KapanLagi.com - Pada tahun 2006, Sakti memutuskan untuk berhenti dari Sheila On 7 yang kala itu karirnya tengah menanjak. Dia memutuskan untuk vakum dari dunia musik selamanya dan mendalami agama.

Setelah itu, selama kurang lebih empat bulan dirinya melanglang buana ke India, Bangladesh, dan Pakistan untuk mempelajari ilmu dakwah Islam. Pada tahun 2008 ia pun memutuskan untuk menggunakan gamis pria dalam kehidupan sehari-hari.

Namun Sakti yang kini bernama Salman Al Jugjawy kembali ke dunia musik dengan format yang berbeda. Dia ingin berdakwah melalui musiknya.

KapanLagi.com - Hanya satu kata/Tiada tempat terucap/Walau kita berjumpa/Dan saling menyapa

Masih ingat dengan pelantun lagu tersebut? Yup penyanyi rock Indonesia Harry Moekti yang populer di tahun 1990-an. Penyanyi asal Cimahi ini menjadi ikon anak muda kala itu yang meniru semua pakaiannya, seperti jeans belel dan sobek.

Jalan hidup Harry saat ini berubah drastis. Dari yang serba glamor dan mewah kini berubah menjadi alim. Bahkan dia meninggalkan dunia musik yang membesarkan namanya dan menjadi seorang ustaz. Menurutnya dunia musik yang ia jalani dulu penuh dengan kemarahan dan kedengkian.

KapanLagi.com - Rocker yang memiliki suara serak seperti Rod Stewart ini di masa lalu memiliki kehidupan liar bak rocker. Dia juga menggunakan narkoba dan alkohol hingga di masa tuanya.

Seakan mendapat pencerahan ada titik balik di mana dia merasa apa yang dilakukan salah dan selalu diliputi kerisauan. Gito terketuk hatinya dan mencoba mendalami agama. Pelantun tembang Cinta Yang Tulus ini meninggalkan hidupnya yang glamor dan memilih di jalan Tuhan.

Gito mengabdikan hidupnya menjadi ustaz, dan sempat berhenti bernyanyi. Namun dia juga kembali dengan penampilan terbaru yang lebih kalem dan bersahaja hingga akhir hayatnya akibat kelenjar getah bening yang diidapnya.

KapanLagi.com - Irvan Sembiring adalah gitaris band thrash metal legenda bernama Rotor. Impiannya untuk memiliki band besar tercapai, terlebih saat mereka diaulat untuk membuka Metallica selama 2 hari berturut-turut di Lebak Bulus.

Bersama Rotor, Irvan pun merambah hingga ke Amerika untuk mengejar karirnya. Namun di sana dia tidak berhasil karena harus bersaing dengan banyak band serupa di sana yang mencoba mendapatkan kontrak dari label.

Irvan hidup dalam keglamoran, dan pada suatu saat dia mendapatkan tiitik balik untuk meninggalkan band. Irvan pun memvakumkan band dan memilih mendalami agama dan menjadi dai. Sepertinya jiwa musik Irvan masih bergejolak, dan membuaty dia menggali gitarnya dan membangkitkan Rotor pada tahun 2010-an. Meski seoarang dai, namun Irvan tetap bermain musik metal dan kembali mengibarkan Rotor.

TS TERIMA NOT