Ketika agan mengambil hisapan pertama, asap akan melewati mulut agan dan menyebabkan menempalnya semacam serbuk coklat pada gigi agan.Gas-gas beracun seperti formaldehyde dan ammonia segera menempatkan sistem kekebalan tubuh pada status waspada, menyebabkan peradangan di setiap bagian.Setelah di tenggorokan, asap rokok secara temporer memperlambat cilia agan. Cilia bak “tukang sapu” yang bekerja membersihkan sistem pernapasan agan dari serangan lendir dan partikel debu. Sementara itu, nikotin yang masuk lewat udara langsung menuju aliran darah agan melalui jutaan kapiler di paru-paru.

Tubuh agan seakan mendapat sentakan energi ketika nikotin menyentuh kelenjar adrenalin, memicu produksi lebih besar yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Jantung agan tidak bisa rileks sepenuhnya pada tiap detakan. Akibatnya, agan berisiko lebih tinggi mengalami stroke.

Pada saat yang sama, karbonmonoksida (komponen beracun yang juga ditemukan pada knalpot mobil) dari asap rokok mulai membangun dalam darah agan, membatasi kemampuan tubuh untuk mengangkut oksigen ke organ-organ vital.

Melalui aliran darah, nikotin menyerang otak agan, di mana sel-sel saraf tertentu beraksi dengan membiarkan terjadinya lonjakan hormon dopamine, hormon yang berhubungan dengan mood baik.

Setelah tingkat dopamin melonjak dengan cepat, tubuh agan merindukan sesuatu yang lebih “tinggi”, bahkan jika agan tidak menyadarinya.

Jika secara berkala agan mulai ketagihan, otak akan menyesuaikan. Alhasil, agan akan semakin sulit untuk berhenti merokok. Bahkan, beberapa ahli mengandaikan nikotin sama adiktif seperti heroin.

Asap rokok memang sudah hilang, tapi tubuh agan masih akan menyerap bahan-bahan beracun dari rokok hingga 6-8 jam berikutnya(news.id.msn.com)