Halo Agan dan Aganwati semuanya, semoga semua sehat dan dalam lindungan Tuhan.
Ane mau cerita pengalaman horror yg ane alamin selama 40 hari tinggal di kampung halaman ane.
Waktu itu ane lagi liburan di kampung halaman ane di desa CKY, CCLK kab. Bandung. Desa CKY ini terkenal di kalangan paraktisi beladiri Silat dan Maenpo sunda sebagai kampong Jawara, dikarenakan banyak menghasilkan Jawara Silat dan Maenpo (pada jaman dulu), sehingga desa ini relatif aman.
Salah satu Jawara Silat terakhir yg wafat di desa tersebut tiada lain adalah almarhum Paman ane yg sudah berusia lanjut. Dan semenjak wafatnya beliau, desa tersebut jadi tidak aman, jadi banyak alay-alay, pemuda-pemudi yang mabuk-mabukkan, tawuran, judi togel, sampai gerombolan geng motor.
Tapi cerita ane bukan terjadi pada masa Paman ande sudah wafat, melainkan saat beliau masih hidup.
Awal kisahnya waktu itu tanggal 22 Januari 2010, hari jumat. Ane baru pulang jalan-jalan dari BIP di Bandung. Pas sampai di jalanan depan gang rumah Paman ane, ane melihat banyak mobil polisi dan warga berkerumun. Ane kira ada acara pawai Silat atau ada acara kondangan, makanya ane cuek langsung ke rumah.
Pas di rumah, Tante ane cerita kalo ada saudara jauh yg baru saja wafat dibunuh ketika Shalat jumat sedang berlangsung. Terus terang, gw ga kenal sama korban yg merupakan saudara jauh (ibunya korban adalah sepupunya nenek gw). Kejadiannya berlangsung dirumah korban, ketika para warga prianya sedang melaksanakan Shalat Jumat.
Motifnya karena masalah hutang piutang, jadi si tersangka yg seorang warga pendatang yg juga mantan atlit Karate. Jadi almarhum tante gw itu dibunuh karena menolak meminjamkan hutang, karena hutang yg sebelumnya belum dibayar dan sudah terlanjur menumpuk. Karena emosi, korban dibunuh.
Esoknya, almarhum dimakamkan di makam keluarga yg lokasinya di tepat sebelah rumah Paman gw. Celakanya, setelah selesai dimakamkan, para pengantar jenazah meninggalkan tikar bekas menutup jenazah, dan di tikar itu masih ada sisa percikan darah.
Menjelang maghrib, orang2 pada mulai masuk ke rumah, asli sepi banget. Di tambah hujan rintik-rintik plus mati lampu sampai jam 11 malam.
Kamar tidur ane tepat disamping makam, bayangin aja gimana horornya. Malam itu ane tidur bertiga sama 2 orang sepupu ane. Sekitar jam 3 shubuh, sepupu ane minta ditemenin ke toilet utk BAB. Masalahnya toiletnya bukan di dalam rumah, tapi di luar rumah yakni di pekarangan, otomatis ane harus keluar rumah menuju pekarangan.
Karena sepupu ane ketakutan, sambil BAB pintu di toilet ga ditutup, dan ane ngisep rokok di depan pintu toilet sambil celingukan kanan-kiri.
Pas sudah selesai BAB, sepupu ane ngerasa ada yg manggil-manggil minta tolong. Ane juga denger suara itu, tapi Cuma samar-samar. Karena ane berdua udah ketakutan, langsung ngibrit ke dalam rumah dan langsung ke kamar, celakanya suara itu malah makin terdengar jelas di kamar. Akhirnya kami pindah tidur ke ruang keluarga.
Besoknya, ibu-ibu di warung pada ngobrolin tentang suara “minta tolong” itu. Ane kira Cuma ane yg denger, ternyata tetangga yang lain banyak juga yg dengar.
BERSAMBUNG KE BAGIAN 2
Beritanya masuk koran dan tipi gan.