Gan, ternyata bukan hanya di sinetron yang memiliki kisah tukang bubur bisa pergi haji. Di kehidupan nyata pun hal serupa bisa terjadi, seperti yang sekarang kami dapatkan, Tukang Lontong Naik Haji. Adalah Rumiyem, perempuan tua berumur 68 tahun, dia adalah seorang pedagang lontong yang bertempat tinggal di Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatra Utara.

Rumiyem, sang Tukang Lontong Naik Haji dalam menjalankan kegiatan rutinnya hanyalah seorang pedagang lontong untuk sarapan pagi. Dia mengaku, sudah lama bermimpi ingin pergi haji. Meski dirinya menyadari bahwa uang yang diperoleh dari berjualan lontong tidak banyak sehingga takmungkin bisa dijadikan andalan untuk biaya berhaji. Tapi dirinya tidak patah arang, bahkan Rumiyem sangat optimis dengan menabung suatu saat dirinya bisa pergi ke tanah suci.

Rumiyem pun mulai melaksanakan tekadnya, dia mulai menyisihkan keuntungan dari jualan lontong. Yang menarik, Rumiyem tidak menabung di bank manapun, bahkan dia menabung dengan menyimpan uang di rumahnya di Jalan Sentosa Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir, Tebing Tinggi. Ditambah dengan menjual perhiasan, uang tabungan yang terkumpul disetorkan oleh sang Tukang Lontong Naik Haji ini untuk mendaftar sebagai calon jemaah haji.

Keajaiban mulai dirasakan Rumiyem setelah terdaftar sebagai calon haji, dagangannya dirasa lebih lancar, hingga dirinya bisa melunasi seluruh ONH. Yang takdilupakan oleh Tugiman, suami sang Tukang Lontong Naik Haji ini, perkataan syukur yang terucap dari diri Rumiyem, "Akhirnya mimpi saya berhaji segera terwujud, alhamdulillah ...".

Gan, rupanya ... Dengan tekad kuat, seseorang bisa berhasil mewujudkan cita-citanya hal ini dibuktikan oleh bu Rumiyem. Kita yang memiliki harta yang cukup, umur yang masih muda jangan samai kalah dalam hal cita-cita untuk pergi haji. Dan ternyata, Tukang Lontong Naik Haji bukan lagi sekadar jargon sinetron. Semoga cerita ini bisa mendorong semangat bagi kita semua untuk bercita-cita bisa menunaikan ibadah haji, insya Allah, amin [Rumiyem, Tukang Lontong naik Haji]