Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

antikretonganAvatar border
TS
antikretongan
BNN Ikuti Langkah FPI akan Razia Hiburan malam, 1300 Hiburan Malam akan tutup
1300 Tempat Hiburan Malam di Jakarta Ancam Tutup Jika BNN Gelar Operasi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 1300 pengusaha dan pengelola tempat hiburan malam di Jakarta mengancam akan menutup usaha mereka dalam satu bulan ke depan, jika Badan Narkotika Nasional (BNN) selalu merazia tempat usaha mereka dengan melakukan operasi narkoba secara terbuka. Sebab, operasi terbuka yang digelar BNN dalam 3 bulan terakhir ini, membuat jumlah pengunjung hiburan malam turun drastis hingga 40 persen.
Ketua Ketua Perhimpunan Pengusaha Rekreasi dan Hiburan Umum Indonesia (PPHRUI), Adrian Maelite, mengatakan pihaknya sudah lelah dengan terus turunnya jumlah pengunjung mereka. Akibatnya penghasilan mereka turun drastis dan nyaris tidak dapat menutupi biaya operasi tempat hiburan malam.
Pada dasarnya, kata Adrian, pihaknya mendukung BNN dan kepolisian dalam melakukan pemberantasan narkoba, termasuk dengan razia yang digelar di tempat hiburan malam.

Namun ia mengeluhkan pola dan metode yang digunakan BNN dalam razia yakni dengan operasi secara terbuka dan tiba-tiba. Adrian berharap operasi atau razia dilakukan tertutup dan mengandalkan intelijen BNN. "Operasi yang sekarang ini dilakukan secara terbuka dengan membawa banyak petugas dan bahkan ada aparat militer. Lalu ada mobil test urine juga. Bahkan, hampir semua pengunjung hiburan malam yang tidak tahu apa-apa, diminta untuk test urine juga," kata Adrian kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/9/2013).
Menurut Adrian, hendaknya operasi atau razia narkoba dilakukan secara tertutup dan tidak terbuka seperti saat ini. "Coba dilakukan tertutup dan menggunakan intelijen mereka. Itu lebih elegan dan membuat pengunjung lain tidak terganggu," kata Adrian.
Selain itu, Adrian yakin dengan operasi tertutup dan penyamaran yang digunakan BNN, hasil razia akan lebih efektif dan bahkan bisa membongkar pengedar narkobanya. Sementara dengan operasi atau razia terbuka, justru hasil didapat sama sekali tidak memadai dan cara itu tidak efektif. "Dalam razia terbuka, yang diamankan hanya satu dua orang. Itupun kadang tanpa barang bukti dan mereka diamankan hanya berdasarkan test urine saja," kata Adrian.

Untuk itu Adrian meminta BNN mengubah pola dan metode razia mereka. Jika metode operasi secara terbuka terus dilakukan, menurut Adrian, dalam satu atau dua bulan ke depan, akan banyak tempat hiburan malam di Jakarta yang bangkrut dan gulung tikar.

"Padahal pajak daerah dari tempat hiburan malam di Jakarta kepada pemerintah cukup besar. Tahun lalu pajak yang kita setorkan sebanyak Rp 360," kata Adrian.Adrian mengatakan ada 1300 tempat hiburan malam di Jakarta di 400 titik. Semuanya mengeluhkan cara dan metode yang dilakukan BNN dalam operasi mereka.

Dari jumlah 1300 tempat hiburan malam di Jakarta, kata Adrian, ada 670.000 karyawan yang bekerja di dalamnya.
"Sekitar 20 persen jumlah karyawan kita sudah kita rumahkan dalam tiga bulan ini, karena tidak dapat menutup biaya operasi. Jika ini dibiarkan, kita bisa tutup semua," kata Adrian.

Lebih jauh Adrian menjelaskan, dalam satu atau dua bulan ke depan, semua tempat hiburam malam di Jakarta terancam gulung tikar semuanya, jika BNN terus menggelar razia secara terbuka.
"Bulan depan kalau masih seperti ini, kemungkinan tempat hiburan malam seluruh Jakarta bangkrut dan tutup. Razia terbuka ini meresahkan kami," kata Adrian.

Adrian berharap BNN mengubah pola razia mereka. Selain itu, kata Adrian, pihaknya siap membantu BNN dengan menginformasikan siapa saja penyalahguna narkoba atau bahkan bandar narkoba jika mereka beraksi dan beroperasi di tempat hiburan malam. "Saya tidak bilang tempat hiburan malam bersih narkoba. Pasti ada di sana, walau tidak semuanya. Kami akan bantu informasinya ke BNN jika ada informasi soal narkoba di tempat hiburan malam. Namun cara razia mereka harusnya diubah," papar Adrian.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman saat dikonfirmasi masalah ini, Senin (30/9/2013), menjelaskan, pihaknya sudah mendengar keluhan para pengusaha hiburan malam ini. Menurut Arie, dengan begitu, berarti metode dan cara yang dilakukan BNN dalam razia narkoba, kurang tepat dan salah.

"Ya mungkin salah. Seharusnya memang tidak 'gradak gruduk'," kata Arie.
Arie mengatakan pihaknya berkomitmen ikut membantu BNN dalam memberantas narkoba. Bahkan kata Arie, jika ada tempat hiburan malam yang digunakan untuk memakai narkotika, pihaknya membantu menginformasikan ke BNN agar mereka ditangkap.Namun, katanya, metoda razia terbuka membuat pengunjung resah dan enggan mendatangi tempat hiburan malam.

Untuk itu, kata Arie, pihaknya akan memediasi dan mempertemukan pihak pengusaha hiburan malam dan BNN untuk mencari jalan keluar masalah ini.
"Kami akan coba komunikasikan lagi, terutama antara pengusaha hiburan dengan BNN soal masalah ini," kata Arie.
Terkait #Badan Narkotika Nasional (BNN) #Adrian Maelite
Editor: Willy Widianto
http://www.tribunnews.com/nasional/2...-gelar-operasi

------
NOTA KESEPAHAMAN BNN DAN FPI

Front Pembela Islam (FPI), organisasi yang berbasis massa Islam ini memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan penyalahgunaan narkoba. Mereka berkomitmen dan mendukung penuh upaya Badan
Narkotika Nasional (BNN) dalam memerangi penyalahgunaan narkoba,

“Penyalahgnaan narkoba merupakan salah satu musuh bangsa dan negara
jadi perlu dibasmi dan diberantas sampai ke akar-akarnya,” kata Kyai Abdul Somad, Ketua Dewan Syuro FPI Pondok Gede, ketika ditemui usai mengikuti diskusi yang digelar Direktorat Advokasi Deputi Bidang
Pencegahan BNN, di Pondok Gede, kemarin.

Selanjutnya Kyai Abdul Somad, menekankan pentingnya persatuan
seluruh elemen masyarakat untuk memberantas narkoba dari bumi
Indonesia. Dalam kaitan ini, generasi muda harus berada di baris terdepan, mengingat bahwa sasaran utama sindikat narkoba adalah generasi
muda bangsa kita. Ia juga mengungkapkan dalam berbagai kesempatan ceramah khususnya di kalangan jemaah FPI ia selalu menekankan agar jangan
sampai ada yang mengkonsumsi miras apalagi narkoba,

“Karenanya penting sekali kita memberikan didikan kepada generasi muda agar terhindar sekaligus sebagai tameng bangsa dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Mau dibawa kemana Indonesia kalau anak mudanya pada teler,” ujarnya.

Sementara itu, Rahmatullah, salah seorang pimpinan FPI Pondok Gede
menyatakan, kesiapan FPI untuk turut memerangi penyalahgunaan narkoba.
Bahkan secara berkala mereka juga melakukan pemantauan di area Kanal Banjir Timur yang ditengarai sering dijadikan lokasi mengkonsumsi
narkoba dan miras.

Sejauh ini mereka telah menyerahkan beberapa orang ke kepolisian karena tertangkap tangan mengkonsumsi narkoba di wilayah tersebut,“Kita siap untuk turut menjaga wilayah kita dari narkoba, walaupun dalam proses persidangan terhadap yang kita tangkap tangan tersebut kita bolak-balik dipanggil jadi saksi. Tidak masalah sepanjang untuk kebaikan,” ujarnya.

Kasubdit Bantuan Hukum BNN, Supardi, yang ditemui ditempat yang
sama, mengatakan bahwa siapa saja berhak untuk menangkap orang
yang tertangkap tangan melakukan kejahatan termasuk narkoba. Namun harus tetap dilakukan sesuai ketentuan dan segera diserahkan kepada yang berwenang, “Satu hal yang harus kita pahami adalah saat ini paradigma rehabilitasi untuk pecandu sedang kita galakkan. Hal ini merupakan bagian dari ketentuan dan kebijakan yang diamanatkan dalam undang-undang,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengajak kepada para anggota FPI untuk mencoba
mengarahkan mereka yang diketahui sebagai pecandu kepada upaya
rehabilitasi. Saat ini telah tersedia tempat yang ditunjuk pemerintah sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) untuk diasesmen dan
mendapatkan perawatan dan rehabilitasi.

Sedangkan Kasubdit Masyarakat Direktorat Advokasi BNN, Siti Alfiasih,
mengharapkan kesediaan para anggota FPI untuk menyuarakan

kampanye anti narkoba. Sebagai bentuk pencegahan agar jangan sampai masyarakat kita terjerumus oleh bahaya narkoba,
“Bagi mereka yang telah sempat menjadi pecandu
mari kita ajak untuk mengikuti rehabilitasi. Mereka juga anak-anak
bangsa, dengan perlakuan yang tepat pasti masih dapat kita selamatkan,”
harapnya.


www.bnn.go.id

-----------------------------------

Nampaknya Ormas yang satu ini ngak bakalan ada habis habisnya dalam menumpas kemaksiatan, Selalu saja ada aksi menarik dari sepak terjang melawan dunia maksiyat, Kali ini tak tanggung tanggung sebuah badan resmi Negara BNN, tercapai kesepakatan memerangi Narkoba.

Pemirsah, Aksi Razia dalam memerangi kemaksiatan bukan hanya milik FPI, bahkan kelompok Ibu Ibu rumah tanggapun di papua merazia Produksi Miras akibat maraknya dampak negative dari miras.

Salam Joss, Salam Nahi Munkar


Turut mengundang Gerombolan Siberat :
Citox CS, kimik kaw, Ozombie dan Klonengannya
Diubah oleh antikretongan 01-10-2013 11:02
0
4.5K
79
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.