Jakarta - Mungkin banyak yang belum tahu kalau di kawasan elit Mega Kuningan, Jaksel ada peternakan sapi. Ya, di tengah gedung pencakar langit ibu kota, masih tersisa sebuah kandang sapi milik H Mirdan.

"Di sini ada 72 sapi," terang Opik (26) mandor kandang sapi H Mirdan di Jl Perintis, Kuningan Timur, Setiabudi, Senin (1/7/2013).

Peternakan sapi perah, sejak dahulu memang menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Jakarta, warga Betawi tepatnya. Tak jauh dari kandang milik Mirdan, masih ada sebuah kandang sapi milik warga lainnya. Tapi tak sebanyak Mirdan.

Luas kandang sapi itu lumayan besar. Di kawasan seperti Mega Kuningan, sapi-sapi itu memiliki kandang seluas 100 meter lebih. "Ini semua sapi perah, Rp 10 ribu per liter dijualnya," terang Opik.

Peternakan sapi ini sudah ada sejak tahun 1950-an. Keluarga Mirdan memang dikenal sejak dahulu sebagai peternak sapi perah. "Biasanya diperah pagi jam 5 bisa dapat 6-7 liter dan sore jam 4 bisa dapat 3 liter," jawab Opik menerangkan.

Dahulu era 50-an sampai 70-an, di Jakarta banyak tersebar kandang-kandang sapi milik warga Betawi. Tapi lama kelamaan seiring laju perkembangan ibu kota, lahan untuk sapi ini dijual dan dibangun rumah, perkantoran, atau tempat bisnis lainnya. Ada juga tutup karena tetangga kanan kiri yang sudah padat kerap komplain dengan bau yang ditimbulkan.

"Dulu daerah sini kandang sapi semua. Sekarang cuma ada 2, salah satunya ini punya H. Mirdan. Sekarang ini paling gede. Kalau yang satunya paling cuma 5 sapi," jelas Opik.

Untuk mencari rumput terbilang mudah. Banyak lahan kosong di sekitaran Jakarta. Pencari rumput dengan membawa gerobak merambah lahan-lahan kosong itu.

"Cari makan paling sekitar sini, tanah-tanah yang nggak keurus. Itu kita bayar juga mas, paling Rp 50 ribu satu tempat," terang Opik.



Kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejak. Kalau boleh TS mengharapkan tapi jangan di ya gan! wkwkwk