Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sarapiumAvatar border
TS
sarapium
Jika Track Record Polisi baik akankah ditembak?
Jika Track Record Polisi baik akankah ditembak?


Kite sering temuin berita dari a sampai z, isi nya kasus pak silup (polisi) yang menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi dan merugikan rakyat jelata. Mulai dari kasus nipu, pembunuhan, korupsi, penyelundupan, tidak menjalankan kewenangan dengan semestinya.

Contohnya SIM, kadang bikin sim walau sudah ahli sampai ngepot2 segala, kadang disusahkan, bahkan ada yang sengaja buka “jasa”. Ngurus STNK pun sana, giring sana giring sini, akhirnya “jasa”. Dijalan pun, banyak razia “illegal” yang terjadi. Lebih parah lagi klo udah urusan jasa pengamanan, banyak polisi yang diem sama preman yang lagi terror, “udh setor kali ya?”. Korupsi simulator sim, yang harusnya alat untuk latihan dan tes secara visual jadi alat yang serupa odong-odong, rusak pula.. Di papua, banyak tu yang “kesatuan” tapi justru tukang timbun BBM.

Spoiler for Tilang sogok:


Liat juga kasus ADJ, coba klo bukan ADJ anak ahmad dani seorang musisi terkenal kecelakaan pasti gak ada razia. Tapi liat didaerah-daerah sebelum kasus ADJ banyak anak SD-SMA yang gak punya SIM berlegang nyawa kecelakan dibiarkan begitu aja, ada yang karena maen hape, karena ngebut, karena balapan dkk. Kenapa gak ditertibkan sejak dari awal?? Kan kasian juga anak2 sekolah yang kena tilang, bayangkan 100 anak x 50 rb = 5 juta per hari. Coba aja klo dari awal masuk sekolah sejak kelas 1, polisi masuk kesekolah2 nertibin anak-anak yang gak punya SIM dan beri mereka pelatihan teratur safety riding klo perlu jadi pelajaran tentang Hukum dan Kriminalitas, pasti jauh mengurangi angka kecelakaan dan yang berkendara hanya yang punya SIM..

Spoiler for Mobil DUL kecelakaan:


Kadang juga klo sepeda ente ilang, dikantor polisi ente di bilangi apa “udh biasa dek, paling orang dari sini, kemaren juga ada, mangkanya hati2 bla2…, kita coba lacak sebisa mungkin blab la…. Ada asuransi kan?? Bla blab al. Tapi pertanyaan utama dan paling penting.. Pak malingnya bisa ditangkap dan motor saya balik kan pak??? Jawabnya… Wani piro?? Tapi ada juga : Kita lacak sebisa mungkin? (artinya yang hilang ikhlaskan saja) (pengalaman pribadi)// Coba klo dompet, hape, ato penipuan internet hanya Rp 500 rb – 1 jt, udh biasa!!! Sabar ya gan.. Haha.

Nah hal kecil2 kayak diatas bikin kita punya negative thinking ama polisi, masyarakat anggap polisi itu “rendah”. Banyangkan aja pas ada razia, hamper 80% orang berpikir, “polisi lagi cari gopek” ato hanya akal-akalan biar dapat duit tuh. Banyak juga yang lain..


Lalu anggap saja, dengan track record buruk tsb ada kelompok “sakit hati” bikin perkumpulan beci polisi apa salah? Jika orang tersebut merupakan korban-korban dari oknum polisi dan ingin membalas mereka apa salah? Jika ada sekumpulan yang bikin kelompok untuk melindungi diri mereka dari kerasnya zaman karena ketidak cakapan polisi sebagai pelindung masyarakat apa salah?

Ane berpikir, orang-orang terebut lama-lama jadi bom waktu. Ketika kebencian memuncak bisa aja mereka berpikir untuk “balas dendam” gak tau siapa yang bener atau salah pokoknya berseragam sikat. Entah mereka teroris ato bukan, terlatih atau bukan, Klo sudah ingin membalas dendam pasti ke bliger (sembarangan).

Spoiler for Sakit hati:


Untuk menyelesaikan kasus ini dan preventif akan kasus ini, sebaiknya polisi bener2 bekerja professional. Liat aja tu, kasus cebongan. Orang2 itu bolak balik ngelakukan kejahatan tapi santai aja, karena mereka ada “beking”, keluar masuk penjara udh biasa, hajar orang di kafe biasa, malak orang dijalan biasa.. Sampai akhirnya ada Kopasus yang jadi korban (walaupun kabarnya ada polisi juga waktu kejadian di TKP, tapi diem aja).. Coba aja klo tindakan polisi bener, pasti gak akan terjadi dan mengakibatkan 5 orang tewas di tembak kopasus ditahanan. Dan yang tersangka juga kopasus pula!! harusnya yang ditersangkakan juga polisinya karena kurang becus ngurus keamanan jogja. Apa lagi banyak pengakuan masyarakat yang dukung kopasus, berarti polisi disana perlu di didik lagi.

Ane yakin jika citra polisi baik pasti namanya penjahat juga sungkan, namanya teroris juga pindah, namanya keamanan meningkat. Bahkan polisi bisa jadi idola karena memang benar benar pahlawan masyarakat bukan Sampah masyarakat..

Walau demikian banyak polisi yang baik, tapi tak terlihat, contohnya agan polisi dikaskus yang hokum pelanggar jalan masuk ke kamar mayat. Langkah bagus dan bikin jera. Kreatifitasnya keren, klo kepalanya agak pintar ky anak buahnya pasti juga keren. Sayang agan2 itu tugasnya dijalan, bukan di pengambil kebijakan.. Semoga naek pangkat. . Ada juga polisi yang bener2 ngelindungi, pas ada rombongan mengantar jenazah ke kubur, si polisi buka jalan, sampai kuburan malah. Padahal gak dibayar. Bahkan si polisi sampai ngelayat kerumah yang mati dan beri sedikit hasil jiri payah beliau kepada yang ditinggalkan walau bukan penduduk kampong.

Ane tak ingin menggenalisir bahwa satu korp isinya bajingan semua, ada yang baik, banyak malah, tapi kalah ma yang nakal.. “bad money always driven out good money”. Yang baik, akan selalu tersingkir sama yang nakal.. (kecuali klo yang baik bener2 kuat secara posisi dan jabatan, klo hanya baik gak cukup!!!)



Ane berharap kasus penembakan itu sebagai sebuah peringatan pada polisi agar bekerja lebih baik dan professional, bertugas sebagai pelindung masyarakat dan mengabdi untuk masyakat.
BUKAN HANYA MINTA DUIT UNTUK PERLIDUNGAN. TAPI TINGKATKAN PROFESIONALITAS DULU.
KLo polisi MINTA DUIT buat ngamanin diri sendiri namanya polisi cemen. Masak PEMBELA KEBENARAN takut ma TERORIS?



Salam dari masyarakat yang butuh perlindungan dan keadilan.
Kami selalu menanti mu..


Masyarakat Pinggiran
0
1.8K
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.