Kisah Tragis Eriyanto, Kapten TIMNAS U-17 yang juara di Milan
TS
bangdon188
Kisah Tragis Eriyanto, Kapten TIMNAS U-17 yang juara di Milan
Buat Agan2 makasih ya buat yang ijo2nya walaupun cuma 2 tapi alhamdulillah
ada juga tuh yang ngasih abu gosok tapi syukur deh dari pada di bata
Spoiler for ijo:
Agan2 masih ingat dengan Eriyanto/ seorang anak buruh serabutan sekaligus pegembali kambing yang menjadi kapten TIMNAS Indonesia di ajang MILAN JUNIOR CAMP
kalo gak ingat mari kita riview dulu kisahnya
Spoiler for foto:
Spoiler for kisah:
REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI - Rumah beralaskan tanah dan berdinding bilik kayu itu terletak di pelosok kampung. Jalan menuju tempat tinggalnya selalu becek, licin dan berlumpur di waktu hujan. Maklum, bukan jalan kampung tidak beraspal. Itulah rumah salah seorang pemain timnas U-17, Eriyanto. Anak muda yang masih belia ini bersinar setelah bergabung dalam The All Star Team Milan Junior Camp di Italia pada 2010 lalu.
Eriyanto, terlahir dari pasangan Uli (43) dan Eha Sulaeha (38). Mereka tinggal di Kampung Gulingjawa Citajur RT 01 RW 23, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak. Untuk sampai ke rumah pelajar kelas 2 SMA Nagrak ini, perlu waktu berjalan hampir satu jam dari jalan raya utama Sukabumi-Bogor.
Sosok remaja 16 tahun ini mendapat perhatian luas dari publik karena terabaikan meski telah menorehkan prestasi dalam perhelatan Milan Junior Camp Day Tournament di markas AC Milan. Bahkan dalam ajang internasional itu, Eriyanto terpilih menjadi kapten terbaik.
Mirisnya, nasib Eriyanto dan keluarga tidak berubah meski telah mengharumkan nama bangsa di arena internasional. Padahal, pemerintah sebelumnya menjanjikan akan memberikan bonus atas prestasi yang ditorehkan Eriyanto.
Rumah Eriyanto misalnya, tidak berubah sedikit pun. Pada waktu hujan banyak tetesan air yang mengalir dari sela-sela bilik bambu dan genteng yang rapuh.
Lantai yang beralaskan tanah tampak becek saat air hujan merembes masuk. Sementara tempat tidur Eriyanto hanya beralaskan bambu dan ditutupi kain seprei. Untuk sarana hiburan, di rumah itu hanya terdapat radio tanpa televisi (TV).
Di depan rumah Eriyanto terdapat kandang kambing. Di dalamnya terdapat lima ekor kambing milik tetangga yang dipeliharanya. Tak jarang selepas pulang sekolah, Eriyanto membantu ayahnya mencari rumput untuk makan kambing dan menggembalakannya.
Ayah kandung Eriyanto, Uli yang hanya bekerja serabutan tidak bisa berbuat apa-apa. Pada musim hujan seperti saat ini dia jarang mendapatkan pekerjaan. Pada hari-hari biasa pun dia hanya menerima upah sebesar Rp 15 ribu per hari.
Sementara janji pemerintah untuk membantu kehidupan keluarga Eriyanto belum ada yang terlaksana. Tapi pria bersahaja ini enggan menuntut janji itu.
"Memang ada yang menjanjikan membantu," ungkap Uli.
Spoiler for janji SBY:
Andi Mallarangeng: “Andi, Tanyakan kepada mereka, apa harapan dan cita-cita. Mau menjadi pesepakbola atau memilih karier lainnya. Bisa berhasil sebagai pemain bola, sekolah, atau profesi lainnya”
Spoiler for Eriyanto sekarang:
Sungguh pilu nasib yang dialami kapten terbaik Milan Junior Camp Day Tournament 2010, Eriyanto. Capaian prestasti dalam mengharumkan nama bangsa tidak sebanding dengan perhargaan yang didapatnya. Derita Eri semakin bertambah ketika rumahnya yang hanya seluas 4x6 meter beralas tanah dan berdinding bilik bambu dihantam longsor.
Eriyanto merupakan bibit muda yang potensial. Ia berasal dari keluarga kurang mampu di Kampung Gulingjawa Citajur, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat. Ayahnya hanya buruh serabutan yang berpenghasilan Rp 20 ribu per hari. Hingga kini, Eri masih menyempatkan mencari rumput untuk kambing-kambing peliharaannya.
Meski dari keluarga kurang mampu, Eri terpilih kapten terbaik Milan Junior Camp Day Tournament 2010. Prestasinya tidak berhenti sampai di situ. Ia bergabung dengan timnas U-17 dan mengikuti HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012 di Hongkong. Bersama timnas U-19, Eri menyabet juara umum di Hongkong pada 2013.
Sayang, honornya saat memperkuat timnas U-19 belum dibayar hingga saat ini. Namun demikian hal tersebut tidak membuatnya mundur untuk mengenakan seragam dengan logo Garuda di dada. Pelajar yang duduk di kelas tiga sekolah menengah atas ini akan mengikuti seleksi masuk Pelatnas 1 Mei di Jakarta untuk turnamen AFF U-19 tahun 2013.
"Saya membela timnas tanpa bayaran sedikitpun, tetapi saya bangga memakai kaos Garuda. Jika dipanggil lagi untuk perkuat timnas, saya tetap mau demi Garuda," kata Eriyanto seraya berlinangan air mata. Eri butuh uang itu karena sejak bersinar di dunia sepakbola tiga tahun lalu, Eri sudah tak lagi meminta uang dari orang tuanya.
Penggemar bek Barcelona, Carles Puyo ini sedih karena belum bisa membahagiakan orangtuanya untuk membangunkan rumah yang layak. "Saya ingin perbaiki tempat tinggal saya, kepada bapak Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) saya mohon bantuan supaya saya memiliki rumah yang layak," tutur Eriyanto dengan terbata-bata sambil terisak.
Sebenarnya Eriyanto pernah dijanjikan rumahnya akan direnovasi saat diterima Presiden SBY usai terpilih sebagai kapten terbaik di Milan Junior Camp Day Tournament 2010. Namun, hingga kini hal itu belum terlaksana. Baru Menpora Roy Suryo yang mengunjungi rumah Eri yang terkena longsor dan memberikan bantuan berupa uang tunai dan material
Spoiler for nasionalisme eriyanto:
Kapten Terbaik Milan Junior Tournament, Eriyanto ingin terus membela timnas Indonesia, walaupun honornya saat memperkuat timnas U-19 di kejuaraan yang digelar di Hongkong pada Februari 2013 belum dibayar hingga kini.
"Saya membela timnas tanpa bayaran sedikitpun, tetapi saya bangga memakai kaos Garuda. Jika dipanggil lagi untuk perkuat timnas, saya tetap mau demi Garuda," kata Eriyanto seraya berlinangan air mata.
Hal tersebut diungkapkan Eriyanto di rumahnya, Kampung Gulingjawa Citajur, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, (12/4/13). Sebelumnya Eriyanto dikunjungi Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.
Ia menerima bantuan berupa uang tunai dan material setelah "rumah gubuk"-nya seluas 4x6 meter yang beralas tanah dan berdinding bilik bambu terkena longsor.
Saat membela timnas U-19, Eriyanto, menempati posisi bek kanan timnas dan berhasil memboyong juara umum. Ia mengaku baru menerima bonus sebagai juara umum sebesar US$ 100. Namun uang saku selama dua minggu sebesar Rp 250 ribu per hari belum diterimanya.
"Dikasih jatah uang saku, tetapi belum keluar," ujar Eriyanto yang mengaku tak tahu harus meminta honornya kepada siapa. Uang sangan dibutuhkan Eriyanto untuk memperbaiki rumahnya yang hancur.
Itu gan sekelumit kisah Eriyanto sekarang, seorang anak yang luar biasa dengan nasionalisme yang luar biasa
Dimana pemimpin kta ?
Dimana SBY dengan Sejuta janjinya?
Tolong bantu ya gan kalo cinta ma sepak bola indonesia
TS jg gak nolak
tolong tinggalkan jejak kaki ya gan
Tambahan Gan
Pemerintahan melalui PSSI terlalu mengeluh-eluhkan pemain ini ,padahal ne pemain biasa2 aja dangak ada prestai yang diberikan buat indonesia
Ne orangnya dibawah gan
Spoiler for tkp:
INI KONDISI RUMAHNYA GAN
Spoiler for rumah:
Spoiler for lagi gan:
Spoiler for lagi ini:
Spoiler for lagi:
UPDATE GAN
Ne gan ada lagi janji lagi dari pemda sukabumi buat eriyanto
Spoiler for janji baru:
erhatian terhadap Eriyanto, Kapten Terbaik Milan Junior Tournament yang rumahnya hampir ambruk terus berdatangan.
Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi, Ahmad Jajuli mengatakan, pemda sudah menyediakan tempat relokasi untuk rumah Eriyanto yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya yang lama.
Menurut dia untuk rumahnya yang lama bisa digunakan untuk kandang ternaknya sehingga, selain bisa berolah raga dengan baik, di rumahnya yang baru ini juga Eriyanto bisa fokus mengasah ilmu lainya.
"Kami pun merencanakan akan memberikan beasiswa kepada Eriyanto yang katanya ingin kuliah di jurusan olah raga," kata Ahmad Jajuli, Jumat (12/4).
Eriyanto,katanya, merupakan bibit atlet asal Kabupaten Sukabumi yang mempunyai bakat yang baik.
"Maka dari itu kami ingin agar atlet seperti itu bisa bersinar minimalnya di kancah nasional," kata Jajuli.
Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olah Raga juga membantu pembangunan rumah Eriyanto di Desa Pewegan, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.
"Bantuan ini untuk memotivasi Eriyanto, karena ia telah mengharumkan nama Indonesia di ajang Milan Junior Tournament yang terpilih menjadi kapten terbaik pada turnamen tersebut," kata Menpora RI Roy Suryo.
Spoiler for koment dari agan2:
Quote:
Original Posted By charnpion►pemerintah kita kurang memperhatikan atlet yang udah mengharumkan nama bangsa.. banyak kejadian sebelum2 nya atlet yang dulunya mengharumkan nama bangsa, sekarang hidupnya susah, serba kekurangan.
Quote:
Original Posted By pyoox►pemerintah cm pedulimpolitk gan.... peduli ngisi pundi2 harta mereka sendiri... negara aneh yg kita cintai...
Quote:
Original Posted By rivaib►Miris Sekali Indonesia.
Calon Pemain Kelas Dunia Di Biarkan .
Bagaimana Indonesia Mau Maju
Semoga Setelah Pemilu Tahun Depan Indonesia berubah 180derajat
Quote:
Original Posted By irengmanis►Ketidakpedulian pemerintah terhadap atlit berprestasi kan udah dari dulu terkenal gan...byk contohnya.
Rasanya malah seperti habis manis sepah dibuang.
Pejabat2 pada mikirin perut dan golongan masing2. Haus kekuasaan, dan memanfaatkan siapa saja yang bisa dimanfaatkan...tapi prestasi mereka buat negara apa? Makan uang rakyat mah iya
Diubah oleh bangdon188 22-11-2013 06:20
0
71.6K
Kutip
749
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!