Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

antikretonganAvatar border
TS
antikretongan
(Senjata Pamungkas Ajian Selat jiwa ) Diajak Makan siang Warga LA tetap tolak
JAKARTA (voa-islam.com) — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan melobi warga Lenteng Agung dengan mengajak makan siang warga. Belum diketahui, kapan lobi-lobi Jokowi agar warga Lenteng Agung menghentikan penolakannya terhadap Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli yang non muslim itu.

Saat dihubungi voa-islam tentang ajakan Jokowi untuk makan siang, H. Naseri dan KH. Solihin Ilyas menyatakan kesediaannya untuk diajak makan siang. Tapi jangan pernah berharap tokoh masyarakat Betawi asal Lenteng Agung tersebut bisa dibujuk, apalagi disuap untuk menjadi lunak.

H. Naseri dan KH. Solihin Ilyas menyatakan kesediaannya untuk diajak makan siang. Tapi jangan pernah berharap tokoh masyarakat Betawi asal Lenteng Agung tersebut bisa dibujuk, apalagi disuap untuk menjadi lunak.

“Kita belum tahu kapan makan siangnya. Yang pasti, kita mau timnya harus sembilan orang, bukan lima orang seperti yang diminta pihak Jokowi. Karena tim warga Lenteng Agung bukan pribadi-pribadi, melainkan ada timnya. Kita juga gak mau diajak Jokowi makan di restoran. Kita maunya makan dan bertemu di Balaikota. Kita ini bukan kuli, tapi perwakilan warga Lenteng Agung,” kata kiai berpengaruh asal Lenteng, KH. Solihin Ilyas via telpon.

Terbetik kabar, ajakan Jokowi mengajak makan siang para pendemo Lurah Susan minggu ini diundur. "Makan siang diundur itu," ujar Jokowi ketika ditanya wartawan di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/9).

Kita juga gak mau diajak Jokowi makan di restoran. Kita maunya makan dan bertemu di Balaikota. Kita ini bukan kuli, tapi perwakilan warga Lenteng Agung

Jokowi menegaskan para pendemo Lurah Susan pasti akan diundang makan siang tetapi waktunya masih belum diketahui. "Pengen diundang tetapi belum. Kalau nggak pekan ini ya pekan depan tapi kalau nggak pekan depan ya pekan depannya lagi," tegas dia."(Surat protes) sudah saya baca. Enggak apa-apa, ditanggapi sih sudah, ditemui nanti diundang saja 10-12 orang minggu depan," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan, undangan itu bukan berarti ia mengakomodasi tuntutan warga. Soal penggantian lurah, Jokowi akan menilainya berdasarkan hasil Index Government Survey (IGS) terhadap lurah dan camat yang dilakukan setiap 6 bulan."Yang dimediasi soal apa? Kan, kemarin-kemarin sudah ke sini, sudah saya bilang enggak, enggak (dimutasi)," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan, jika IGS yang dihimpun langsung dari masyarakat tentang Susan menunjukkan nilai baik, maka tidak ada alasan baginya untuk merotasi Susan. Namun, jika hasil IGS terhadap Susan menunjukkan sebaliknya, Jokowi tidak segan-segan untuk melakukan rotasi.

Makan siang dengan para penentang Lurah Susan itu, dikatakan Jokowi tak lebih hanya sebagai ajang silaturahim. Jokowi akan memberikan pengertian kepada tokoh masyarakat LA tentang hasil program lelang jabatan yang telah dilalui Susan dan pegawai negeri sipil lain.

Beberapa waktu lalu, sejumlah warga meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mengganti Susan Jasmine Zulkifli karena factor agamanya (non muslim). Warga Lenteng menuntut agar Susan dipindahkan dan diganti dengan yang lebih sesuai.

Lobi-lobi makan siang pernah dilakukan Jokowi saat memecahkan masalah warga Waduk Pluit dan warga Waduk Ria Rio untuk membicarakan relokasi warga ke rumah susun. Cara yang sama juga dilakukan bersama warga Petukangan Selatan yang menuntut ganti rugi yang layak atas pembebasan lahan untuk proyek jalan tol. [desastian]

islam.com/news/indonesiana/2013/10/01/27040/diajak-makan-siang-jokowi-warga-lenteng-agung-tetap-tolak-lurah-susan/----------------
Sebenarnya inilah ajian pamungkas dari satrio pininggit kajajaden, ajian selat jiwa dengan cara mengajak makan siang warga, ini di yakini bukan hanya sekedar komunikasi politik tapi adalah strategi untuk meluluhkan hati rakyat, Jokowi faham sekali rakyat Indonesia banyak yang makan sederhana dan ketika diajak makan oleh pejabat terbersit makanan yang enak sehingga yang diajak makanpun hati menjadi luluh lantah, perut kenyang tidak konsentrasi sehingga gampang diarahkan, sehingga lupa akan tujuan semula dan hasilnya kebenaranpun bisa ditutup tutupi. bagaimana dampaknya strategi ini cukup efektive, setiap komunikasi politik dengan cara "Eating Together" cukup sukses diterapkan dalam beberapa kasus seperti "Waduk Pluit, Waduk Rio
Quote:


Bahkan walikota solo yang sekarangpun pernah menjati seteru Jokowi tapi dengan "Eating together" yang sangat intensive bisa tercapai kata sepakat

Tapi Agan agan tahukah ini termasuk penyuapan ? yahh betul ini termasuk penyuapan, seperti kite tahu Dalam jajaran pemerintahan tidak diperbolehkan pejabat ataupun Staff menerima Parcel / Bingkisan .. Lantas apa bedanya Politik eating together dan parcel ? sama sama suapkan ?


NB : Momod jangan delete ini thread karena strategi ini banyak yang belum tahu seluk beluknya dari politik " Eating together " ini masih berdiri di tempat abu abu, apakah termasuk penyuapan atau bukan. Ini bisa dijadikan Referensi bahkan kajian ilmiah apakah diranah hukum maupun akademik. Selamat membahas
Diubah oleh antikretongan 02-10-2013 13:11
0
8.3K
92
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.