Mulai minggu depan, Anggi akan mengunggah naskahnya di Rak Cerita. Linknya silakan klik di sini

Sebelum membaca pesan ini lebih lanjut, mohon membaca capture halaman satu di bawah ini.


Itu bukan bikinan ane, Gan. Tapi bikinan seorang mahasiswi di Yogyakarta yang sedang belajar untuk menjadi seorang penulis novel. Namanya Herika Angie, biasa dipanggil Anggi.

Ane ketemu Anggi kira-kira tiga bulan yang lalu waktu ada pelatihan menulis yang diadain sebuah penerbitan.

Di sela-sela jadwal kuliahnya di fakultas paling Hukum di universitas paling Gadjah Mada ini, Anggi selalu menyempatkan diri untuk menulis cerita. Dan, saking minatnya dia dalam menulis, sampai sekarang sudah mulai terkumpul berratus halaman cerita yang dia tulis.

Minggu kemarin Anggi ketemu lagi dengan ane. Katanya, dia sedang menulis sebuah cerita dan ingin membicarakan naskah yang sedang dikerjakannya.

Terus terang, ane sudah kewalahan Gan. Karena makin hari kemampuan dan daya kritisnya udah melampaui kapasitas ane.

Meskipun ane sudah bilang bahwa ilmu ane udah nyaris habis dibanding ilmunya, dia tetap memaksa .

Ya sudah, apalagi ane ini orangnya selalu tidak tegaan untuk melakukan penolakan. Apalagi ini teman sendiri.

Akhirnya ane bikin janjian dengan Anggi untuk ketemuan dan diskusiin ceritanya yang terbaru itu. Tapi Anggi juga minta tolong ke ane agar mengajak teman-teman yang tertarik dengan sastra atau penulisan untuk ikut pas ketemuan.

Nah, lewat thread ini ane mau mengundang Agan, barang kali ada yang berminat menjadi teman Anggi untuk mendiskusikan gagasan dalam membuat karya-karyanya.

Gimana, Gan?

Ini penampakan Anggi, Gan.


Ini link yang mempertemukan ane dengan Anggi, Gan.
Belajar Menulis

Semoga Agan bersedia membantunya

Oiya, rencana ane ketemuan dengan Anggi adalah hari Jumat, 27 September 2013 jam 15.00 Gan. Kalau Agan tertarik, mari kita ketemuan juga.

Rekomendasi untuk Anggi sebagai berikut.

1. Karena tokoh utamanya anak advertising maka Anggi disarankan observasi lebih detil lagi tentang dunia advertising. Seakarang Anggi lagi nyari kantor advertising yg mengijinkannya melakukan observasi.
2. Masih ada beberapa detil yg luput di novelnya. Istilahnya seorang Agan Editor yg hadir sore itu anakronis. Misal, tahun perceraian orang tua tokoh utama harusnya tetap logis dalam hal dampak dan perkembangan kepribadiannya.
3. Secara umur Anggi masih 19 tahun, masih ada beberapa detil gaya hidup dan problem tokoh utamanya yg usianya 25 tahunan yg luput dari pengamatannya. Ini juga PR.

Sedikitnya itu pointer dari hasil ketemuan kemarin Gan. Ntar Ane bikin trit baru aja untuk update perkembangan Anggi deh.

Mohon doa restu ya Gan. Semoga novel Anggi segera rampung dan diterima penerbit.