Kata sebuah lembaga independen, MK menghadapi masalah berat secara kelembagaan terkait korupsi. Kata seorang pengamat hukum, di MK terjadi sejumlah kasus korupsi atau diduga suap menyuap. Pendapat mereka menghasilkan pro dan kontra, serta bantahan dari MK.

Tapi apa yang terjadi sekarang? Tidak tanggung-tanggung, sang Ketua MK Akil Mochtar yang ditangkap langsung oleh KPK, karena diduga sedang bertransaksi suap senilai 2-3 miliar. Angka ini persis seperti yang diucapkan mantan Ketua MK Mahfud MD. Dia bilang pada setiap kasus yang ditangani MK, potensial terjadi penyuapan dari para pihak. Hakim sering ditawari suap sekitar 2-3 Miliar. Persis.

Yang jadi pertanyaan… Mahfud MD, mantan Ketua MK, tahu persis tentang potensi penyuapan tersebut. Tapi kenapa dia tidak pernah ditangkap KPK? Padahal, Mahfud menjabat ketua MK selama satu periode. Sedangkan Akil adalah pengganti Mahfud. Baru menjabat kok sudah langsung tertangkap? Kurang lihai dibanding Mahfud atau bagaimana?

Mahfud adalah orang jujur. Latar belakang dia, membuatnya punya integritas tinggi. Saya masih sangat percaya kepada pak Mahfud ini. Jujur, bersih, berani. Dia tahu di MK terjadi banyak sekali gesekan dengan para penyuap. Dia tidak bisa mengatur atau melarang penyuap. Yang bisa dilakukan adalah membentengi diri dan lembaganya. Membentengi diri lebih bisa dikontrolnya sendiri, sedangkan membentengi pasukan/stafnya tentu tidak mudah. Maka, KPK tidak akan pernah menangkap Mahfud, karena setiap kali ada orang yang mencoba menyuapnya, pasti selalu ditolak. Silakan tanya pak Mahfud, berapa banyak pihak yang sudah mencoba menyuapnya? KPK tahu hal itu.

Coba lihat latar belakang Akil. Dia lebih lama berkecimpung di partai politik, ketimbang di bidang hukum. Dia adalah politisi Golkar. Teman-temannya adalah politisi. Kita sudah tahu lah bagaimana situasi dan kondisi di partai politik. Tidak ada lawan dan kawan abadi. Yang ada adalah kepentingan. Latar belakang itu mungkin menjadi salah satu faktor yang membuat pak Akil, mau menerima kunjungan tamu spesial di rumah dinasnya (yang politisi Golkar juga). Dan lalu tertangkap KPK.

Mahfud MD dan Akil Mochtar memang beda.
Beda ilmunya, beda pengalamannya, beda latar belakangnya, beda teman-temannya, dan mungkin beda integritasnya.

Seharusnya, MK dipimpin kembali oleh orang-orang seperti Mahfud MD atau sekelas Jimly Ashiddiqie.