- Beranda
- The Lounge
sedikit kisah di tapal batas NKRI
...
![screamice](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/12/07/avatar3749243_19.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
screamice
sedikit kisah di tapal batas NKRI
Quote:
WELCOME TO MY THREAD
Quote:
BUDAYAKAN
atau ![Toast emoticon-Toast](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1iothbu.gif)
![Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvqnpxx.gif)
![Toast emoticon-Toast](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1iothbu.gif)
Quote:
langsung aja gan,kisah tragis anak" SD dan TK diperbatasan Malaysia-RI, Kalimantan Timur
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
Quote:
Siapa yang tidak mengenal Jakarta ? Semua orang Indonesia tahu itulah Ibukota Negara Indonesia. Ibukota yang kian memanas dengan perebutan kursi DKI 1. Namun itu tidak selamanya berlaku, jangan coba-coba bertanya di mana letak Jakarta yang menjadi Ibu kota Negara Indonesia kepada anak-anak Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia yang orangtuanya bekerja di sektor perkebunan. Sudah pasti dengan kepolosan mereka akan menjawab tidak tahu. Maklum saja di Tawau, yang hanya berjarak 30 menit dari Pulau Sebatik, Nunukan, Kaltim, SD tempat mereka sekolah ternyata tidak memiliki peta Indonesia. Bahkan lebih parah lagi, anak-anak SD Indonesia ini dalam setiap upacara lebih dulu menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia, kemudian Negara Bagian Sabah, baru giliran menyanyikan lagu Indonesia Raya. (Kita perlu menarik nafas panjang setelah membaca kalimat tersebut. Seandainya WR Supratman sebagai pencipta lagu Indonesia Raya masih hidup akan tertunduk lesu mengetahui kabar ini).
Adalah Ir. Hetifah Sj. Siswanda, MPP, PhD, anggota Komisi X Dapil Kalimantan Timur menceritakan hasil resesnya selama tiga hari ke perbatasan Kaltim-Malaysia. Beliau bercerita hampir meneteskan air mata, tatkala berbicara memakai bahasa Indonesia, mereka belum merespon secara baik, tetapi ketika dijelaskan memakai bahasa Melayu oleh guru asal Malaysia barulah mereka memahaminya.
Lancarnya mereka berbahasa Melayu bukan karena keseringan nonton serial Ipin & Upin di salah satu stasiun televisi Indonesia atau televisi Malaysia. Namun, lebih karena guru Malaysia lebih dominan memberikan pelajaran dibandingkan guru Indonesia yang diperbantukan. Lalu kemana guru-guru asal Indonesia ? Pada kenyataanya peran guru-guru PNS dari Indonesia yang diperbantukan tidak berjalan maksimal. Pada tahun 2006-2009 sebanyak 109 orang, 2009-2011 juga berjumlah 109 dengan pola kontrak 3 tahun. Sedangkan 2011-2014 ini malah belum ada. Berdasarkan pengakuan di lapangan, guru-guru kita kurang gigih memberikan pengajaran dan pengaruh kepada anak-anak Indonesia.
Permasalahan dalam konteks ini tidak hanya sebatas hak pendidikan anak-anak TKI yang terabaikan. Tidak sebatas cerita pilu tentang Lagu Indonesia Raya yang dinomortigakan saat upacara. Tidak juga sebatas mahirnya mereka berbahasa Melayu dan terbengong-bengong saat ditanya dengan bahasa Indonesia. Atau cerita pilu para pejabat yang miris melihat dengan mata kepala sendiri anak-anak Indonesia di perbatasan.
![sedikit kisah di tapal batas NKRI](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-9ORW5PZjHyA/UEzKmeXF3nI/AAAAAAAAFEU/1pDkAa2va-4/s1600/13019740151893032554.jpg)
Kondisi seperti itu, sudah sangat menggambarkan jiwa anak-anak TKI di perbatasan yang bukan lagi Indonesia namun Malaysia. Perlunya pemahaman dan penguasaan bahasa Indonesia pada anak-anak itu, tidak sedangkal agar mampu menjawab pertanyaan para pejabat Indonesia atau bahkan Presiden kita saat melakukan aksi kunjungan perbatasan. Atau bahkan mengantisipasi tangis presiden kita SBY, yang sangat sensitif itu. Bisa-bisa beliau berderai air mata saat melontarkan pertanyaan dalam bahasa Indonesia “Tahukah Adik-adik siapa Saya. Saya adalah presiden kalian, Presiden Indonesia. Ada yang tahu nama Saya?”. Sedang anak-anak itu terbengong-bengong saja.
Kita semua tahu “bahasa Indonesia bahasa persatuan bangsa Indonesia”. Bahasa Indonesia menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang beraneka ragam dalam kerangka Negara Kesatuan Indonesia. Menyatukan hati dan jiwa para anak negeri dalam satu nafas Indonesia. Kita tidak bisa menuntut agar anak-anak TKI di perbatasan Indonesia-Malaysia agar mencintai bahasa Indonesia, sedang mereka tidak mendapatkan hak pendidikan layaknya anak Indonesia lainnya. Kita tidak bisa menuntut mereka untuk mahir berbahasa Indonesia sedang tiap hari mereka disuapi bahasa Melayu oleh guru-guru Malaysia. Kita tidak bisa menuntut mereka mencintai Indonesia sedang Malaysia lebih memperhatikan mereka dan Indonesia sebatas mengunjungi bahkan mengabaikannya.
Inilah sebenarnya Balada Siswa SD anak-anak TKI di Perbatasan Indonesia-Malaysia. Balada anak negeri di perbatasan Indonesia-Malaysia tidak pernah cukup diceritakan dalam artikel atau gambar film Tanah Surga, Katanya. Ini adalah kisah pilu yang melengkapi bergunung derita warga Indonesia yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia. Kita tentu tidak rela anak-anak bangsa lebih mencintai bahasa Melayu. Kita tentu tidak rela mereka justru lebih mengenal baik bendera Malaysia dan bendera Negara Bagian Sabah daripada bendera Indonesia.
Namun kita terpaksa harus merelakan itu semua, karena balada ini benar adanya.
sumber
Adalah Ir. Hetifah Sj. Siswanda, MPP, PhD, anggota Komisi X Dapil Kalimantan Timur menceritakan hasil resesnya selama tiga hari ke perbatasan Kaltim-Malaysia. Beliau bercerita hampir meneteskan air mata, tatkala berbicara memakai bahasa Indonesia, mereka belum merespon secara baik, tetapi ketika dijelaskan memakai bahasa Melayu oleh guru asal Malaysia barulah mereka memahaminya.
Lancarnya mereka berbahasa Melayu bukan karena keseringan nonton serial Ipin & Upin di salah satu stasiun televisi Indonesia atau televisi Malaysia. Namun, lebih karena guru Malaysia lebih dominan memberikan pelajaran dibandingkan guru Indonesia yang diperbantukan. Lalu kemana guru-guru asal Indonesia ? Pada kenyataanya peran guru-guru PNS dari Indonesia yang diperbantukan tidak berjalan maksimal. Pada tahun 2006-2009 sebanyak 109 orang, 2009-2011 juga berjumlah 109 dengan pola kontrak 3 tahun. Sedangkan 2011-2014 ini malah belum ada. Berdasarkan pengakuan di lapangan, guru-guru kita kurang gigih memberikan pengajaran dan pengaruh kepada anak-anak Indonesia.
Permasalahan dalam konteks ini tidak hanya sebatas hak pendidikan anak-anak TKI yang terabaikan. Tidak sebatas cerita pilu tentang Lagu Indonesia Raya yang dinomortigakan saat upacara. Tidak juga sebatas mahirnya mereka berbahasa Melayu dan terbengong-bengong saat ditanya dengan bahasa Indonesia. Atau cerita pilu para pejabat yang miris melihat dengan mata kepala sendiri anak-anak Indonesia di perbatasan.
![sedikit kisah di tapal batas NKRI](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-9ORW5PZjHyA/UEzKmeXF3nI/AAAAAAAAFEU/1pDkAa2va-4/s1600/13019740151893032554.jpg)
Kondisi seperti itu, sudah sangat menggambarkan jiwa anak-anak TKI di perbatasan yang bukan lagi Indonesia namun Malaysia. Perlunya pemahaman dan penguasaan bahasa Indonesia pada anak-anak itu, tidak sedangkal agar mampu menjawab pertanyaan para pejabat Indonesia atau bahkan Presiden kita saat melakukan aksi kunjungan perbatasan. Atau bahkan mengantisipasi tangis presiden kita SBY, yang sangat sensitif itu. Bisa-bisa beliau berderai air mata saat melontarkan pertanyaan dalam bahasa Indonesia “Tahukah Adik-adik siapa Saya. Saya adalah presiden kalian, Presiden Indonesia. Ada yang tahu nama Saya?”. Sedang anak-anak itu terbengong-bengong saja.
Kita semua tahu “bahasa Indonesia bahasa persatuan bangsa Indonesia”. Bahasa Indonesia menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang beraneka ragam dalam kerangka Negara Kesatuan Indonesia. Menyatukan hati dan jiwa para anak negeri dalam satu nafas Indonesia. Kita tidak bisa menuntut agar anak-anak TKI di perbatasan Indonesia-Malaysia agar mencintai bahasa Indonesia, sedang mereka tidak mendapatkan hak pendidikan layaknya anak Indonesia lainnya. Kita tidak bisa menuntut mereka untuk mahir berbahasa Indonesia sedang tiap hari mereka disuapi bahasa Melayu oleh guru-guru Malaysia. Kita tidak bisa menuntut mereka mencintai Indonesia sedang Malaysia lebih memperhatikan mereka dan Indonesia sebatas mengunjungi bahkan mengabaikannya.
Inilah sebenarnya Balada Siswa SD anak-anak TKI di Perbatasan Indonesia-Malaysia. Balada anak negeri di perbatasan Indonesia-Malaysia tidak pernah cukup diceritakan dalam artikel atau gambar film Tanah Surga, Katanya. Ini adalah kisah pilu yang melengkapi bergunung derita warga Indonesia yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia. Kita tentu tidak rela anak-anak bangsa lebih mencintai bahasa Melayu. Kita tentu tidak rela mereka justru lebih mengenal baik bendera Malaysia dan bendera Negara Bagian Sabah daripada bendera Indonesia.
Namun kita terpaksa harus merelakan itu semua, karena balada ini benar adanya.
sumber
ini sang pahlawan yang menjaga perbatasan Malaysia dan RI di Kaltim
Quote:
Kisah Prajurit Satgas Pamtas Yonif 611 / Awang Long RI - Malaysia di kalimantan Timur
Quote:
![sedikit kisah di tapal batas NKRI](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-GdxoBGJBGqA/Ty5kdhd9JqI/AAAAAAAAHHw/-CuvcHmOSuk/s400/kkppamtas.jpg)
1.PENDAHULUAN
Spoiler for 1:
Indonesia sebagai Negara kepulauan yang memiliki luas daratan seluas 192.257.000 ha, terdiri dari 17.504 pulau (data tahun 2004), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, serta terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia. Berbatasan langsung baik darat dan laut dengan Negara Singapura, Papua Nugini, Timor Leste dan Malaysia.
Penugasan Perbatasan RI – Malaysia di wilayah Kalimantan dibagi menjadi dua sektor yaitu barat dan timur, tiap sektor diisi oleh satu Batalyon Infanteri dalam pelaksanaan tugasnya.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI – Malaysia di sektor timur mencakup wilayah Kalimantan Timur, terletak di bagian Utara sepanjang ± 1.038 Km, daerah ini berhadapan langsung dengan Negara bagian Sabah serta Serawak Malaysia yang kondisinya berupa hutan dan pegunungan dengan hasil sumber daya alam yang cukup besar.
Berbagai kegiatan di daerah perbatasan yang sangat merugikan Negara Indonesia telah terjadi beberapa tahun belakangan, hal ini dapat kita lihat dengan timbulnya berbagai masalah diantaranya pencurian berbagai Sumber Daya Alam, kegiatan illegal dan pelanggaran lintas-batas serta konflik lainnya yang berkembang seiring dengan perkembangan dunia saat ini.
Salah satu contoh yang paling mengemuka dan sangat sering muncul adalah permasalahan di blok ambalat yang diklaim oleh Pemerintah Malaysia sebagai wilayahnya, permasalahan Sungai Sinapad, permasalahan Sungai Simantipal, permasalahan Pulau Sebatik dan permasalahan non-koinsidensi (bahwa garis batas sebagai hasil ukuran bersama di lapangan tidak berimpit dengan peta topografi Malaysia, Sabah 1 : 50.000 dan peta hasil plotting foto udara yang dijadikan pedoman pelaksanaan penegasan perbatasan di lapangan).
Dalam rangka mencegah dan menindak setiap pelanggaran yang terjadi di daerah perbatasan, pemerintah dalam hal ini Departemen Pertahanan melalui Panglima TNI membentuk Satuan Penugasan Pengamanan Perbatasan khususnya di matra darat, sepanjang garis batas kedua Negara.
Kondisi geografis daerah Kalimantan Timur dimana Pos – pos Satgas Pamtas Yonif 611/Awl digelar di 3 (tiga) Kabupaten yaitu Nunukan, Malinau dan Kutai Barat umumnya meliputi rawa dan sebagian besar merupakan hutan tertutup, di daerah perbatasan sendiri merupakan rangkaian ketinggian dengan variasi sungai besar maupun kecil dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Jaring jalan darat sangat tertutup sehingga sarana transportasi yang di gunakan untuk mencapai pos -pos perbatasan lebih banyak melalui jalur udara maupun sungai yang terdapat jeram - jeram berbahaya.
Berdasarkan tugas pokoknya Satgas Pamtas Yonif 611/Awl yang berada di Kalimantan Timur adalah melaksanakan operasi pengamanan perbatasan, mencegah dan menindak setiap kegiatan illegal, penyerobotan wilayah dan perusakan patok batas negara di sepanjang wilayah Perbatasan Darat RI-Malaysia dalam rangka menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI di wilayah Kaltim. Sebab itulah, setiap prajurit Satgas Pamtas Yonif 611/Awl selain melaksanakan tugas patroli keamanan dan pengecekan terhadap patok–patok batas juga harus selalu memiliki sikap dan sifat yang dapat menjadi tauladan bagi masyarakat di perbatasan. Memberi pengertian tentang pentingnya dokumen Keimigrasian apabila ada masyarakat yang hendak melintasi perbatasan serta arti hutan bagi kehidupan untuk menghindari penebangan hutan secara illegal. Membantu mengajar di sekolah–sekolah baik SD. SMP dan SMA dalam rangka menumbuhkan sikap cinta tanah air bagi para siswa, memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar Pos, melaksanakan kegiatan agama bersama masyarakat, kegiatan karya bhakti, membantu masyarakat saat melaksanakan panen padi seperti yang dilaksanakan oleh anggota Pos Krayan di wilayah Kab. Nunukan dan kegiatan – kegiatan lain yang dapat memberikan nilai fositif bagi masyarakat di perbatasan.
Penugasan Perbatasan RI – Malaysia di wilayah Kalimantan dibagi menjadi dua sektor yaitu barat dan timur, tiap sektor diisi oleh satu Batalyon Infanteri dalam pelaksanaan tugasnya.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI – Malaysia di sektor timur mencakup wilayah Kalimantan Timur, terletak di bagian Utara sepanjang ± 1.038 Km, daerah ini berhadapan langsung dengan Negara bagian Sabah serta Serawak Malaysia yang kondisinya berupa hutan dan pegunungan dengan hasil sumber daya alam yang cukup besar.
Berbagai kegiatan di daerah perbatasan yang sangat merugikan Negara Indonesia telah terjadi beberapa tahun belakangan, hal ini dapat kita lihat dengan timbulnya berbagai masalah diantaranya pencurian berbagai Sumber Daya Alam, kegiatan illegal dan pelanggaran lintas-batas serta konflik lainnya yang berkembang seiring dengan perkembangan dunia saat ini.
Salah satu contoh yang paling mengemuka dan sangat sering muncul adalah permasalahan di blok ambalat yang diklaim oleh Pemerintah Malaysia sebagai wilayahnya, permasalahan Sungai Sinapad, permasalahan Sungai Simantipal, permasalahan Pulau Sebatik dan permasalahan non-koinsidensi (bahwa garis batas sebagai hasil ukuran bersama di lapangan tidak berimpit dengan peta topografi Malaysia, Sabah 1 : 50.000 dan peta hasil plotting foto udara yang dijadikan pedoman pelaksanaan penegasan perbatasan di lapangan).
Dalam rangka mencegah dan menindak setiap pelanggaran yang terjadi di daerah perbatasan, pemerintah dalam hal ini Departemen Pertahanan melalui Panglima TNI membentuk Satuan Penugasan Pengamanan Perbatasan khususnya di matra darat, sepanjang garis batas kedua Negara.
Kondisi geografis daerah Kalimantan Timur dimana Pos – pos Satgas Pamtas Yonif 611/Awl digelar di 3 (tiga) Kabupaten yaitu Nunukan, Malinau dan Kutai Barat umumnya meliputi rawa dan sebagian besar merupakan hutan tertutup, di daerah perbatasan sendiri merupakan rangkaian ketinggian dengan variasi sungai besar maupun kecil dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Jaring jalan darat sangat tertutup sehingga sarana transportasi yang di gunakan untuk mencapai pos -pos perbatasan lebih banyak melalui jalur udara maupun sungai yang terdapat jeram - jeram berbahaya.
Berdasarkan tugas pokoknya Satgas Pamtas Yonif 611/Awl yang berada di Kalimantan Timur adalah melaksanakan operasi pengamanan perbatasan, mencegah dan menindak setiap kegiatan illegal, penyerobotan wilayah dan perusakan patok batas negara di sepanjang wilayah Perbatasan Darat RI-Malaysia dalam rangka menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI di wilayah Kaltim. Sebab itulah, setiap prajurit Satgas Pamtas Yonif 611/Awl selain melaksanakan tugas patroli keamanan dan pengecekan terhadap patok–patok batas juga harus selalu memiliki sikap dan sifat yang dapat menjadi tauladan bagi masyarakat di perbatasan. Memberi pengertian tentang pentingnya dokumen Keimigrasian apabila ada masyarakat yang hendak melintasi perbatasan serta arti hutan bagi kehidupan untuk menghindari penebangan hutan secara illegal. Membantu mengajar di sekolah–sekolah baik SD. SMP dan SMA dalam rangka menumbuhkan sikap cinta tanah air bagi para siswa, memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar Pos, melaksanakan kegiatan agama bersama masyarakat, kegiatan karya bhakti, membantu masyarakat saat melaksanakan panen padi seperti yang dilaksanakan oleh anggota Pos Krayan di wilayah Kab. Nunukan dan kegiatan – kegiatan lain yang dapat memberikan nilai fositif bagi masyarakat di perbatasan.
2.PELAKSANAAN PATROLI JARAK JAUH
Spoiler for 2:
Patroli jarak jauh yang dilaksanakan oleh anggota Satgas Pamtas Yonif 611/Awl memerlukan waktu sekitar 15 sampai dengan 16 hari, bahkan sampai 23 hari dengan jarak tempuh ke perbatasan bervariasi antara 53,2 Km sampai dengan 85 Km. Kondisi medan yang merupakan hutan rimba, rawa serta sungai–sungai besar membuat pelaksanaan patroli menjadi lebih lama.
Anggota patroli yang ikut dalam patroli pun harus dicek terlebih dahulu kesehatannya, agar nantinya tidak menjadi beban bagi anggota yang lain serta mengganggu dalam kegiatan patroli apabila terdapat anggota patroli yang sakit.
Bekal dan obat obatan yang diperlukan harus dipersiapkan dan diperhitungkan, karena beban yang dibawa oleh setiap anggota patroli tidak boleh terlalu berat. Selain itu patroli juga harus menghemat bekal yang dibawa agar tidak habis pada saat diperjalanan. Setiap patroli keamanan baik dalam rangka pengecekan terhadap patok–patok batas atau terhadap kegiatan illegal logging di wilayah perbatasan, ditentukan cek point dalam rangka sebagai alat kendali bagi anggota patroli apabila kemudian dipecah lagi menjadi dua kelompok serta untuk memaksimalkan penggunaan sarana komunikasi yang dipergunakan dalam patroli serta dapat memperkirakan posisi dan tujuan patroli tersebut sehingga pelaksanaan patroli tetap dapat dikendalikan.
Terkadang patroli harus berjalan memutar karena daerah rawa yang dapat dilewati pada saat musim kering, tidak bisa dilintasi karena telah digenangi air setinggi orang dewasa saat musim penghujan. Terkadang anggota patroli bertemu dengan hewan–hewan buas seperti gajah liar, dulunya gajah ini adalah hewan yang dipergunakan oleh para pelaku illegal logging.
Di sasaran anggota patroli kemudian mencocokan posisi patok dengan menggunakan peta dan GPS, melaksanakan pembersihan di sekitar patok yang ditumbuhi ilalang atau lumut yang menutupi patok, memperbaiki patok apabila kerusakannya tidak terlalu parah dan apabila patok tersebut patah (rusak berat) anggota patroli kemudian mencatat patok yang rusak agar dapat diperbaiki pada pelaksanaan patroli beikutnya.
3.KEGIATAN PATROLI AIR/SUNGAI
Spoiler for 3:
Melaksanakan patroli ke patok batas, terkadang anggota patroli menggunakan perahu ketinting / long boat untuk dapat mencapai sasaran, dengan waktu tempuh ± 6 jam sampai dengan 2 hari sebelum sampai di sasaran. Perahu ketinting maupun long boat tersebut milik masyarakat yang disewa jauh–jauh hari sebelum pelaksanaan patroli. Belum lagi kapasitas perahu yang tidak dapat memuat banyak penumpang. Hal tersebut akibat dari sungai–sungai yang ada di pedalaman terdapat jeram - jeram yang sangat berbahaya.
Juru mudi / nakhoda biasanya dibantu oleh seorang juru batu yang memberikan panduan kepada nakhoda untuk menghindari batu–batu besar yang ada di tengah–tengah sungai. Beberapa alasan tersebut yang mengakibatkan harga sewa ketinting / long boat menjadi mahal.
Anggota patroli sedapat mungkin meminimalisir penggunaan perahu dalam pelaksanaan patroli ke patok–patok batas. Apabila kondisi air sungai surut dan dapat diseberangi, patroli dapat dilaksanakan dengan berjalan kaki, namun tentu saja jarak yang ditempuh menjadi semakin jauh. Serta perbekalan yang lebih banyak dari biasanya.
4.KEGIATAN MENGAJAR DI PEDALAMAN
Spoiler for 4:
Selain melaksanakan patroli di wilayah perbatasan, anggota Satgas Pamtas Yonif 611/Awl turut serta dalam pelaksanaan mengajar di Sekolah–sekolah formal yang berada di wilayah beranda depan dan berbatasan langsung dengan Negara Malaysia, sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut bukan sebagai tenaga pengajar honorer, akan tetapi atas keinsyafan rasa cinta tanah air serta pengabdian terhadap Negara dan Bangsa. Bahkan ada yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kolong rumah warga, karena tidak adanya sarana gedung sekolah. Sebagian anggota pos yang lain mengajarkan mengaji bagi anak–anak sekitar pos.
Pendidikan Indonesia berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa tentunya dari berbagai aspek. Cerdas bukan hanya mampu mengetahui dan bisa melakukan sesuatu. Cerdas lebih mengarah kepada mengetahui serta mampu memilah mana yang baik dan benar dan mana yang buruk, dengan mengaplikasikan berupa pemikiran-pemikiran serta tindakan-tindakan yang baik dan menghindari pemikiran serta perbuatan-perbuatan buruk. Bahwa cerdas itu tidak mutlak hanya bisa diukur dengan angka-angka pengetahuan akademik seperti hasil Ujian Nasional yang dijadikan patokan ukuran keberhasilan bidang pendidikan oleh Dinas Pendidikan.
Anak–anak adalah harapan masa depan bagi Negara ini, selain mendapatkan pendidikan formal di sekolah maka perlu mendapatkan pendidikan agama yang kuat sebagai penyeimbangnya, melalui kegiatan ini diharapkan dapat turut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilandasi oleh moral dan akhlak mulia.
5.PENGIRIMAN LOGISTIC PASUKAN
Spoiler for 5:
Sebagian besar Pos–pos Satgas Pamtas yonif 611/awl berada di wilayah pedalaman perbatasan yang tidak dapat terjangkau dengan alat transportasi darat. Satu–satunya alat angkut yang bisa mencapai daerah daerah tersebut adalah dengan menggunakan sarana angkutan udara dan sungai/air.
Pengiriman logistik pasukan baik melalui udara maupun air terkadang terkendala akibat pesawat yang dipergunakan untuk memuat barang–barang ke perbatasan rusak berat serta memakan waktu perbaikan selama berhari–hari. Begitu pula melalui jalur air, saat musim hujan, arus air sungai menjadi deras sehingga dapat membuat perahu terbalik dan pecah terkena batu yang ada di tengah sungai. Saat musim kemarau dan air sungai surut, maka terkadang perahu tidak dapat lewat.
6.BIAYA HIDUP DIPERBATASAN YANG SANGAT TINGGI
Spoiler for 6:
Dengan kondisi harga kebutuhan pokok yang tinggi di daerah perbatasan, anggota Pos–pos jajaran Satgas Pamtas Yonif 611/Awl memanfaatkan lahan kosong di sekitar pos untuk bercocok tanam dan beternak, Memancing di sungai atau memasang jerat di hutan yang tidak jauh dari pos.
Kegiatan tersebut selain untuk meminimalkan biaya untuk membeli kebutuhan pokok juga sebagai sarana untuk menghilangkan rasa bosan terutama bagi pos–pos yang berada jauh dari pemukiman penduduk. Adapula yang mengisi kegiatan sehari–hari apabila tidak melaksanakan patroli, membuat berbagai kerajinan tangan dan lain sebagainya.
7.PENUTUP
Spoiler for 7:
Demikian secara singkat tulisan mengenai kisah prajurit yang bertugas di daerah perbatasan RI – Malaysia wilayah Kalimanta Timur. Semoga tulisan ini dapat menjadi bahan masukan bagi satuan yang akan bertugas di perbatasan RI – Malaysia khususnya di sektor Kaltim. sehingga dapat meminimalisir segala kendala di lapangan.
sumber
Quote:
tujuan ane buat thread ini adalah sebagai pengingat, bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang kuat, bangsa yang menghargai pahlawannya, setidaknya berikan sedikit penghargaanmu terhadap mereka, jadilah Warga Negara Indonesia yang dapat dibanggakan, pemerintah yang bisa menjadi contoh, pemerintah yang tidak hanya mengurus urusan perut mereka sendiri dan keluarga mereka, pemerintah yang pastinya juga dapat dibanggakan, adil, makmur, sejahtera, dan merata ![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
![Frown emoticon-Frown](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/06.gif)
Quote:
JAYALAH NEGERIKU, JAYALAH BANGSAKU
![I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1xu2wka.gif)
![I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1xu2wka.gif)
![I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1xu2wka.gif)
![I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1xu2wka.gif)
![I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1xu2wka.gif)
![I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1xu2wka.gif)
0
6.3K
Kutip
26
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.4KThread•84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya