Hendra Wijaya, Peserta Maraton Ekstrem Di Alpen - Siap Kibarkan Merah Putih di Gunung Mont Blanc


Perawakannya biasa saja, bahkan tergolong kecil untuk olahraga yang ditekuninya. Tapi, jangan diragukan nyalinya. Itulah Hendra Wijaya, satu satunya wakil Indonesia dalam ajang Ultra Trail du Mont Blanc (UTMB) yang mulai berlangsung hari ini.

Hendra harus mampu menyelesaikan rute sejauh 168 km dalam waktu 46 jam. “Ini memang olah raga ekstrem bagi pelari maraton,“ tutur Hendra kepada KORAN SINDO. Tak hanya jaraknya yang hampir empat kali lipat jauhnya ketimbang maraton biasa, medan laganya tergolong di luar standar normal. Selain naik turun, peserta harus melalui jalan tanah, pasir, hingga bebatuan. “Mont Blanc ini memang termasuk yang paling bergengsi di dunia,“ imbuh Hendra.

Mont Blanc adalah salah satu puncak tertinggi Alpen, sekitar 4.800 mdpl, yang berada di wilayah dua negara, Prancis dan Italia. Di antara lereng Mont Blanc inilah Hendra harus menyelesaikan lari dalam kurun waktu tiga hari, dengan minimal waktu 46 jam. “Lebih dari 46 jam, akan diskualifikasi,” katanya. Lantaran kerasnya laga ini, hingga kini induk organisasi olahraga internasional, IOC, tidak terkecuali KONI, belum merestui cabang ini.

“Saya sendirian di sini, kalau ada yang membantu, terutama lobi agar olahraga serupa di Tanah Air diakui secara internasional, akan sangat bagus,” ujar Hendra. Selain sebagai satu satunya peserta asal Indonesia, Hendra memang memiliki tugas khusus. Indonesia, juga sudah melaksanakan acara serupa, yakni Ultra Trail Rinjani Mountain Agustus silam. “November depan juga ada Bromo Tengger Semeru Ultra Trail,” paparnya.

Sayang hingga kini induk organisasi dunia belum mengakuinya. “Kalau lobi saya berhasil, dan Ultra Trail yang di Indonesia diakui dunia, akan makin banyak peserta internasional yang akan ikut ambil bagian di Indonesia,” katanya. Start akan dimulai dari Desa Charmonix, Swiss, hari ini yang akan mengitari lereng Alpen. Dalam UTMB tahun ini, 2.000- an peserta harus berlari sampai lereng tertinggi, sekitar 2.000 mdpl di lereng Mont Blanc.

Hendra sejak sepekan silam, sudah berada di Charmonix untuk pemanasan. “Menang atau kalah, saya akan mengibarkan bendera merah putih di ajang ini,“ sambung Hendra. Sebenarnya Indonesia bisa mengirimkan dua wakilnya. Sayang, Nefo Ginting terganjal urusan visa untuk bisa ke Swiss. “Tidak sembarang orang bisa ikutan ajang ini, minimal sudah mengantungi 7 poin agar bisa ikut. Sayang, Ginting tak bisa datang karena urusan administrasi,“ tutup Hendra. 

Laporan Koresponden KORAN SINDO
KRISNA DIANTHA
SWISS

Nih dia orangnya >>