- Beranda
- Berita dan Politik
Kumpulan Berita Dari Orang Yang Dibenci Oleh Anak-Anak BEM UI
...
TS
japek
Kumpulan Berita Dari Orang Yang Dibenci Oleh Anak-Anak BEM UI
Quote:
Jonan: Pegawai KAI yang Tua Pensiun Dini Saja!
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan mengaku lebih memilih pegawai-pegawai berusia yang lebih muda untuk dimaksimalkan kinerjanya ketimbang pegawai-pegawai yang berusia lanjut.
Menurut Jonan, di usia produktif, para pegawainya mampu membawa kinerja PT KAI ke arah yang lebih baik. Berbeda dengan pegawainya yang telah berusia lanjut.
Sehingga dirinya memilih untuk mempensiundinikan pegawainya untuk kelangsungan PT KAI dengan mempekerjakan pegawainya yang masih berusia produktif.
"Nanti yang tua-tua pensiun dini saja. Dari pada tidak produktif," ujar Jonan di Jakarta, Rabu (18/9/2013).
Jonan menyebutkan, hingga saat ini tercatat sekira 45 persen pegawainya masih berusia di bawah 30 tahun dan terbilang produktif. Dirinya pun menargetkan untuk memperbanyak jumlah pegawainya yang berusia produktif.
"Empat puluh lima persen pegawai KAI usianya dibawah 30 tahun. Ke depan usia yang lebih muda akan diperbanyak lagi, itu untuk kelangsungan PT KAI," tuturnya. (wdi)
Sumber 1
Quote:
Dirut KAI Bagi Pengalaman Jadi Pemimpin di UGM
Guru terbaik adalah pengalaman. Oleh karena itu sangat berguna ketika berguru ilmu, kita bisa belajar langsung dari orang yang telah berpengalaman di bidang tersebut.
Pengalaman berharga itu yang dirasakan para mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ratusan para mahasiswa berjaket almamater krem itu mendengar langsung pengalaman saat menjadi pemimpin dari orang-orang ternama di Tanah Air. Mereka adalah Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Rektor Paramadina sekaligus alumnus UGM Anies Baswedan, dan Dirut PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan.
Dalam seminar bertajuk 'Menggagas Kepemimpinan Indonesia Masa Depan' di auditorium Magister Management (MM) UGM, Ignasius Jonan berbagi pengalamannya dalam membenahi manajemen BUMN Kereta Api. Menurut Jonan, tantangan terbesar dalam mengelola transportasi kereta api empat tahun lalu adalah mengubah budaya kerja yang sebelumnya product oriented menjadi customer oriented.
"Sekarang penumpang jarak jauh yang berdiri sudah tidak ada. Semua ini saya lakukan untuk memenuhi aspirasi pelanggan. Dulu kalau pakai 'seragam' enggak bayar. Sekarang siapapun bayar," kata Jonan, seperti dikutip dari laman UGM, Kamis (19/9/2013).
Dari kebijakan tersebut, lanjutnya, jumlah penumpang dan komoditi barang yang dibawa oleh transportasi kereta api meningkat dari tahun ke tahun. "Kini, satu hari kereta api melaksanakan 1.600 perjalanan. Selama delapan bulan terakhir, Maret hingga Agustus ini, KAI telah mengangkut lebih 160 juta penumpang dan 18 juta ton barang," jelasnya.
Dalam memimpin, alumnus Akuntansi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu selalu berprinsip, seorang pemimpin harus selesai dengan diri sendiri. Artinya, pemimpin sudah tidak lagi memikirkan perkara kesejahteraan pribadinya dan keluarga.
Prinsip tersebut diperlukan agar setiap orang mampu memisahkan urusan pribadi dengan kemampuan bersikap profesional. "Kalau tidak, maka ada campur aduk kebutuhan dirinya sendiri dengan pekerjaan," ujar Jonan.
Rupanya, prinsip tersebut juga ditularkan kepada karyawan KAI dengan meningkatkan kesejahteraan mereka. Namun, tanpa meminta anggaran dari pemerintah namun dari hasil usaha kegiatan bisnis KAI.
"Saya menaikkan kesejahteraan dengan cara mencari sendiri. Menempatkan keseimbangan tugas pokok kami di KAI dengan kebutuhan pegawai dengan cara realistis. Kalau orang penghasilannya kurang, menjaga agar tidak korupsi itu paling sulit," tuturnya. (ade)
Sumber 2
Quote:
Dirut KAI Banggakan Perbaikan Stasiun Tanpa APBN
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan, mengeluhkan perusahaannya tidak pernah mendapatkan dana bantuan dari pemerintah (APBN). Padahal dana sangat penting untuk perbaikan stasiun-stasiun yang ada.
"Ini (sembari menunjuk layar presentasi), diperbaiki menggunakan uang internal KAI ini, enggak ada APBN," kata Jonan di Gedung Sindo, Jakarta, Rabu (18/9/2013).
Jonan tampak menunjukkan beberapa stasiun yang sudah dibenahi di antaranya, Stasiun Bogor, Bojong Gese, Manggarai dan sejumlah stasiun lain di sekitar Jabodetabek.
Jonan mencatat pengadaan AC untuk satu gerbong menghabiskan biaya mencapai Rp800 juta. "Ini uang KAI loh. Enggak ada uang pemerintah," tuturnya.
Sumber 3
Yang kehilangan tempat fotokopi dan jualan buku murah di tanah yang bukan haknya pasti tahu deh siapa itu Mr J
jadi ingat ada aktivis sok jagoan di thread stasiun tempo hari
Diubah oleh japek 30-09-2013 01:28
0
4.7K
Kutip
37
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671KThread•40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru