Kebencian La Nyalla yang diejakulasikan oleh PSSI melalui Djoko Driyono terhadap Persebaya 1927, membuat langkah PSSI saat ini serba salah ketika di IPL konsistensi Persebaya 1927 menapak posisi 4 klasemen mulus bagai paha cheerybelle…hehehe…

Ditambah dengan hasil WO yg didapat saat lawan Persiba Bantul kemarin d...an kemungkinan kemenangan2 selanjutnya mengingat materi pemain Persebaya 1927 yang cukup kuat, semakin memperkuat keyakinan bonekmania bahwa Persebaya 1927 akan berlaga di Liga Unifikasi tahun depan.

Lantas bagaimana agar klub ini tidak bisa tampil di kasta tertinggi musim depan, agar memberi jalan klub kloningannya bebas melenggang berlaga di ISL dan berharap dukungan ribuan bonekmania mengalir seperti yang dulu-dulu.

Saat inilah sebuah strategi mafia kembali digulirkan. Tentu saja settingan2 kekalahan seperti dahulu saat Persebaya disetting untuk degradasi demi menyelamatkan Pelita Jaya kembali dibuat. Ane masih ingat dulu bagaimana Djoko Durjono harus bolak balik menjilat ludahnya sendiri terkait kemenangan WO yg seharusnya didapat Persebaya dari Persik Kediri.

Kemarin sore, settingan tersebut kembali hadir dengan injury time terlama dan pinalty 2x di Palangkaraya untuk menjauhkan Persebaya 1927 dari kemenangan. Belum lagi sebelumnya dengan larangan bertanding Persebaya 1927 di GBT dengan alasan Pilkada, padahal di Kanjuruhan di tanggal sebelumnya malah Arema diperkenankan menjamu Barito.

Langkah menjauhkan Persebaya 1927 dari posisi 4 klasemen IPL adalah langkah termudah dari PSSI untuk mendepak Persebaya 1927 dari kasta tertinggi dibanding harus beradu surat, dokumen, dan perlawanan ribuan bonekmania jika pemaksaan ala preman dikeluarkan oleh PSSI demi agar Persebaya 1927 tdk ada di Liga Unifikasi tahun depan.

Jadi, saat ini hanya 2 langkah yang dibuat PSSI agar Persebaya 1927 tidak nongol di papan klasemen no 04 IPL, yaitu :

Mensetting tuan rumah agar selalu menang jika berhadapan dengan Persebaya 1927
Membuat Persebaya 1927 terusir dari kandangnya sendiri, dengan harapan manajemen tidak memiliki pemasukan, sehingga membuat gaji pemain tersendat dan meruntuhkan moral pemain.







PERSEBAYA TETAP BAGIAN DARI SEJARAH SEPAKBOLA INDONESIA