Bukannya Ditilang, Pelanggar Lalu Lintas Ini Justru Didoakan Polisi

Sejak jabatan Direktur Lalulintas Polda Sulut Sulut diganti, banyak program dibuat yang dinilai menyentuh masyarakat. Satu di antara program yang dibuat oleh Kombes Stephen M Napiun yakni operasi patuh kasih. Memang, nama operasi ini begitu aneh karena biasanya hanya bersandikan operasi patuh. Namun kali ini operasi tersebut ditambah dengan nama operasi kasih dengan maksud mendoakan para pelanggar.

Siang itu yakni sekitar pukul 09.00 Wita, Senin (30/9/2013) sejumlah petugas dari Direktorat Lalu lintas Polda Sulut sudah berdiri di depan gedung Pingkan Matindas atau depan Lapangan Koni Sario Manado. Para petugas tersebut pun akan melakukan operasi patuh kasih. Pada operasi ini, sejumlah pengendara pun sempat dikagetkan. Mereka bahkan tak menyangka bahwa daerah tersebut digelar operasi. Bagi para pelanggar tentunya akan mencoba menghindari operasi tersebut.

Contohnya Roby Liando. Dirinya yang lupa memasang lampu pada motornya terkejut karena ketika melintasi daerah tersebut sedang dilakukan operasi patuh. Karena sudah tidak bisa menghindar lagi, Liando pun kemudian terpaksa berhenti. “Permisi pak. Mohon tunjukan SIM dan STNKnya,” kata petugas yang saat itu menghentikan satu di antara pengendara sepeda motor itu.

Liando kemudian menunjukan kelengkapan surat-surat kendaraannya kepada petugas kepolisian. Nah, walaupun sudah lengkap, tetap saja Liando dianggap tidak menaati aturan lalu lintas. Liando pun kemudian dimintai data diri berupa agama yang dianutnya dan setelah itu, dirinya diminta oleh petugas untuk meninggalkan kendaraannya dan berkumpul di sebuah tempat.

Alangkah terkejutnya ketika Liando bersama beberapa orang lainnya justru didoakan oleh petugas lantas yang beragama Kristen di pinggir jalan. Doanya pun sangat khusuk, Liando pun terlihat menyesali dan tak lagi melakukan pelanggaran. “Waduh, ini langsung kena dihati dan pasti akan diingat terus,” kata Liando.

Pada operasi ini, sebanyak 75 orang didoakan oleh petugas Lantas Polda Sulut. Mereka bukan hanya yang beragama Kristen saja yang didoakan, namun yang menganut agama Islam, Budha dan Hindu juga ikut didoakan oleh petugas. “Jadi yang menganut agama Islam didoakan oleh petugas yang beragama Islam, begitu pula dengan agama lainnya akan didoakan oleh petugas yang menganut agama dari masing-masing pengendara,” ucap seorang petugas lalu lintas.

Sementara itu, Direktur Direktorat Lalulintas Polda Sulut, Kombes Stephen M Napiun SIK SH MHum, ketika dikonfirmasi pada operasi ini, peran Polisi tidak hanya melakukan penegakan hukum saja kepada oknum yang bersalah, namun harus mengedepankan dan melaksanakan kewajiban sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

“Dengan begitu, bentuk pelayanan selain penegakan hukum adalah melindungi. Dalam lalulintas, melindungi masyarakat pengguna jalan untuk jauh dari kecelakaan dan hal yang tidak diinginkan, kami memberikan sentuhan kasih,” kata Pendeta Muda itu.

Dikatakannya, operasi seperti ini pun baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia terlebih khusus di Manado. Dengan sentuhan rohani, menurutnya, diharapkan ke depan pengguna jalan lebih khusus pengendara kendaraan dapat memahami betul pentingnya keselamatan.

Sebab, lanjutnya, keselamatan pengemudi dan penumpang adalah hal yang penting untuk dingat. ”Jadilah pelopor keselamatan berlalulintas. Ini untuk kepentingan kita semua agar terhindar dari kecelakaan dan untuk meningkatkan tertib berlalulintas,” jelas Napiun. Selain akan menggelar operasi tersebut, ada juga program lainnya yang bersentuhan kepada masyarakat.

Kata dia, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan membaur dengan supir angkutan umum dan meminta pendapat kepada masyarakat tentang solusi terkait lalu lintas. “Nanti kami akan naik angkutan dan meminta pendapat kepada supir angkutan. Mereka itu ada yang orang pintar loh. Jadi kami akan minta pendapat mereka,” terangnya.