[ PLUS PICTURES ] Drama Penyanderaan di Mall Nairobi Kenya Masuki Fase Kritis
TS
ReiraMoreloze
[ PLUS PICTURES ] Drama Penyanderaan di Mall Nairobi Kenya Masuki Fase Kritis
Quote:
Serbuan maut kelompok bersenjata di sebuah Mall di Nairobi sejauh ini menelan 59 korban jiwa dan 200 luka-luka. Kepolisian dan militer Kenya saat ini tengah memburu para teroris yang bersembunyi di dalam gedung.
Kelompok bersenjata yang diduga bagian dari milisi Al-Shabbab, saat ini berada dalami posisi tersudutkan, "Mereka belindung di dalam satu ruangan," kata Presiden Uhuru Kenyatta, Minggu (22/9) sore. "Peluangnya cukup bagus untuk mengeliminasi kelompok tersebut."
Sejak lebih dari 24 jam kelompok teroris menguasai pusat perbelanjaan Westgate di ibukota Kenya, Nairobi. Laporan yang dilansir kantor berita AFP bahkan menyebutkan satuan elit Israel sudah menyerbu gedung. "Mereka baru saja masuk untuk menyelamatkan sandera dan korban lainnya," kata seorang perwira militer yang enggan disebutkan namanya.
Kantor berita Reuters sebaliknya mempublikasikan bantahan pemerintah Israel, yang menyatakan tentaranya "tidak terlibat" dalam misi pembebasan sandera di Nairobi. Laporan lainnya menyebutkan, Israel mengirimkan sejumlah perwira militer untuk bertindak sebagai konsultan.
Serangan terburuk sejak 1998
Latar belakang laporan tersebut adalah hubungan erat antara Israel dan Kenya. Pusat perbelanjaan Westgate juga sebagian dimiliki oleh seorang pengusaha Israel. Selain itu warga Israel sudah berulangkali menjadi sasaran serangan teror di Kenya.
Menurut pemerintah Kenya, kelompok Islamis menyerbu dan menyandera pegawai dan pelanggan Mall. Sabtu (21/)) malam, aparat keamanan berhasil membebaskan lima orang sandera. Kepolisian mengklaim, pihaknya berhasil melumpuhkan salah seorang tersangka teroris yang saat ini dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Menteri Dalam Negeri Kenya, Joseph Ole Lenku mengatakan, drama penyanderaan di Westgate sejauh ini telah menelan 59 orang korban jiwa dan lebih dari 200 orang luka-luka. Serangan ini adalah yang terburuk sejak serangan bom di Kedutaan Besar Amerika Serikat 1998. Saat itu lebih dari 200 orang tewas.
Al-Shabbab tuntut penarikan mundur pasukan Kenya
Beberapa jam setelah penyerbuan, kelompok teroris Al-Shabbab mempublikasikan via sosial media, pejuang-pejuangnya telah "membunuh lebih dari seratus penduduk kafir Kenya." Sedangkan penduduk muslim yang terjebak di dalam Mall dibiarkan hidup dan telah "dikawal keluar gedung."
Kelompok tersebut dilaporkan memaksa setiap sandera membaca Al-Quran. Mereka yang tidak bisa dieksekusi di tempat.
Serangan itu diklaim sebagai tindakan balas dendam terhadap misi militer Kenya di Somalia. Sejak 2011 militer Kenya berperang melawan milisi al-Shabbab di Somalia. Kelompok tersebut menuntut pemerintah Kenya menarik pasukannya dari negeri jiran tersebut.