Sering ane denger banyak orang ngucapin sesuatu kaya si susi berikut ini: "ih jangan makan pake itu, ada bahan kimianya".

Faktanya: semua benda yang berwujud di alam ini (air, tanah, udara) adalah bahan kimia. sendok adalah bahan kimia, air adalah bahan kimia, nasi bahan kimia, daging ayam terdiri dari berbagai macam susunan bahan kimia, bahkan perut agan pun disusun oleh berbagai macam bahan kimia kompleks. Mungkin agan perlu memisahkan antara bahan kimia alami dengan bahan kimia sintetis seperti maksud si susi yang barusan disebutkan. Bahan kimia sintetis adalah bahan kimia buatan, yang dalam proses produksinya menggunakan campuran reaksi2 kimia hingga terbentuk senyawaan akhir. beberapa contoh bahan kimia sintetis yang sering kita temui adalah MSG, parasetamol, vitamin c, lotion, shampoo, dll.

Bahan kimia sendiri terdiri dari senyawaan organik dan anorganik. Bahan organik itu bisa dibilang bahan2 penyusun jaringan makhluk hidup, dengan karbon sebagai penyusun utamanya. Sedangkan bahan anorganik itu terdiri dari metal, anion, kation, dll seperti besi, baja, air mineral, oksigen, karbon dioksida atau gas kentutnya agan2.

Yang lagi-lagi sering ane denger, khususnya di bidang perpanganan, apalagi di zaman sekarang, banyak orang yang katanya mulai beralih menggunakan produk berbahan organik, seperti sayuran organik, atau daging organik. Beberapa orang bilang: "beralihlah ke produk organik untuk hidup lebih sehat". oh ya? nyang boneng?

Faktanya: semua jenis makanan yang agan makan itu adalah bahan organik, karena senyawa organik adalah senyawaan yang tersusun dari unsur CHONSP (carbon, hydrogen, oxygen, nitrogen, sulphur dan phospor) sebagai bahan utamanya. Lalu kenapa di zaman ini ada sekelompok orang yang mengklasifikasikan bahan makanan itu ada yang organik dan non organik? padahal semua jenis wortel atau kangkung misalnya tersusun dari senyawaan organik (protein, lemak, karbohidrat, dll)

Jadi yang perlu diluruskan disini adalah, ada sebagian produk yang dalam proses produksinya menggunakan bahan2 tambahan. Bahan2 tambahan yang digunakan seperti pestisida, herbisida, pupuk buatan, vitamin, antibiotik, hormon bertujuan meningkatkan proses produksi, meningkatkan ketahanan produksi, hasil produksi, rasa, bentuk, dll. Dan produk2 yang diberi tambahan bahan2 ini yang oleh beberapa kelompok orang disebut sebagai bahan pangan non organik, sedangkan produk yang dibiarkan "tumbuh begitu saja" disebut bahan pangan organik. Sebenarnya beberapa kelompok orang hanya menggunakan kata "organik" dalam rangka sales/marketingnya saja. Padahal belum tentu bahan2 yang ditambahkan ke dalam pangan itu buruk untuk kita loh.

Nah, berkebalikan dengan anggapan sebagian besar pengetahuan masyarakat umum, sebenarnya bahan organik itu sebagian besar adalah racun! loh kok bisa?

Pernahkah agan mendengar kata PAH, PCB, hodrokarbon atau pestisida? nah itu adalah sebagian dari bahan organik yang bisa bersifat racun. Beberapa bahan pangan jika diproses dengan cara yang salah atau kurang baik, contohnya ayam yang dibakar bisa mengandung PAH yang lebih tinggi karena proses pembakarannya. Atau kalo agan suka minum kopi atau teh, pasti pernah mendengar kata kafein. Kafein adalah senyawaan organik, yang jika dikonsumsi terlalu banyak justru bisa menjadi racun buat tubuh agan. Jadi, masihkah agan berpikir bahwa organik itu sama dengan baik?