, 04/10/2013 13:44 WIB


Ketua MK di sel mobil KPK

Jakarta - Terkait penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar oleh KPK, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berharap sistem di MK diperbaiki. Hal ini supaya tidak terulang kasus-kasus suap di MK. "Harus diperbaiki sistem di MK supaya tidak ada ruang-ruang seperti itu (suap)," ujar Jokowi yang ditemui wartawan usai meresmikan kantor cabang Bank DKI di Makassar, Jumat (4/10/2013).

Sementara itu saat ditanya soal wacana pencapresan Jokowi, mantan Walikota Solo ini menyebutkan kedatangannya di Makassar tidak bermotif politik dan murni untuk urusan pembukaan kantor cabang pertama Bank DKI di luar pulau Jawa. "Tidak ada urusan survai-survei, popularitas-elektabilitas, saya ke Makassar cuma ngurus pembukaan Bank DKI, siapa pendamping saya? paling senang didampingi istri saya," tandas Jokowi yang tidak bisa menolak ajakan berfoto puluhan tamu undangan peresmian Bank DKI.
[url]http://news.detik..com/read/2013/10/04/134430/2377947/10/akil-ditangkap-kpk-jokowi-sistem-di-mk-harus-diperbaiki[/url]

Rakyat Makin Susah, Koruptor Tambah Subur, Reformasi Gagal!
Minggu, 26 Mei 2013 15:10:42

Selama 15 tahun bergulirnya reformasi, kepuasan masyarakat terhadap agenda reformasi terus mengalami penurunan setiap tahun. Berbagai hal menyebabkan rendahnya kepuasan publik terhadap reformasi. Salah satunya adalah, maraknya korupsi yang dilakukan oleh para politikus. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat, terdapat lima alasan rendahnya kepuasan publik terhadap pelaksanaan reformasi. "Pertama, maraknya kasus korupsi yang melanda politisi. Sudah hampir tiga tahun terakhir, publik disuguhi parade praktik korupsi yang dilakukan oleh para politisi di media massa," kata Peneliti LSI Ardian Sopa, saat memaparkan hasil survei LSI di kantor LSI, Jalan Pemuda nomor 70. Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (26/5).

Alasan kedua, kerukunan dan toleransi pada masa reformasi makin memprihatinkan. Konflik horizontal berbasis primordial juga masih sering terjadi di Indonesia. "Misalnya kekerasan terhadap kelompok Syiah di Sampang, penyerangan terhadap warga Ahmadiyah di Cikeusik, pelarangan terhadap aktivitas ibadah dan gereja di Bogor dan Bekasi." Kehidupan ekonomi yang semakin sulit di paskareformasi menjadi alasan ketiga turunnya kepuasaan publik terhadap reformasi. Sementara, alasan keempat, reformasi dianggap gagal melahirkan pemimpin nasional yang kuat.

Alasan terakhir, rendahnya tingkat kepuasaan publik terhadap reformasi adalah, tidak tersentuhnya aktor intelektual dalam kasus orang hilang menjelang reformasi. Ardian menjelaskan, sebanyak 51.3 persen publik mengetahui bahwa pengusutan kasus penembakan mahasiswa Trisakti dan penculikan aktivis pada 1998 adalah salah satu tuntutan reformasi. "Dari mereka yang mengetahui tersebut, 55.7 persen menyatakan tuntutan pengusutan kasus penembakan dan penculikan aktivis belum terpenuhi." Hasil survei yang dilakukan LSI dengan menggunakan quick poll dengan smartphone LSI kepada 1.200 responden, dengan menggunakan metode sampling multistage random sampling. Margin of error mencapai 2.9 persen. Survei digelar 21 hingga 23 Mei 2013.
http://www.merdeka.com/peristiwa/rak...asi-gagal.html

SBY Akui Amien Rais Bapak Reformasi
10/12/2011 22:37


SBY & AR

Liputan6.com, Jakarta: Ada nuansa berbeda dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden SBY mengakui Amien Rais sebagai tokoh nasional dan Bapak Reformasi meski kerap mengkritik kepemimpinannya.

"Sesepuh PAN, Pak Amien Rais adalah sahabat saya. Beliau tokoh dan Bapak Reformasi. Beliau juga yang berada di depan meneriakkan reformasi yang masih berlangsung hingga kini," ucap Presiden SBY saat memberikan pidatonya di hadapan ribuan kader PAN di acara Rakernas PAN di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (10/12) malam. Selain itu, SBY menyatakan harapannya PAN yang didirikan Amien Rais tetap menjadi partai yang mengawal reformasi demi menciptakan kesejahteraan bangsa
http://news.liputan6.com/read/366837...apak-reformasi

RENUNGAN:
Kalau Bapak Reformer Indonesia, Amien Rais, dan seorang tangan kanannya di awal reformasi dulu yaitu Ryaas Rasyid, akhirnya menyadari kalau reformasi besutan mereka dan teman-temannya dulu telah gagal seperti tercermin dalam tulisan di kolom bawah ini, maka muncul pertanyaan secara moral. Yaitu, apa mereka lalu berdiam diri dan kelihatan hanya berupaya untuk cuci tangan saja? Kenapa tak berupaya memperbaiki sistem ketata-negaraan yang mereka acak-acak di awal reformasi dulu, agar bisa kembali normal? Miisalnya mendorong agar negeri ini kembali ke khittahnya yang asli, yaitu negara kesatuan-persatuan berdasarkan prinsip musyawarah-mufakat dengan sistem perwaklian? Kembalikan donk UUD itu ke aslinya!
Quote:


------------------------------

Kunci sebab sebenarnya hanya satu, gara-gara di awal reformasi 1998 dulu, Amien Rais dkk mempelopori amandemen UUD 1945 sehingga tatanan ketata-negaraan jadi berubah total, menyimpang dari semangat dan jiwa dasar diberdirikannya NKRI oleh para 'founding father' dulu. Amandemen UUD 1945 memang menyebabkan sistem politik kekuasaan berubah drastis. Dari model musyawarah-mufakat dengan sistem perwakilan, tiba-tiba dirombak total dengan sistem demokrasi ala Amerika.

Bukan hanya itu, idea negara federalisme yang diwacanakan oleh i Amien Rais dan Ryaas Rasyid waktu itu, cukup besar dalam mempengaruhi pemikiran untuk dilakukannya desentralisasi besar-besaran dalam bentuk pemberian otonomi daerah seluas-luasnya. Idea Amien Rais dan Ryaas Rasyid itu memang kemudia berhasil dimasukkan dalam UUD 1945 yang telah di amandemen! Tapi apa hasilnya sekarang? Korupsi besar-besara se antero tanah air akibat sistem yang mereka lahirkan itu. Kalau Indonesia mau lebih baik, kembalikan seluruh mekanisme ketata-negaraan seperti kehendak Pancasila dan UUD 1945 yang asli dulu

Demokrasi ala Amerik itu memerlukan sejumlah assumsi dan persyaratan, antara lain sistem hukum yang berjalan sudah baik dan fair. AS saja memerlukan waktu 200 tahun sebelum mapan seperti saat ini. Selain itu, para politisi mereka "disyaratkan" harus kaya dulu dan terdidik baik, baru aktif di dunia politik, agar kehadirannya di sistem kekuasan tidak melahirkan "the hungry man is an angry man" seperti di Indonesia saat ini.

Lhaa kita?
Iman belum kuat, berasal dari keluarga miskin dan lapar (hungry man), lalu diberi kekuasaan mengelola ribuan miliar dollar setahunnya. Abislah!

Itulah sebabnya, 2 bait dalam lagu "Indonesia Raya" itu ada menyebutkan:
  • Bangunlah jiwanya,
  • Bangunlah badannya

itu maksudnya, mental manusia Indonesia itu diperbaiki dulu dari kebiasaan "molimo" atau bahasa kerennya itu : "nation and character building first" ... baru yang dibangun itu badannya, fisiknya, ekonominya! Bukan dibalik-balik seperti zaman ORBA dan Reformasi sekarang ini. Karena 'mbandel dengan petuah 'foundhing father", makanya negeri dan bangsa ini jadi kualat ,.. makanya amburadul kayak saat inilah!




emoticon-Sorry
Diubah oleh kh4msin 05-10-2013 00:27
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
5.7K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.