Begini kisahnya….Suatu ketika ada seorang ibu-ibu mendatangi rumah saya dan mengatakan nak…saya dengar-dengar katanya anak dapat mengobati orang yang sakit.kemudian saya menjawab insya Allah bukan saya yang mengobati tetapi Allahlah yang memberikan kesembuhan. saya hanya manusia biasa yang berdo’a denagan ayat2 ruqyah untuk memohon kesembuhan…kemudian ibu itu bercerita.

Ibu:Begini nak….anak saya laki-laki berusia 14 tahun,dulu sebelum dia merantau dia belajar Ilmu meraga sukma kepada seorang yang katanya ahli dalam hal itu tepatnya di sebuah kampung daerah Sulawesi selatan.Setelah anak saya memenuhi semua persyaratannya maka anak itupun di berikan doa untuk meraga sukma.Kemudian anak saya pergi merantau untuk mengadu nasib.Di perantauan anakku tersebut sering melatih ilmu meraga sukmanya dan akhirnya tibalah hari yang sangat sial buat anak saya.Pada saat anak saya masuk kamar kemudian duduk bersemedi lalu membacakan doa meraga sukmanya maka tiba-tiba anak sy tidak sadarkan diri.Setelah kami menunggu dan mengetok ngetok pintunya selam kurang lebih 30 menit..maka kami sekeluarga terpaksa mendobrak pintunya.Dan apa yg terjadi?..ternyata anak saya pingsan alias mati suri dan itu berlangsung selama 2 tahun.

Saya: Setelah mendengar kisah anak itu yang di ceritakan ibunya lalu sy bertanya…terus selama 2 tahun ini anak ibu makan apa?...
Ibu:ibu itupun menjawab selama 2 tahun itu kami tidak pernah membawanya ke rumah sakit karna tidak ada biaya untuk berobat dan selama 2 tahun itu,setiap pagi,siang dan malam kami memberi makan pada anak kami berupa susu kental manis saja yang telah di aduk rata dengan air putih serta menggunakan corong untuk di tuangkan pada mulut anak kami..dan hal ini berlangsung selama 2 tahun.

Saya:Setelah saya mendengar cerita ibu tersebut,sayapun bergegas ke rumahnya untuk meruqyahnya,setelah sampai,sayapun langsung meruqyahnya namun hasilnya tidak ada..tetapi dalam hati ku mengatakan terus saja ruqyah jangan putus asa. Di hari ke 2 pun sama tidak ada hasilnya…tetapi saya tetap meruqyahnya.di hari 3…hari ke 4,…hingga hari ke 39 puntidak ada hasilnya…kemudia di hari ke 40 pada saat meruqyahnya tiba-tiba air di gelas di depan saya yg di bacakan ayat ruqyah,tiba-tiba mendidih bergelembung dan mengeluarkan uap semacam asap…dan ini bukan saya saja yang melihatnya tetapi semua yang hadir di situpun melihatnya.Setelah ruqyah airpun di tuangkan di mulut anak tersebut.tiba-tiba mata anak itu terbuka dan diapun sadar sambil memanggil mamanya dan menangis tersedu-sedu.akhirnya suasana pun menjadi haru.selang 30 menit berlalu tiba-tiba anak itu kembali mati suri lagi.

Keesokan harinya yaitu hari ke 41 saya pun meruqyahnya dan hasilnya anak itupun sadar dari mati suri nya akan tetapi tidak dapat berdiri karna sudah 2 tahun tidur (mati suri),kemungkinan besar saraf-sarafnya tidak berfungsi dengan baik.Akhirnya saya sarankan untuk olah raga tiap pagi di bimbing oleh keluarganya…dan Alhamdulillah akhirnya anak itu normal kembali dan bersilaturahmi ke rumah saya sambil mengucapkan terima kasih..inilah kisah dalam hidupku yg sulit untuk di lupakan meruqyah selama 41 satu malam.Semoga kisah saya ini dapat di ambil hikmahnya bahwa janganlah kita berputus asa dalam meruqyah

Menurut anak Tersebut ketika sadar bahwa dia merasa jiwanya dibawa sekelompok jin untuk dijadikan tentara dan hidup dialam jin dan ketika diruqyah menurut ceritanya katanya anak itu merasa ada kekuatan besar yang menarik sukmanya kembali ke badannya...walaupun sudah di bawa lari sekuat tenaga oleh jin-jin yg membawanya..tapi tidak bisa mengalahkan kekuatan yg menariknya.

Wallahua'lam jangan terlalu diyakini impian anak tersebut sebab jiwanya selama mati suri dalam keadaan dibelenggu oleh setan, yang pasti bahwa belajar ilmu metaga sukma adalah tipu daya setan dan bisa mengakibatkan dampak yang sangat fatal yaitu hilangnya kesadaran seseorang karena diakibatkan gangguan setan dikalangan jin. dan janganlah putus asa jika dalam beberapa kali sesi terapi belum mendapatkan hasil yang memuaskan sebab proses penyembuhan tetap akan terjadi yang membedakan akan tingkat/kadar penyakit hingga mempengaruhi cepat atau lambatnya kesembuhan tetaplah berbaik sangka pada Allah.