Sering merasa ribet mencari flash disk atau hard disk yang terselip entah kemana? Atau sering merasa kesal ketika proses pemindahan data dari dan ke flasdisk atau hardisk memakan waktu yang lama, padahal Anda sedang terburu-buru? Atau sering juga merasa kesal bila file besar memakan waktu lebih dari 10 menit untuk ter-attach dalam email? Bila sering mengalami semua hal tersebut, maka sudah saatnya Anda melirik aplikasi cloud computing. Ada beberapa cloud computing yang bisa Anda coba, tergantung kebutuhan Anda. Apa saja? Mari kita bahas satu persatu.

[img] Uploaded with ImageShack.us[/img]Dropbox merupakan layanan penyedia data berbasis web yang menggunakan sistem penyimpanan berjaringan. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan berbagi data serta dokumen dengan pengguna lain di internet menggunakan sinkronisasi data.

Cara kerjanya cukup mudah. Hanya dengan registrasi ke akun dropbox, membuat folder dan men-share folder tersebut dengan akun dropbox teman, maka kita sudah bisa berbagi file tanpa harus copy paste. Secara otomatis, file yang kita simpan di dalam folder tersebut akan terbagi dengan teman-teman yang terhubung oleh folder tersebut.

Kelebihannya tentu kita tak perlu menggunakan flash disk, Blank CD, ataupun hard disk untuk memindahkan file. Dari segi waktu pun lebih efisien. Tidak perlu membuang waktu menunggu data tersimpan dalam flash disk untuk kemudian dipindahkan ke PC lainnya. Jarak tidak masalah bagi Dropbox. Selama PC Anda terkoneksi internet, Anda bisa membagi file dengan begitu mudah, tak perlu lewat email dan menunggu attachment yang sedikit lebih lama. Selain itu Dropbox tersedia dalam Windows, MAC, Android, iPhone, iOS, dan Blackberry.

Salah satu kelemahan dari Dropbox adalah ketidakmampuannya membaca teks dalam file atau dokumen saat kita melakukan pencarian, sehingga kita harus mengingat nama file saat melakukan pencarian dokumen tersebut. Berbeda dengan Google Drive yang terhubung juga ke gmail, Dropbox tidak terhubung dengan aplikasi lain, murni hanya layanan Dropbox.

[img] Uploaded with ImageShack.us[/img]Hampir sama dengan Dropbox, Google Drive merupakan aplikasi yang berfungsi untuk saling berbagi dokumen. Bedanya, untuk masuk ke Google Drive, Anda harus log in dengan akun gmail Anda. Seperti kita ketahui, dengan satu akun gmail kita bisa mengakses semua layanan Google seperti YouTube, Google Plus, dan Google Drive. Bedanya lagi, bila Dropbox hanya menyediakan 2GB free space, maka Google Drive menyediakan 5GB free space.

Kelebihannya, Anda bisa langsung mengedit file tanpa perlu men-download, dan Anda bisa menambahkan catatan untuk teman dalam file tersebut. Tidak perlu khawatir bingung, karena Google Drive menyediakan history aktifitas yang dilakukan. Batas upload Google Drive pun cukup besar, 5 GB. Fasilitas pencariannya dapat dilakukan berdasarkan kata kunci dan filter berdasarkan tipe file, pemilik file, dan sebagainya. Google Drive juga mampu mengenali teks dalam dokumen sehingga mempermudah pencarian. Satu lagi kelebihannya, Google Drive bisa membuka lebih banyak jenis atau format file, termasuk file Photoshop dan Autocad.

Setiap aplikasi tentu memiliki kelemahan termasuk Google Drive. Aplikasi ini hanya tersedia untuk Windows, MAC, dan Android. Karena Google Drive sudah terhubung dengan semua layanan Google secara otomatis, maka Google Drive memiliki ekosistem yang tertutup. Google Drive tak akan mengintegrasikan layanannya dengan pihak lain atau pihak ketiga, sekalipun bisa.

[img] Uploaded with ImageShack.us[/img]
Selain Dropbox dan Google Drive, Microsoft pun memiliki layanan cloud computing sejenis. Aplikasi ini bernama SkyDrive. SkyDrive menyediakan 25 GB secara gratis. Jauh lebih besar dibandingkan dengan Dropbox dan Google Drive. Serupa dengan Google Drive, SkyDrive pun terhubung dengan email layanan dari Microsoft seperti Hotmail dan live.com. Pengguna bisa langsung memindahkan file dari email ke dalam folder SkyDrive. SkyDrive tersedia untuk Windows, MAC, Android, iOS, dan Windows Phone.

Kelebihan lain dari SkyDrive adalah Microsoft Office Web app. Fitur ini merupakan Microsoft Office versi web yang mana Anda bisa membuat dokumen docx, powerpoint, excel dan office lainnya tanpa perlu menginstall apapun di PC. Cukup buka browser, termasuk browser dukungan HTML5 seperti Firefox, Google Chrome, Ubuntu atau Mac OS X. Ini berarti Anda bisa menggunakan layanan Office secara gratis, cukup dengan koneksi internet.

Karena SkyDrive merupakan produk Microsoft, tentu SkyDrive bisa berintegrasi dengan Windows 8 dan Windows Explorer. Ini memudahkan pekerjaan kita, karena lebih efektif dan efisien. Sayangnya, SkyDrive belum dilengkapi dengan fitur sinkronisasi, sehingga untuk proses sinkronisasinya sendiri akan menghabiskan lebih banyak bandwith. Selain itu, SkyDrive tidak menyimpan history, yang berarti Anda tidak akan bisa mendapatkan kembali file yang sudah dihapus.

[img] Uploaded with ImageShack.us[/img]
Bila si raksasa Google dan Microsoft sudah memiliki layanan berbagi file, maka Apple juga memilikinya. Layanannya disebut iCloud. iCloud lebih bersifat untuk lingkungan pengguna Apple sendiri. iCloud bisa digunakan untuk fitur email, kalender, musik, dan find my iPhone. Dan pada event WWDC 2013 di pertengahan Juni ini, Apple menyatakan kemungkinan adanya fitur iWork untuk iCloud. Fitur ini nantinya memungkinkan para pengguna iOS untuk membuat dan mengedit dokumen seperti pada Google Drive dan SkyDrive. Nantinya, iWork bisa diakses di berbagai browser selain Safari.

Jadi, cloud computing mana yang Anda gunakan? Berniat mencoba layanan cloud computing lainnya?