TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Front Aksi Mahasiswa-Jogja (FAM-J) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Sunan Kalijaga menggelar aksi demonstrasi Refleksi 01 Oktober di pertigaan kampus UIN Sunan Kalijaga pada Selasa (01/10/2013) siang.

Selain menyampaikan berbagai tuntutan, para mahasiswa juga sempat membakar ban bekas tepat di tengah pertigaan.

Akibat aksi itu, arus lalu lintas yang melewati lokasi ini juga sempat terganggu hingga menyebabkan antrean kendaraan yang cukup panjang.

Adapun para mahasiswa mulai meninggalkan lokasi demonstrasi setelah puas menggelar demo. Mereka meninggalkan antrean kendaraan yang masih mengular cukup panjang.
Para mahasiswa juga meninggalkan ban bekas yang masih terbakar dan mengepulkan asap putih ke angkasa.

Melihat hal itu, Ngatini (58) seorang penjual koran yang berada tak jauh dari tempat itu, terpanggil untuk mematikan bakaran ban bekas yang dikhawatirkan mengganggu pengguna jalan.

“Saya sejak dulu sudah sering melakukannya,” terang Ngatini, Selasa (01/10/2013).

Ngatini bercerita, dulu ia sempat ketakutan ketika melihat mahasiswa pengunjuk rasa membakar ban. Lama kelamaan karena sudah terlalu sering jadinya biasa saja.
“Biasa, sejak dulu mahasiswa yang demo selalu membakar ban,” kata ibu berumur 58 tahun ini.

Saat memadamkan api, Ia biasanya meminjam ember milik toko pusat kulakan hp dan komputer yang terletak di depan UIN Sunan Kalijaga. Pantauan Tribunjogja tadi pagi saat demo usai, ngatini membawa ember cat putih yang terisi penuh dengan air dan menyiramkannya ke ban terbakar tersebut. setelah itu dibantu seorang polisi ban tersebut di gesernya ke trotoar selatan.(TRIBUNJOGJA.COM)

http://jogja.tribunnews.com/2013/10/01/loper-koran-ini-padamkan-ban-bekas-yang-dibakar-mahasiswa-saat-demo

Mahasiswa kampret

Apa sih gunanya demo pake acara2 bakar ban

Apa ga malu tuh yg akibat aksi mereka yg dirugikan orang banyak, dan yg membersihkan sampah bakar2an hasil demonya Ibu loper koran.

Teriak2 Membela wong cilik, tp malah ngerepoti wong cilik